★14★

378 73 8
                                    

Bingung mau judulin apa:)

"Abin gak suka bang Hao deket-deket cowok itu, hiks."-shb

•••

Zhang Hao memasuki kelas dengan berlari, "ANJIR!" Nah kan, apa yang terjadi ketika lari lari tapi gak liat liat,

Ya gini nih, nabrak jadinya.

"Heh! Kamu punya mata kan?! Kenapa gak di pake matanya?! Udah gak berfungsi??!" Tanya namja berbadan pendek yang tadi gak sengaja Hao tabrak,

Hao merasa bahwa ini sepenuhnya bukan kesalahannya pun menyahut, "bacot! Dikiranya Lo gak salah apa?! Lo juga sama aja anjir, kita sama-sama salah! Lo gak liat-liat dan malah liatin tembok. Emangnya di tembok ada apaan sih?" Tanya Hao,

Si imut memutar bola matanya, "bodoamat! Pokoknya aku gak mau tau, ini semua salah kamu!!" Dia membuang wajah sambil bersidekap dada, Jan lupakan bibirnya yang mengerucut, Hao jadi gemas sendiri.

"Dengar ya dek-,

"Bacot!" Hao menabok mulut pemuda itu karena kesal.

"Heh ANJIR! Denger, oke gue minta maaf dan gue ngaku salah. Tapi ini bukan sepenuhnya salah gue ya, Lo juga kagak liat-liat dulu pas jalan."

"Ih! Aku bukan bocil ya sialan! Aku udah kelas 12," Hao tampak heran,

"Lah, Lo kelas 12? Kok gue gak pernah liat Lo ya?"

"Yaiya lah orang aku baru pindah hari ini, aku tuh gak liatin tembok ya! Aku liatin tanda kelas, aku gak tau kelasku di mana." Jelasnya,

Hao mengangguk paham, "ohhhh, kalau boleh tau kelas Lo kelas berapa? Biar gue anter." Tawar Hao, takutnya nih anak malah nabrak orang lagi,

"Gak usah,kelas aku udah di depan mata." Hao blank,

"Maksudnya? KITA SEKELAS?!!"

.
.
.

Hanbin mencebikkan bibirnya, dia biasanya liat Hao duduk bareng Seunghwan, Sunwoo, dan Beomgyu, kok sekarang Hao malah duduk sama cowok lain?

Jujur aja Hanbin cemburu, dia gak suka Hao deket-deket cowok lain, kec.3bokem:)

Hanbin mengaduk makanannya tidak selera, udah kalah cantik sama tuh cowok, kalah imut pula, sekarang doi nya di ambil. Gak terima lah Hanbin, tapi, Hanbin bisa apa.

Emangnya siapa Hanbin larangan-larangan Hao? Lagian Hanbin sama Hao sepupuan, gak bisa pacaran.

"Matt liat tuh" Woonggi menunjuk Hanbin yang tampak tidak bersemangat, Matthew menatap Hanbin,

"Napa dah si Abin?" Woonggi menunjuk Hao yang sedang ngobrol sama cowok imut,

"Cemburu kayaknya." Hanbin menggebrak meja,

Membuat seluruh atensi anak-anak kantin menatapnya heran,

"Ih!" Hanbin berjalan meninggalkan kantin, gak tau dia cemburu, dia gak suka liat Hao sama cowok lain.

Zhang Hao menatap kepergian Hanbin dengan tatapan bingung, Hanbin kenapa ya?

"Hao!" Pemuda yang tadi duduk depan dia memanggil,

"Hmm, apaan sih ta?' pemuda itu mengerucutkan bibirnya,

"Kamu mikirin apa sih?! Kek orang bego tau gak" Hao mengendus, ni bocah satu ngeselin banget anjim.

Gak suka deh.

"Udah deh, Lo di sini aja ya, gue mau ke ayang beb dulu. Yaudah kalau gitu, gue duluan ya, Bai!!" Hao berlari untuk menyusul Hanbin meninggalkan pemuda tersebut yang sekarang tengah terdiam,

Satu di pikirannya, apa Zhang Hao sudah memiliki kekasih?

.
.
.

Hanbin sekarang ada di taman, dia menunduk. Kenapa sih hari ini Hanbin lebay banget?

Masa bisa-bisanya dia nangis karena Hao punya pacar. Padahal kan Hanbin cuma Sepupunya. Tapi dia suka sama Zhang Hao.

Sedang asik melamun, tubuh bayi milik Hanbin di peluk tiba-tiba, dari baunya, Hanbin bisa menyimpulkan bahwa yang kini memeluknya adalah Zhang Hao.

"Abin, Abin kenapa? Gak bisanya pergi ke taman dan ninggalin jam istirahat. Abin sakit?" Tanya Hao sambil mengusap kepala Sepupunya.

Hanbin menggeleng, dia memeluk tubuh ramping pemuda tampan itu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Zhang Hao.

Hao bingung sendiri, Hanbin tuh kenapa sih?

"Kamu kenapa bin? Abang ada buat salah?" Hanbin mendongak menatap yang lebih tua, Hanbin terlihat sangat menggemaskan sekarang,

Bibir mencebik, hidung yang merah, dan mata yang berair. Duh Hao gak kuat kalau di kasih yang gemes-gemes begini.

Hanbin tuh emang bayi banget, kelakuannya mirip anak kecil, mukanya lucu, bau nya bau minyak telon sama bedak, apalagi badannya yang sedikit berisi membuatnya makin terlihat menggemaskan.

Hao mencubiti pipi berisi pemuda Sung itu karena gemas, "Jan gemes gemes dong bin, Abang gak kuat." Hanbin menepis tangan Hao dari pipinya,

"Sana sama pacar, hiks, Abang! Hanbin, hiks, males ketemu sama, hiks, bang Hao!" Hao tertawa, jangan bilang Hanbin sedang cemburu?

"Hahaha, pacar? Pacar yang mana?" Tanya Hao,

"Itu, hiks, yang tadi di kantin, di pacar Abang kan, hiks?" Hao menggeleng sambil tersenyum, dia mengelus surai hitam pemuda manis itu,

"Dia bukan pacar Abang sayang, Abang gak punya pacar. Dia murid baru, dan karena dia belum ada temen, jadi Abang temenin deh. Kenapa sih emangnya?" Hanbin menunduk malu, duh dia kok jadi salah paham gini ya?

"I-itu... Hiks, Abin gak suka bang Hao deket-deket cowok itu, hiks" dia memeluk Hao lagi, menyembunyikan wajahnya yang memerah di leher pemuda tampan itu,

Hao terkekeh, jadi benar Hanbin cemburu. Dia mengusap punggung Hanbin,

"Udah ya bin nangis nya, kan Abang gak punya pacar, lagian kalau Abang punya pacar emangnya kenapa? Kan kita cuma sepupuan." Hanbin maupun Hao langsung terdiam ketika Hao mengatakan hal itu.

Satu kenyataan yang mungkin sulit mereka terima, mama Hao dan eommanya Hanbin pasti tidak akan merestui jika mereka memiliki hubungan.

.
.
.

Zhang Hao lucu banget, dia tuh suka pake jepitan di rambutnya gitu, jadi dia keliatan kiyowo.

Tapi aku Herman deh, bisa-bisanya orang-orang bilang Hanbin seme padahal Hanbin tuh gemoy banget.

Jadi kalau semisalnya Hanbin bareng bang Jiung berati Hanbin jadi semenya bang Jiung ya?

Mwehehehehe udah abaikan aja, gak usah di jawab. Kalau gitu,
Author pamit undur diri,
Salam tetet markutet 😝😜🤪

Crazy [HaoBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang