★21★

392 66 9
                                    

Selesai?

Hanbin sekarang udah cangtip, dah wangi,dia baru habis mandi. Dia make bedak, di pipinya yang gembul itu. Abis itu dia ngaca sambil nyengir, perasaan Hanbin aja atau Hanbin tuh beneran imut sih?

Lucu banget deh pokoknya, udah cantik, manis, lucu, gemoy, ganteng lagi. Emang sih Hanbin agak kepedean, tapi itu fakta bro. Lagi asik-asik pake bedak, hp nya berdering, tanda bahwa seseorang telpon dia.

Bang hao🎻❤️ is calling you...

Muka Hanbin langsung berubah 180° dia senyum manis, terus angkat telepon dari Hao itu.

"Iya bang kenapa?" Tanya Hanbin saat panggilan nya sudah tersambung.

"Binnie..." Suara Hao terdengar parau, Hanbin jadi khawatir.

"Kok suaranya gitu bang? Abang sakit?" Tanya Hanbin cemas. Takutnya pacarnya itu beneran sakit.

"Bin... Mau ketemuan gak? Abang mau bilang sesuatu." Hanbin mengangguk,

"Iya bang. Kita ketemuan d mana? Nanti Abin kesana." Tanya Hanbin,

"Di cafe xxx Deket kompleknya Beomgyu aja. Nanti kita ketemuan di sana jam delapan-an."

"Okeh okeh. Nanti Hanbin kesana. Hanbin mau siap-siap dulu. Biar keliatan ganteng." Hao terkekeh di sebrang sana,

"Haha, iya. Padahal gak usah dandan juga kamu udah cantik, imut, plus ganteng." Pipi Hanbin bersemu merah. Hao tuh ya,pinter banget gombalnya.

"Ish! Apaan sih! Dah lah, Abin mau siap-siap dulu. Bye!" Ngomong nya emang begitu, tapi jujur aja, Hanbin ngomong nya sambil senyum malu-malu kucing.

Hanbin lemparin badannya ke atas kasur, abis itu dia guling-guling kek orgil. Salting dia dibaperin sama Hao.

Beda sama Hanbin yang lagi guling guling di kasur, Hao menghela nafas, dia menatap tajam Keita yang sedari tadi ada di depannya.

"Puas Lo?!" Keita menggeleng,

"Belum. Kalau kamu putusin Hanbin baru aku puas banget." Hao mengepalkan tangannya, dia meninju tembok yang ada tepat dibelakang tubuh mungil Keita.

"Lo! Mau Lo tuh apa sih sialan?! Tiba tiba Lo dateng, Lo ancurin semua kebahagiaan gue! SEBENERNYA APA YANG LO MAU DARI GUE?!" Tanya Zhang Hao emosi.

Keita tersenyum miring, sebenarnya tadi dia agak kaget, tapi dia mencoba buat biasa aja. Pemuda manis itu memegang rahang Hao dan mengusapnya, dia tuh suka sama Hao, dan dia gak rela Hao pacaran sama orang lain selain dirinya.

Hao menepis tangan Keita dari wajahnya, dia menatap tajam kearah pemuda manis itu, Keita terkekeh, "kamu kira apa lagi? Aku suka sama kamu Hao! Tapi kenapa kamu malah jadian sama Hanbin!?" Hao memejamkan matanya, mencoba menahan emosi yang meluap luap minta dikeluarkan.

"Keita... Denger aku..." Nada bicaranya melembut. Dia menjauhkan diri dari Keita,

"Aku tuh suka sama Hanbin, sayang sama Hanbin, cinta sama Hanbin. Kalau seandainya kamu cinta sama aku. Kamu harusnya biarin aku bahagia! Bukan rusak kebahagiaan aku kayak gini!!" Keita menggeleng,

"Gak Hao! Aku sayang sama kamu. Dan aku mau egois, kamu cuma buat aku! Bukan buat yang lain!! Lagian mamamu gak restuin kalian kok. Jadi, kamu mending putus aja sama Hanbin." Hao terkekeh,

"He, gue kira Lo anak baik-baik ta. Ternyata sebaliknya. Lo tuh iblis yang bersembunyi di balik topeng malaikat. Lo jahat ta, gue benci Lo." Ucap Hao setelah itu memilih buat pergi. Dia malas buat berurusan sama Keita.

Keita coba buat cegah Hao, dia pegang tangan pemuda tampan itu, tapi Hao menepisnya, pemuda tampan itu berlari, meninggalkan Keita sendiri.

"Ck, sial! Awas Lo Sung Hanbin! Liat pembalasan dari gue!..."

.
.
.

Hanbin lagi duduk manis di cafe nya Taehyun, btw Taehyun tuh pacarnya Beomgyu.

Hanbin lagi nungguin Hao, dia udah nunggu dari tadi tapi cowok ganteng itu gak ada keliatan.

"Hyun... Bang Hao lama bangettttt..." Ucapnya sambil cemberut,

Taehyun memutar bola matanya, baru juga 10 menit Lo di sini.

Hanbin menggeleng, "GakKKK!! 10 menit itu lama Hyun!!" Katanya sambil cemberut.

Taehyun menepuk bahu Hanbin, "mending Lo tungguin bentar lagi, mungkin jalannya macet." Kata Taehyun, abis itu dia balik ke dapur. Dia mau meriksa kokinya dulu.

Kringg...

Pintu terbuka, menampakkan sosok yang Hanbin tunggu-tunggu. Hanbin merapikan dandanan nya.

"Abang!!" Panggilannya,

Hao menghampiri pemuda manis itu, dia mendudukkan bokongnya di kursi berhadap-hadapan dengan Hanbin.

"Bin..."

Hanbin tersenyum, tapi entah kenapa senyuman nya membuat Hao sakit.

"Iya bang. Abang mau ngomongin apa?" Tanya Hanbin,

Hao menghela nafas, "ayok kita putus." Dan seketika raut wajah itu berubah, tatapan antusias nya berubah, menjadi tatapan kecewa.

.
.
.

Buset, dah ya, Nana ada guru .

Siyu~~
Salam tetet markutet 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Crazy [HaoBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang