First kiss
"I love you, Zhang Hanbin"-zh
Hai!!
"Mimpi kalau kita ciuman..." Hao terdiam, Hanbin menunduk. Dia takut.
"Hanbin-ah, Lo tau kan. Kita tuh sepupuan. Kalau-
-Tapi Abin gak bisa bang! Hanbin udah coba buat suka sama yang lain. Tapi, Abin gak bisa! Abin cuma suka sama Abang, hiks, Hanbin juga gak suka kalau Abang deket-deket sama cowok itu!! Hanbin cuma mau, bang Hao buat Hanbin aja. Hanbin mau bang Hao satu-satunya buat Hanbin, Hanbin gak mau, kalau bang Hao pacaran sama yang lain. Hanbin cemburu bang..."
Hao dan Hanbin sama sama terdiam. mereka tau. Mereka saling menyukai, tapi, kemungkinan mereka bisa bersama sangatlah kecil.
"Binnie... Abang juga, suka sama kamu. Abang cinta sama kamu, Abang sayang sama kamu, Abang cemburu liat kamu berduaan sama Gyuvin. Tapi, mama Abang sama eomma mu gimana?" Hanbin berdecih,
"Persetan dengan mereka, Hanbin gak mau!! Pokoknya Hanbin pengen sama bang Hao!! Hanbin pengen bang Hao jadi milik Hanbin, Hanbin juga mau jadi milik bang Hao. Udahhhh, Abang jangan mikirin orang tua dulu. Pikirin Hanbin aja." Hao memutar bola matanya,
"Gak boleh begitu binnie, gak baik. Abang juga mau kayak gitu, masalahnya, kalau kita ketauan gimana?" Tanyanya,
Hanbin memutar bola matanya sambil menghela nafas pendek,
"Huh, yaudah bang, coba aja dulu. Nanti tinggal tunggu endingnya aja. Gimana? Kita backstreet aja. Ya~?"
Hao menghela nafas, "huh, okay."
"Yay!!" Hanbin melompat ke gendongan Hao membuat Hao sedikit terkejut pada awalnya, namun dia tetap menggendong Hanbin.
.
.
.
Ini sudah malam,Sekarang Hanbin dan Hao, berada di kamar Hao, mamanya mau mengurus perjodohan kakaknya, maka dari itu, dia menitipkan Hanbin pada Hao.
Btw, sekarang Mereka lagi rebahan (tepatnya Hao) sambil ngobrol ngobrol ganteng, kalau kata Hanbin.
"Bang..." Panggil Hanbin,
"Hmm... " Sahut Hao,
"Bangggg~" Hanbin merengek kembali, entah apa maunya kali ini, Hao beranjak dari tidurnya, dia mengubah posisinya menjadi duduk,
"Iya sayangnya Abang... Kenapa?" Tanya Hao sambil mengusap surai hitam pemuda manis yang sekarang adalah pacarnya itu.
"Kita kan udah pacaran..." Hao mengangguk, "hmm..."
"Berarti, kita boleh..." Hanbin menunduk malu-malu kucing.
Hao mengangkat sebelah alisnya, "Boleh apa?" Tanyanya.
"Itu loh... Ciuman..." Hao kaget, ni si Hanbin ngagetin Mulu, tadi ngajakin pacaran, sekarang ngajakin ciuman. Gak tau tuh maunya gimana lagi.
"Bin..."
"Kalau Abang gamau gausah kok, Hanbin cuma nanya aja tadi." Hanbin memaksakan tersenyum, sebenarnya Hanbin tuh pengen di cium Zhang Hao, soalnya kalau di mimpinya itu, dia ciuman sama Zhang Hao tuh enak banget.
Jadi Hanbin mau ngerasain di real nya juga.
"Yaudah, Hanbin tidur dulu ya ba-
Cup!
Mata Hanbin melebar saat merasakan bibirnya bertemu dengan bibir kakak sepupunya.
Hao mencium Hanbin dengan lembut, menikmati rasa manis dari bibir merah menggoda itu, mengecapnya, dan mengemut nya layaknya permen.
"Eunghh..." Hanbin melenguh saat tangan Hao mulai bermain di dalam bajunya.
Seiring dengan Ciuman yang kian mengganas. Hanbin baru tau, kalau ternyata ciuman dengan Zhang Hao, benar-benar sangat nikmat.
Mungkin sekitar 5 menit, akhirnya ciuman mereka terlepas, nafas mereka memburu, Hao menatap wajah Hanbin yang sudah sangat merah.
Dia mengusap pipi nya, "kau sangat cantik, Hanbinie..."
"Huh, ya... Abang juga ganteng... Hanbin suka." Balasnya sambil tersenyum.
"Abang juga suka sama hanbin, sayang sama Hanbin. Abang gak mau, kalau seandainya kita-
-Stttt... Abang diem aja deh, Hanbin gak suka. Udah Abang tenang aja, jangan mikirin masa depan dulu. Pikirin aja dulu masa sekarang. Jalani yang ada." Hao tersenyum, dia mengecup bibir Hanbin singkat.
"Baiklah sayangnya Hao.." Hanbin tersenyum manis,
"Hmm! Bagus! Memang harusnya seperti itu!" Hao mengangguk, dia mengambil tangan kanan Hanbin, mengusap punggung tangan pemuda manis itu,
"Binnie..." Panggilnya,
"Hmm?" Sahutnya,
"Jika hubungan ini berakhir, Abang mohon, jangan menjadi asing ya. Abang takutnya kita jadi canggung terus gak akan banyak ngobrol lagi..." Hanbin tersenyum, dia mengusap punggung pemuda tampan itu,
"Abang tenang aja, apapun status kita nantinya. Hanbin bakal tetep sayang sama Abang. Soalnya, cuma Abang yang bisa bikin Hanbin marah marah, ketawa lepas, bahagia, cuma Abang satu-satunya orang yang paling berharga di hidup Hanbin selain, eomma, appa, sama kak Doy. Cuma Abang sayangnya Hanbin. Jadi Abang tenang aja ya." Zhang Hao mengangguk lengkap dengan senyumnya,
"I love you, Zhang Hanbin. Terimakasih, telah menerimaku menjadi milikmu." Hanbin tersenyum nakal, dia mengalungkan tangannya di leher pemuda tampan itu,
"I love you too, Dady, sekarang... Nikmatilah hadiahmu. I'm yours." Hao tersenyum, dia menggendong Hanbin dan melemparnya ke atas ranjang, kemudian menindih tubuh pemuda manis itu,
"As your wish baby..." Setelah itu, pikirkan sendiri:D
.
.
.Hai, kalian, maaf author teh mau nanya. Buk ini kan bentar lagi end, jadi author mau fokusin dulu selesaiin buk ini. Maka dari itu, omck gak akan apdet buat beberapa hari kedepan.
Nah pertanyaannya itu, kalian author ada buk haobin di draft, niatnya sih kalau ini selesai mau di publish bareng buk Yechanjaehan yang baru.
Btw buk nya itu brother ship, tapi gay:')
Ngerti gak sih?Tapi masalahnya, author takut ntar buknya tertelantarkan, abis itu berakhir gak apdet apdet kaya gbabb.
Oh iya, yang mau join gc nya Upin, bisa dm aku, atau dm om Alang y. Ayoklah ramein, membernya baru 17 nih.
Oke, makasih udah baca.
See u next chapter 🤠
Salam, tetet markutet 😝😜🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy [HaoBin]
FanficHanbin capek menanggapi tingkah gila Sepupunya yang tiap harinya makin menjadi-jadi "bang bisa gak sih, sehari aja... COBA SEHARI AJA JANGAN GILA! CAPEK GUE!!" Warning ⚠️ bxb! sepupuzone! HaoBin area!! Hao dom Bin sub Gak like gak usah di read! Hom...