★12★

378 71 7
                                    

Jealous

"Abang gak suka, Lo deket-deket si gupin"-zh

.
.

Hao dkk sedang mengantri jajan cireng. Soalnya ini warung cireng rame banget.

"Cepetan na, lama bener!" Protes Beomgyu.

"Sabar dong, banyak ini, tadi Seunghwan Lo beli berapa?" Tanya author si pedagang cireng.

"Goceng " author mengangguk dan membuat pesanan si Seunghwan.

Sementara Hao tampak tidak bersemangat, "Napa Hao? Kusut amat muka Lo kek kain pel," Hao melirik sekilas lalu kembali menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.

Author hanya menggendikan bahunya, si janghaw sakit kali.

"Kenapa Hao?" Tanya Sunwoo (suami author:)

"Gak papa nu, gue cuma lagi capek aja" Sunwoo mengangkat sebelah alisnya, si janghaw perasaan dari tadi cuma duduk aja, capek kayak gimana coba?

"Lah, capek? Emangnya Lo abis ngapain Hao?" Tanya Sunwoo, tak lama Seunghwan dan Beomgyu datang dengan cireng di tangannya.

"Bukan capek sih, gue kesel aja liat si Hanbin sama si gupin makin hari makin Deket." Ucap Hao sambil cemberut.

Beomgyu memutar bola matanya, "Alay Lo Hao, gue aja biasa aja kalau si Taehyun Deket sama kak yeonjun. " Ucap Beomgyu setelah menyeruput teh jus nya:)

"Beda anjir, si Yeonjun uke, si gupin seme, jadi beda!" Beomgyu cuma mengangguk aja, kalau di lawan terus ntar acara perbacotannya makin lama:v

"Mau Gyu, satu aja," Hao mencomot satu cireng punyanya Beomgyu.

"Mintanya jangan sama gue dong! Gue cuma beli dua ribu, sana minta sama si Wawan ojek!" Beomgyu menjauhkan cireng nya dari Hao, lalu dia menunjuk Seunghwan yang hendak memakan cireng nya.

"Minta Hwan" Hao membuat gestur meminta, kayak pengemis:)

"Ogah, sana beli, cuma seribuan kok, potong-potong aja biar banyak" Hao menghela nafas, dia malas berdebat, maka dari itu dia memutuskan untuk membeli cireng juga.

"Cireng nya 2k aja na, gw gak ada duit" author memutar bola matanya, "giliran nraktir Hanbin banyak duit, giliran jajan cireng sama gue cuma 2k doang." Sewot author

"Yaudah gw gak jadi beli" Hao hendak pergi, tapi author mencegah, "iya iya, Pundungan Lo" Hao cuma nyengir aja.

Author mendelik, kayaknya si Hao emang gila kayak yang dibilang sama si Hanbin.

.
.
.

Gyuvin tersenyum, dia menghampiri Hanbin dengan sekotak coklat ditangannya.

"Kak Hanbin." Panggilannya

Hanbin menoleh, Disana ada Gyuvin yang tersenyum dengan sebuah kotak berisi cokelat di tangannya.

Aduh, Hanbin jadi geer kalau si Upin mau nembak dia.

"Aduhhh, gak usah kasih coklat juga aku mau kok" ucap Hanbin malu-malu. Gyuvin menatap Hanbin dengan tatapan bertanya, lah si Hanbin Napa dah?

"Kak, kamu sehat kan?" Tanya Gyuvin, Hanbin menatap Gyuvin, "lah? Bukannya kamu bawa coklat mau nembak aku ya?" Tanyanya

Gyuvin tidak bisa menahan tawanya, "ppft, bwahaha hahahahahahahaha!!" Hanbin heran, lah di Gyuvin Napa ketawa?

"Pin, ih! Kamu kok malah ketawa sih?!" Hanbin mengerucutkan bibirnya membuat Gyuvin gemas, dia mencubit pipi pemuda manis itu.

"Aduhhh, abisnya kakak lucu. Btw jangan gemes gemes gini dong, nanti aku suka lagi" Hanbin melepaskan tangan gyuvin yang mengunyel-unyel pipinya.

"Hah? Maksudnya kamu gak suka sama aku? Terus kamu kesini mau ngapain? Terus ini coklat buat apa?" Tanya Hanbin.

"Haha, aduhhh sakit banget perut aku... Hah, jadi aku kesini mau minta saran kakak, jadi aku udah lama suka sama Yujin, dan aku mau nembak dia. Enaknya kayak gimana ya?" Tanya Gyuvin.

Jujur Hanbin sedikit kecewa, dia kira Gyuvin mau nembak dia:(

"Ohh, kamu mau minta saran aku? Kayaknya kamu jangan minta saran sama aku deh, aku gak pernah pacaran. Kamu minta saran aja sama Woonggi, dia mantannya banyak." Gyuvin mengangguk faham, "oh, yaudah. Btw kak Woonggi nya di mana ya?" Tanyanya.

"Gak tau sih, tanya aja Taerae, mungiin dia tau" Gyuvin kembali mengangguk.

Dia mengusak surai pemuda manis itu dan mengucapkan terimakasih, "makasih ya kak Hanbin, kalau gitu Jiu pergi dulu ya, byebye " Gyuvin melambaikan tangannya sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Hanbin.

Hanbin menghela nafas, "huh, gak papa bin. Cowok masih banyak, bukan cuma Jiu aja" dia tersenyum.

"Udah ah, Abin mau balik ae" Hanbin beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kelas.

.
.
.

Hao berjalan dengan lesu, tadi dia liat Gyuvin bawa coklat, Terus nyamperin Hanbin. Dia gak tau pasti mereka ngomongin apa, tapi dia liat Hanbin sama Gyuvin tuh Deket banget.

Kayak orang pacaran. Jujur Hao cemburu. Dia harap dia adalah Gyuvin, pasti bakalan gampang banget buat bikin Hanbin suka sama dia.

Sayangnya dia Zhang Hao, bukan Kim Gyuvin, dan sialnya juga dia sepupunya Hanbin.

Hao menghela nafas, "sadar Hao, mimpi Lo ketinggian. Lo sama Hanbin itu sepupu-an, gak bisa pacaran." Hao duduk di warung mie ayamnya mang jaehyun, "mang, mie ayamnya satu porsi." Jaehyun mengangguk.

"Siap Hao!" Hao tersenyum dan mengangguk.

"Bang Hao!" Hao kaget, Disana ada Hanbin yang tertawa, sangat menggemaskan.

"Ihihihi, Abang kagetnya lucu banget!" Hanbin mencubit pipi tirus pemuda Zhang itu.

Hao menarik tangan Hanbin, alhasil tubuh pemuda itu menempel dengan tubuhnya. "Ih, Abang apaan sih?!" Hanbin mendelik kesal.

Hao hanya menatap datar Hanbin, dia melepaskan tangan Hanbin, lalu dia meraih ponselnya dan menatap benda pipih itu.

Hanbin yang melihat perubahan sikap Hao, matanya mulai berkaca-kaca, jangan bilang Hao marah sama dia terus bakal jadi datar lagi. Hanbin gak mau.

Hanbin mengambil ponsel Hao dan menyimpannya di kantong.

"Siniin Hanbin!" Hanbin menggeleng, "Abang jangan gini, Hanbin minta maaf" Hao menghela nafas.

"Iya Abang maafin, sekarang siniin hp nya" Hanbin kembali menggeleng.

"Gak mau! Jelasin dulu kenapa Abang kayak gini sama Hanbin!" Hao hanya bisa pasrah.

"Bukannya Abang marah sama Hanbin, cuma Abang gak suka, Lo deket-deket si gupin" Hao mengerucutkan bibirnya.

Hanbin mengangguk paham, "Oh, gitu, Abang cemburu nih ceritanya? Gak usah cembukor bang, lagian si Upin udah jadian sma si ujin " Hao menatap Hanbin dengan tatapan tidak percaya.

"Beneran?" Hanbin mengangguk, dia menangkup wajah Hao dan menggoyangkannya, "benar Abang Hao sayang~" Hao tersenyum. Kesenangan dia di bilang sayang sama Hanbin.

Sementara mang jaehyun yang jadi korban kebucinan HaoBin hanya memutar bola matanya, "Hao ni mie ayamnya udah siap" Hao dan Hanbin mengalihkan fokusnya.

"Oh iya bang, makasih." Mang jaehyun mengangguk,

"Bang, Hanbin juga pesan satu! Bang Hao yang bayar!" Ucap haobin riang.

Mang jaehyun mengangguk, sementara si Hao mah cuma bisa pasrah aja. Gak papa, yang penting Hanbin bahagia.

.
.
.

Mwehehehehe, pengen HaoBin tapi pen woongsungz pen woongsungz tapi pen 2binz nanti ak buat wansut nya aja lah.

makasih udah baca, see u next chapter
Salam tetet markutet.

Crazy [HaoBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang