★10★

433 75 2
                                    

Sialan

"Sialan Zhang Hao. Awas aja, kalau bukan sepupu gue, gue tampol pake piso Lo"-shb

❤️❤️❤️
Jangan jadi sider
Sider=sadend
❤️❤️❤️

Hanbin dan Hao sedang makan mie ayam di warungnya mang jaehyun.

Sebenarnya sih tadi niatnya si Hanbin mau beli buku, lah, liat pedagang mie ayam dia jadi kepengen. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sejenak dan makan mie ayam dulu.

Lagian Hao nya gak nolak kok:)

"Enak ya bang mie ayamnya!" Ucap Hanbin dengan mulut penuh, dia tadinya mau beli satu aja. Tapi Hao bilang dia yang bayar, alhasil Hanbin udah abis 3 mangkok mie ayam sendirian.

Dan anak itu malah minta tambah juga, Hao aja sampe heran itu perut Hanbin ada apanya sih? Kok kuat makan banyak begitu?

Hao aja ni satu mangkok belum abis juga. Tapi dia seneng sih liat Hanbin bahagia padahal mah cuma makan mie ayam 15k doang.

"Makannya pelan-pelan bin, nanti keselek" Hao mengusap sudut bibir Hanbin yang ada bumbu mi ayamnya, terus abis itu dia masukin jarinya tadi ke mulutnya.

"Ish, jorok!" Kata Hanbin saat melihat kelakuan Hao barusan.

"Biarin dong, lagian kan bekas kamu juga," Hanbin memutar bola matanya, Emangnya kenapa kalau bekas dia? Orang sama aja kok jorok.

"Terserah Abang aja deh. Hanbin capek." Hanbin menghiraukan Hao dan lebih memilih kembali makan.

Hao cuma tersenyum aja, Hanbin tuh anaknya ngeselin banget. Tapi gimana lagi, Hao udah bucin sampe mampus, jadinya gak bisa marah deh sama Hanbin.

.
.
.
.
Setelah hampir 2 jam mereka di Gramedia, akhirnya mereka sampai rumah Hanbin.

Hao dan Hanbin masuk kedalam, lalu Hanbin meregangkan lehernya yang terasa pegal.

Si Hao mah udah rebahan aja di sofa. Jiwa Minhee nya mendominasi sekarang.

Hanbin menyenderkan kepalanya di sofa, "Aduhhh, makasih ya bang" ucap Hanbin sambil tersenyum.

Hao melirik sekilas, lalu ikut tersenyum, "iya, sama-sama." Setelah itu mereka terdiam, hanya ada suara TV yang menyala.

Gak tau dah kapan tuh tv nyala nya, orang waktu mereka masuk, tv nya udah nyala kok.

Hanbin sih yakin ini kelakuan kakaknya, kalau nonton tv pastinya gak di matiin lagi bekasnya. Kek author:)

"Bin..." Panggil Hao.

Hanbin menjawab "hmm? Kenapa bang?" Tanyanya, tapi matanya masih sibuk liatin tv.

"Bin..." Sekarang Hao berubah posisi menjadi duduk.

Hanbin sekarang menatap Hao, "iya kenapa?" Tanya Hanbin sekali lagi.

"Enggak, cuma mau manggil aja. Hehehe" Hanbin memaksakan senyumnya.

"Hehehehe matamu. Lucu kan ya" ucapnya dengan senyum terpaksa dan tangan mengepal di samping wajahnya, seakan bersiap untuk menonjok Hao.

"Hehehe, iya lucu. Kayak kamu" Hanbin menatap Hao datar.

"Lucu banget ya kan gue_-" ucap Hanbin dengan wajah (😑), Hao kembali mengangguk, dia mencubit pipi pemuda manis itu, "iya lucu, imut, cantik, pacarnya Zhang Hao " Hanbin menjauhkan tangan Hao dari pipinya.

Lalu kakinya menginjak kaki Hao yang ada di lantai, "bacot! Kayak gue mau aja sama Lo!" Hao terkekeh. Hanbin yang kesal begitu imut dimatanya.

"Mau dong, lagian siapa sih yang gak mau sama Abang?" Tanya Hao, membuat Hanbin tambah kesal.

"Gue! Emangnya napa!?"

Hao meringis, "galak amat bin, lagi pms ya?" Hanbin menatap Hao tajam,

"Gue cowok, bangsat!" Hao tersenyum, dia mengangguk lalu kembali mencubiti pipi Hanbin lagi, pipi Hanbin tuh imut banget kek bakpao.

"Iya tau, tapi dimataku kamu cantik banget, kayak Uke" oke, sekarang kesabaran Sung Hanbin udah mencapai batas,

"Gue seme, bego!!" Hanbin menendang Hao, membuat Hao mengaduh.

"Aduhhh, galak amat sih, tapi kan kamu emang uke bin." Hao mengusap kakinya yang sakit, lalu dia tersenyum (😌) ke Hanbin.

Hanbin menghela nafas, "terserah ah!" Dia kembali menatap tv, menghiraukan Hao yang memanggil.

"Bin, Hanbin. Bin, ih Pundungan lu." Hao kembali rebahan di sofa.

Lalu mereka cuma nonton pororo sambil diem-dieman aja, soalnya si hanbinnya Pundung.

.
.
.

Entah berapa lama mereka menonton, sampai Hanbin tertidur. Hao yang merasa kelaparan pun pergi ke dapur untuk mencari makan.

"Aduhhh, laper banget anjing!" Dia melihat ada sepotong pizza di kulkas, dengan sok-sokan dia memasukkan pizza-nya ke microwave bermaksud untuk memanaskannya.

Sambil menunggu dia memakan apel yang ada di kulkas. setelah beberapa menit akhirnya microwave itu berbunyi menandakan pizza nya selesai di hangatkan.

Tanpa basa-basi lagi Hao memakan pizza itu, setelah nya dia meminum air dan kembali rebahan di sofa.

.
.
.

Hanbin terbangun dari acara tidurnya, dia melihat ke sofa sebelah, dilihatnya Hao tertidur.

Begitu menggemaskan seperti bayi. Hanbin tersenyum, dia mengamati wajah Hao yang tertidur. Hanya satu kata yang bisa mendeskripsikan Zhang Hao.

"Tampan" ucap Hanbin sambil tersenyum.

"Bin." Panggil seseorang. Hanbin menengok, Disana ada kakaknya.

"Iya kak, Napa?" Tanyanya.

"Pizza yang di kulkas kamu yang makan? Pizza kakak ilang" ucap doyoung sedih

"Lah, emang kakak punya pizza? Kok Hanbin gak di kasih?" Hanbin mengerucutkan bibirnya, membuat doyoung mode julid keluar.

"Bacot, gak usah manyun-manyun gitu anjir, geli gue liatnya. Gue gak ngasih soalnya itu potongan pizza terakhir gue. Lo liat gak?" Hanbin menggeleng,

"Gak liat! Hanbin aja gak tau kalau kakak punya pizza," doyoung menghela nafas.

"Yaudah deh" dia balik ke kamar.

Hanbin merasa haus, dia pergi ke dapur untuk mengambil minum, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat dapur berantakan.

Dia jadi ingat, kakaknya bilang pizza nya hilang. Terus di lantai ada piring dan microwave masih menyala. Maksudnya masih di colokin, belum di cabut.

Dia melirik Hao yang masih tertidur. Oke, dia faham sekarang "Sialan Zhang Hao. Awas aja, kalau bukan sepupu gue, gue tampol pake piso Lo!" ucap Hanbin kesal.

Si Hao udah numpang, malah nyusahin pula. Hanbin lagi kan yang harus beresin ini semua.

Hanbin menghela nafas, dia memutuskan untuk segera membereskan kekacauan yang di buat oleh Hao.

Walaupun gak ikhlas:)

.
.
.
Mwehehehehe I'm back:)
Eh, kalian, aku mau nanya:)
Eh, dari kemarin aku nanya Mulu gak sih?

Bodo deh, jadi,
menurut kalian cerita ini gimana?
Bagus?jelek?b.ajah?

Suer deh aku mikirin ini terus, book ini bagus gak ya? Readersnim laik gak ya? Takutnya gak laik. Ada yang kurang gak ya?

Kalau ada kekurangan/kalian gak faham sama bahasa yang aku pake bisa bilang. Soalnya aku nulis sesuai mood. Bisa baku, bisa non baku juga:)
Tapi di kreji aku pake bahasa non baku semua,hehehe:)

Terus,
Kalau kalian laik aku kalian bisa follow aku (kalau mau), aku buka lapak polow polowan, buat 50 orang pertama bakal ku follback, sisanya ya suka-suka aku:)

Janlup mampir ke cerita satunya!
Eh, udah pada mampir y gak si?
Gak tau ah, gelap.
Oke makasih bagi yang udah setia votment.

Thanks for reading
See u next chapter 🤠
Salam tetet markutet 😝😜🤪

Crazy [HaoBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang