BAB - 17

4 2 0
                                    

Haikal menjambak rambutnya sendiri karena terlewat sterss akan pekerjaannya, ia tidak tahu jika pekerjaan sebagai seorang CEO akan seribet dan sesusah ini.

Lebih baik dirinya di rumah, tidur daripada harus memikirkan pekerjaan yang tidak membuatnya strong. Sterss tak tertolong!

Demi tuhan, jika ada yang mengganggunya mungkin Haikal akan mencabik-cabik tubuh orang itu dan memberikannya pada anjing sebagai makanan. Tidak sudi sekali jika harus diganggu ketika sedang stress stress begini.

Mendengar ketukan pintu, Haikal langsung mendecak kesal. Ia melihat sosok perempuan yang tidak memakai hijab dan hanya memakai rok yang berada di atas lututnya.

"Ada perlu apa?" tanya Haikal sinis, ia tidak nyaman jika perempuan itu berada di ruangannya. Hanya seorang rekan kerja lama saja belagu mendekati Haikal yang sudah punya status mempunyai istri.

"Tidak ada perlu apa, pak. Saya hanya ingin melihat wajah bapak saja." sahut perempuan itu dengan nada manja, Haikal mendecit. Ia jadi tidak fokus dan ingin marah saja.

"Kalea, jangan samakan saya dengan ayah saya. Saya berbeda dengan pria tua itu! Keluar dari ruangan saya!" usir Haikal dengan tegas, tetapi perempuan yang bernama Kalea itu bersikeras dan tetap menghampiri Haikal di meja kerjanya.

"Pak... Bapak gamau sama saya? Kinaya terlalu muda---"

"Jangan sebut nama istri saya!" sela Haikal, ia mendongak menatap Kalea yang masih saja genit dengan dirinya.

"Pak---"

"Keluar! Lo punya telinga ga?! Gue bilang keluar ya keluar, jalang!" bentak Haikal menggebrak meja, Kalea bahkan sampai terkejut dengan hinaan Haikal yang bahkan lebih parah dari Aqmar.

"Jangan sampai saya cabik otakmu untuk dijadikan makanan anjing ya!" ujar Haikal dengan nada penuh emosi, Kalea ditarik keluar oleh satpam yang berjaga di luar.

Kepala Haikal semakin berdenyut, tangannya bergetar karena tidak sempat sarapan tadi pagi, apa lagi dengan ulu hati nya yang terasa sakit.

Di sisi lain Haikal juga ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini, apalagi waktu sudah mau malam dan ia belum makan apa-apa selain minum air.

Kangen. Kangen dengan istri kecilnya yang ia tinggal di rumah selama seharian ini, tidak tega jika dirinya di tinggalkan dan hanya sendirian. Haikal tidak sempat mencari seseorang untuk menjaga Kinaya di rumah, lagi pula yang pasti Kinaya juga tidak bosan.

Ponsel Haikal bergetar, banyak sekali notif yang masuk. Dan ternyata itu dari istrinya, Kinaya.

Semestaku.
Kak, kangen :(
Kapan pulang??
Kakakakkakkakakaka
P
O
O
P
P
P
L
P
KAKAAAA
Perut aku sakit begete, pasti dedeknya kangen sama Abinya, ehek.
Ga di bales, anjierrr 🗿🗿
Ccialan thamu 🥺🥺
KAKAAAA
YA ALLAH YA RABB
KAKKK PENGEN MARTABAKKK
Masya Allah tabarakallah:)
😭😭😭
KAKAAAAA
IH AKU KAYAK NGEMIS CINTA KEKAMU, NAJIS
HEH BIADAB
KAKAAAAA YA ALLAH
Minimal bales kek sialan
Bales donk
PE
😘😘

Anda
Martabaknya rasa apa?

Semestaku.
Sialan lu, gwehj maunya rasa keju coklat.
Cepet pokoknya.
Aku mau peluk peluk kamu ihiy
KAK
p
P
P
P
Tega sekali kamu kak
Cuma di read doang
Ngapain sih
Cih
POKOKNYA MARTABAK YA.
oke?
Oke.

Luka Biasa | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang