Jisung dan Chenle sudah pergi dari club, tinggal mereka bertujuh.
"Bagaimana? kita bawa balik atau biarin?" tanya Guanlin.
"Lu gila Lin? mereka bisa mati di terkam semua laki-laki disini, lu bertiga bawa nih bocah, gue harus deketin yang punya ni club dulu haha" ucap Lucas.
Lucas memilih pergi dari sana, ya memang Lucas suka sekali bermain main, tapi menurut Lucas, pemilik club lebih menggoda.
"Sialan" ucap Mark kepada Lucas.
"Yaudah sih hyung, lumayan juga bukan?" ucap Jeno menaik-naik kan sebelah alisnya.
"Ga, lu bawa aja semuanya gue balik" ucap Mark acuh.
"Oh ayolah bro, kita bawa motor bukan mobil, lagian kapan lagi di kasih cowok cantik kaya mereka, nyesel gue gatau mereka, cuma tau nama dan ceritanya dari orang lain, jadi mereka yang selalu cari masalah, ternyata mereka cantik gini bung" ucap Guanlin.
Memang benar Guanlin dan yang lain hanya tau nama dan cerita saja dari omongan ke omongan, beda lagi dengan Mark, ketika ada anggotanya yang bicara tentang Haechan dan yang lain, dia pasti bilang 'Apa tidak ada bahasan yang lain?, sangat membosankan'. Lagian untuk apa juga kan? menurutnya itu tidak penting.
"Gue anter dia ya" Jeno menujuk Jaemin dan menghampirinya.
"Hei cantik, lu sangat lihai menari, lu bisa menari di atas gue, gimana?" goda Jeno kepada Jaemin.
"Ouhhh, lu siapa?" tanya Jaemin, tentunya dengan suara orang mabuk.
"Ikut gue balik, lu ga aman disini" Jeno menarik tangan Jaemin, dan langsung menggendongnya seperti koala.
Jaemin terima saja, dia sudah kehilangan tenaga nya, Jaemin mengalungkan tangannya di leher Jeno, dan menelusupkan wajahnya di perpaduan dagu dan leher Jeno.
"Gue balik ya bro, inget bawa balik mereka" ucap Jeno pamit.
Jeno dan Jaemin sudah hilang dari club.
"Oh apa-apaan ini, sangat menyebalkan" kesal Mark.
"Bung kali ini aja, gue bawa dia" Guanlin menunjuk Haechan dan mulai mendekatinya, dan meraih tangan Haechan. Tetapi tiba-tiba tangan Guanlin di cekal oleh Mark.
"Lu bawa dia, gue yang akan bawa dia" ucap Mark tegas.
Whatt? Mark kenapa? entahlah Mark hanya mengikuti isi hati sialannya.
"Ouhh santai bung, silahkan" Guanlin melepas cekalan di tangan Haechan, lalu berganti membawa Renjun.
"OMG sialan dia sangat manis" ucap Guanlin.
"Eunghhh... pergi lu, lu siapa nghhh" racau Renjun.
"Astaga tenang saja, gue antar lu balik" Lalu Guanlin membawa Renjun balik, dan pastinya dengan menggendongnya di depan seperti koala.
"Gue duluan Mark, jaga dia, kalo sedikit tergoda pake aja" ucap Guanlin sambil menaik-naikan sebelah alisnya.
Guanlin dan Renjun pun ikut pergi dari tempat ini, sisa Haechan dan Mark.
Mark mendekat ke arah Haechan."Lu nyusahin, gue nyesel ngomong keberadaan lu ke temen-temen gue" kesal Mark.
"Eunghhh maaf... lu ke gue?, lu bisa pergi dari sini, gue disini masih bareng temen-temen gue" ucap Haechan kepada Mark.
"Teman-teman lu? lu liat mereka udah pergi, dan tinggal lu sendiri disini, jadi ikut gue sekarang buat pulang"
"Nghhh tidak... masa Echan di tinggal si, hiks..." ya Haechan mulai meracau dan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Naughty Boy | MarkHyuck [END]
FanfictionSatu sekolah tapi tidak pernah bertemu? Mark tidak mengenal Haechan, Haechan pun tidak mengenal Mark. Mark itu dingin ia juga tidak peduli dengan sekitar, dan Haechan itu pemalas sekaligus bodo amatan, jadi tidak salah kalau mereka tidak saling meng...