7

6.7K 346 2
                                    

Pagi sudah menyapa, alarm handphone milik Mark berbunyi, tepat jam 06.00, memang sengaja Mark pasang semalam, karena disini hanya ada Mark dan Haechan, tidak ada yang membangunkannya, mereka harus sekolah.

Kini di dalam selimut ada dua lelaki yang sedang tertidur, dengan pelukan nyaman yang di lakukan Mark kepada Haechan.

Haechan terganggu dari tidurnya, dia mencoba membuka matanya, walau sedikit berat, karena jujur Haechan masih mengantuk dan ingin tidur kembali, tetapi suara alarm di handphone sangat menggangu, mau tidak mau Haechan membuka matanya, dan apa ini? pinggangnya terasa sangat berat.

"Eunghhh" Haechan mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Apa ini? ini sangat berat" Haechan membukakan selimutnya dan melihat ada tangan melingkar di pinggangnya.

Haechan baru tersadar setelah beberapa detik melamun, dan...

"YA!! LU SIAPA?" teriak Haechan cukup keras.

Haechan melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya. Haechan melihat ke sebelahnya dan boom bagaikan di samber petir di pagi hari, Haechan sangat kaget di sampingnya adalah MARK JUNG.

"YA!! BANGUN LU, LU APAIN GUE?" Marah Haechan sambil mengguncang tangan kekar Mark.

Yang di guncang ikut terbangun, Mark membuka mata secara perlahan, dan yang pertama kali di lihat oleh Mark wajah Haechan yang begitu manis pagi ini, dengan bibir yang bengkak, tentunya dengan bekas kissmark di leher Haechan, ouhh itu sangat menggoda. Tapi apa ini? kenapa Haechan berteriak dan wajahnya terlihat sedang marah.

"Ke-kenapa?" tanya Mark sambil terheran-heran.

"LU TANYA KENAPA? ANJING LU APAIN GUE, KENAPA GUE BISA ADA DISINI? INI DIMANA? LU CULIK GUE?" tanya Haechan begitu berturut turut.

"Stop...berisik ini masih pagi, gue males ladenin lu" Mark beranjak dari kasurnya dan pergi untuk mandi.

"YA LU!!!" Haechan benar benar marah sekarang.
Haechan berjalan gontai dan akan keluar dari kamar ini, tidak sengaja Haechan melewati kaca yang cukup besar di kamar Mark Jung. Haechan kaget benar-benar kaget, dia melihat bibir nya yang bengkak dan apa ini? leher yang banyak sekali kissmark.

Haechan menangis, ya benar Haechan benar-benar menangis, ini di luar dugaan, Haechan menangis di luar rumah, apalagi ini di tempat kediaman Mark Jung, dia hanya akan menangis di rumah, dan di depan sahabat-sahabatnya, Haechan itu kuat dia tidak mau orang lain liat kalo Haechan itu lemah, padahal hatinya seperti yupy, dan sedikit manja, apalagi kalo orang itu udah Haechan anggap spesial, seperti keluarganya, sahabatnya, Haechan akan menunjukan sikap bayinya.

Tapi bodo amat untuk sekarang, persetan dengan kuat, Haechan lebih memilih menangis untuk saat ini, Haechan benar benar takut kalo dia udah di jebol oleh Mark Jung.

"Hiks...hiks...hiks..." suara Haechan tertahan, karena dia menangis sambil tengkurap dan menenggelamkan wajahnya di bantal.

Mark baru selesai mandi dan sudah siap dengan seragam sekolahnya, jangan tanya kenapa bisa ada seragam, Mark mempunyai beberapa seragam sekolah, jadi dia juga menyimpannya di apartemen, jaga-jaga siapa tau Mark butuh kalo sedang tidur di apart.

Mark mendengar suara tangisan Haechan.

"Hei lu kenapa?" tanya Mark.

"Hiks...lu-lu apain gue?" lain menjawab, Haechan malah bertanya balik.

"Gue? apain lu? apa? gue gada apa apain lu" ucap Mark.

"Bohong!!! ini apa?" Haechan bangun dan duduk di atas ranjang, lalu Haechan menunjuk bibirnya dan lehernya.

"Apa, itu elu yang minta, gue ga akan lakuin itu kalo lu ga goda gue" ucap Mark dengan sedikit membentak.

"Hiks...tapi kalo pun iya gue mau jadi pihak atas, gue gamau jadi pihak bawah hiks...gue kan cowok, dan sekarang lu malah jebol gue huwee..." ucapannya sedikit melantur cukup jauh, di iringi tangisannya.

Jadi Haechan mengira dia udah di jebol sama Mark? astaga Mark ga habis pikir.

"Bagian bawah lu sakit? engga kan? gausah lebay" emosi Mark.

Haechan menatap Mark, dan Mark juga menatap Haechan, yang sialnya begitu cantik, dengan mata yang sembab, pipi merah, bibir yang bengkak, dan paha yang begitu mulus, ohh ayolah Mark bisa kelepasan lagi kalo begini.
Omong-omong Haechan memang belum memakai baju dan celana nya.

"Jadi? lu ga lakuin itu kan?" cicit Haechan dengan merendahkan sedikit suaranya di ujung.

"Hmm" jawab dingin dari Mark, padahal mah gatau aja Mark ingin nerkam lagi haechan.

"Tapi, ini kenapa bibir gue sama leher gue? lu boong ya?" Haechan kembali kesal dan berdiri di hadapan Mark.

"Lu yang goda, masih untung gue ga jebol, udah sana mandi, lu sekolah kan?"

"Iy-iya, tapi gada baju, gue bolos aja deh hari ini" ucap Haechan.

"Gue ada baju di lemari, pake aja itu baju baru" titah Mark.

Haechan berniat ingin membolos tapi tidak jadi.

💐💐💐

Haechan sudah selesai mandi, dan sudah memakai baju seragamnya, dia pergi dari kamar Mark dan menuju ruang makan, yang ternyata disana masih ada Mark.

"Lu masih disini? kenapa belum berangkat" tanya Haechan.

"Nunggu lu, motor lu di tinggal di club" jawab Mark.

"YA!! MOTOR GUE, LU JELASIN SEMUANYA KE GUE CEPET" titah Haechan.

Mau ga mau Mark harus jelasin semuanya dari awal sampai mereka berakhir di apartemen Mark.

"gitu, jadi lu disini, paham?" ucap Mark benar-benar dingin.

"Iya paham, gue ga bego bego amet, umm...sorry soal semalam, gue semalam benar-benar mabuk kayanya" maaf Haechan yang menyesal menggoda Mark Jung, yang kena batunya Haechan sendiri seperti ya bibir Haechan yang sedikit bengkak dan bekas gigitan di bagian bawah bibirnya, dan lebih lagi di lehernya, kalo teman-teman nya liat bagaimana? kalo satu sih masih oke, ini? banyak sialan. Tapi sumpah Haechan ga sadar waktu malam tadi.

"Hmm" jawab Mark yang di barengi anggukkan.

"Ayo berangkat...eh btw nama lu...?" Haechan memelankan suaranya di akhir, karena ini sedikit canggung, Haechan hanya pura-pura tidak kenal Mark, tapi memang tidak, Haechan hanya sekedar tau nama, itupun dengar pas kemarin pagi di hukum, dan juga baru pertama tau wajah dari sosok Mark Jung.

"Mark Jung" Mark menjawab Haechan "Bukannya semalam lu tanya nama gue juga? ah lu lupa? dan lu panggil gue dengan sebutan yang begitu menggoda, uhh lu mau tau lu manggil gue ap-" ucapan Mark di potong Haechan. Tapi sumpah Mark Jung tidak pernah sama sekali ngomong kaya barusan, Mark saja tidak habis pikir dengarnya, apalagi teman-temannya kalo mendengar perkataan Mark tadi.

"Stttt....udah gue malu ya sat" Haechan mamajukan telunjuknya untuk menutup mulut Mark, dan tentunya dengan berjinjit.

"Sialan dia sangat manis, pipinya merah karena malu" ucap Mark dalam hati.

"Hahaha yauda berangkat" ajak Mark kepada Haechan.

••••


wahhh ada yang berangkat ke sekolah bareng nih, kira kira gimana ya reaksi teman-temanya di sekolah hihi...

jangan lupa vote dan komen ya timaacii 😗

TBC>>>

Beautiful Naughty Boy | MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang