Masih di tempat yang sama di mansion keluarga Jung Jaehyun, tepatnya di ruang tamu.
"Gu-gue sama Nana aja" ucap Haechan.
"Loh Echan ga bisa, gue sama Jeno, lu di anterin Mark aja ya" ucap Jaemin.
Haechan mendekat ke arah Jaemin, membisikan sesuatu.
"Na, pulang bareng gue ya, gue mohon, lu bisa kan bercinta nya nanti dulu" bisikan Haechan.
"Ga bisa Haechan, emang kenapa sih kalo sama Mark? oh iya lu hutang penjelasan sama gue dan yang lain, gue tunggu besok di sekolah, bay" ucap Jaemin balik berbisik.
Sialan, Na Jaemin sialan.
"Ayo Jen" ajak Jaemin.
"Gue duluan hyung, Haechan" pamit Jeno.
"Dadah Echan, Mark, kalo mau bercinta pelan-pelan aja ya, besok sekolah" goda Jaemin dengan menekankan kata 'bercinta'.
"Heh anjing, kalo ngomong tuh di filter, ga kebalik hah?" kesal Haechan.
"Hehe, dah ah bayy" pamit Jaemin, kali ini Jaemin dan Jeno benar-benar pergi dari Mansion Jaehyun.
"Sialan, ini sangat canggung, Na sialan Jaemin" kesal Haechan dalam hati.
"Mau balik ga? atau mau di sini terus nyampe pagi?" ucapan Mark membuat Haechan tersadar.
"A-ah iya balik, sorry ya jadi repotin elu"
"Kan gue yang minta sama nyokap lu, ga masalah"
Mark dan Haechan sudah berada di mobil Mark.
Mark sudah melajukan mobilnya untuk sampai ke Mansion keluarga Seo.Tidak ada percakapan di antara keduanya.
"Haechan" panggil Mark.
"Kenapa?"
"So-soal kemarin di mobil, sorry"
Ini yang Haechan hindari, walaupun Haechan senang kemarin di kecup Mark, tapi tetap saja jika ada orangnya langsung Haechan malu, dan apa ini, Mark membahas nya lagi.
"Oh iya ga masalah Mark"
"Mau coba?" tanya Mark.
"Co-coba, coba apa?" tanya balik Haechan dengan ragu.
"bercinta" ucap Mark tanpa ragu.
"Maksud lu di sini? di mobil? lu gila ya Mark" ucap Haechan sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Hanya mencoba, tidak masalah bukan?"
"Tapi Mark engga di mobil juga"
Mark menepikan mobilnya di jalan yang sepi.
"Mark...lu mau apa? jangan bilang lu beneran mau ngelakuin itu sekarang?" Haechan sudah panik dengan Mark yang memberhentikan mobilnya di tepi jalan yang sepi.
"Lakukan Haechan, selagi gue masih baik, asal lu ingat lu masih babu gue"
Haechan melepas seat belt dan menatap Mark.
"Kenapa selalu kata babu yang lu gunain saat ingin bercinta?" tanya Haechan.
"Kenapa? bukannya lu yang masih ingin jadi babu gue? padahal waktu itu gue udah bebasin lu"
Haechan menanyakan itu, karena Haechan ingin tau, Mark ingin bercinta dengan Haechan apakah Mark mulai mencintai Haechan, seperti Haechan mencintai Mark.
Haechan jadi mikir, Mark kenapa tidak jatuh hati kepada Haechan, padahal mereka melakukan hal intim sudah beberapa kali, Haechan juga cantik, manis, imut, lucu, semok juga. Sialnya malah Haechan yang jatuh hati kepada Mark Jung.
"Lu selalu jadiin gue pemuas nafsu lu di saat lu mau, dan selalu aja kata-kata babu yang lu gunain agar gue mau melayani lu" ucap Haechan, lalu bersandar di kepala jok mobil, dan memalingkan wajahnya mengarah ke luar kaca mobil.
"Maksud lu? bukan kah masalah ini udah di jelasin waktu kita melakukannya waktu itu?"
"IYA GUE TAU MARK, APA LU BAKAL TERUS NGANGGEP GUE GITU?" Haechan kembali menatap Mark, Haechan tidak bisa menahan lagi emosinya.
"APA LU BAKAL SELALU ANGGAP GUE BABU LU? APA LU GA NARU-" Haechan tidak melanjutkan lagi kalimatnya.
"Seo Haechan bisa lu lanjutin?"
"Lupain" Haechan kembali bersandar dan sedikit membalikkan badannya membelakangi Mark.
Mark membuka seat belt dan mendekati Haechan.
"Haechan, lu gapapa?" tanya Mark meraih pinggang Haechan.
"Hiks..." ya Haechan menangis, selalu saja seperti ini, kalo dengan Mark Haechan jadi selalu lemah dan bodoh, kenapa Tuhan mempertemukan Haechan dengan Mark.
"Haechan? lu nangis?" Mark memegang pipi Haechan dan mengarahkan wajah Haechan ke padangan Mark agar Mark bisa melihat jelas wajah Haechan.
"Ayo lakuin" ajak Haechan.
"Ga-ga, lu jawab pertanyaan gue, maksud dari perkataan lu apa?"
"Lakuin Mark, bukannya ini kan yang lu mau, ayo lakuin" Haechan mulai melepaskan kancing atas kemeja nya.
Mark menahan tangan Haechan yang sedang membuka seluruh kancing kemeja Haechan.
"Lu suka gue?"
Pertanyaan Mark yang membuat Haechan kaget.
"Hiks..." Haechan mulai menangis lagi "Gu-gue...IYA MARK GUE SUKA SAMA LU, PUAS LU? HIKS..." Biarkan saja malam ini harga diri Haechan jatuh, Haechan tidak bisa menahannya lagi.
Mark hanya diam dan melepaskan pegangan nya di tangan Haechan.
"Kenapa? kaget ya? santai aja gue yang salah, gue salah jatuh hati sama lu, turunin gue disini, lu bisa pulang" ucap Haechan, dan mulai membuka pintu mobil.
Mark gak mungkin setega itu kan? nurunin Haechan di jalan sepi begini? apalagi ini sudah malam dan Mansion Haechan masih jauh, Mark tidak segila itu kan?
"Ga, lu diem disini" Mark menahan tangan Haechan.
Haechan hanya menurut dan tidak berkata apapun.
Mark mulai melanjutkan perjalanan menuju Mansion.
Selama perjalanan menuju Mansion, tidak ada percakapan sama sekali.
Sesudah sampai di depan Mansion, Haechan berkata.
"Ma-Mark, so-soal tadi ga usah di pikirin, anggap aja gue ga pernah bilang begitu" tiba-tiba Haechan berbicara seperti itu.
Mark hanya mengangguk.
Haechan turun dari mobil, tidak ada pamitan, Mark langsung pergi begitu saja.
••••
kesian Echan hueeee😌
gatel pengen publish😭btw kalian udah pada liat foto Jaeyong yang pangkuan ga siee??? lucuuu banget pwlissss😩
sowryy aku edit nih....
GA CUMA PANGKUAN YA, BANYAK BANGET GEBRAKAN JAEYONG HUAAAA 😭
jangan lupa vote dan komen ya timaacii 😗
TBC>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Naughty Boy | MarkHyuck [END]
FanfictionSatu sekolah tapi tidak pernah bertemu? Mark tidak mengenal Haechan, Haechan pun tidak mengenal Mark. Mark itu dingin ia juga tidak peduli dengan sekitar, dan Haechan itu pemalas sekaligus bodo amatan, jadi tidak salah kalau mereka tidak saling meng...