37

5.2K 232 23
                                    

"Bear....apa kamu ga kangen aku? maafin aku bear..." ucap Mark di luar pintu kamar Haechan.

Di dalam kamar Haechan, seperti biasa Haechan akan berdiri tepat di balik pintu, Haechan akan mendengarkan Mark, Mark selalu meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

"Apa gue buka ya, bener kata daddy Mae setidaknya gue dengerin dulu penjelasan Mark" ucap Haechan perlahan.

Tidak hanya Johnny dan Chitta yang menyuruh Haechan mendengarkan penjelasan dari Mark, tetapi ketiga sahabat Haechan pun sama.

Untuk Jeno dan Sungchan, walaupun mereka berdua sudah tau alasan nya, tetapi memilih diam, Jeno dan Sungchan tidak mau mengikut campur urusan hyung nya sendiri.

Untuk Jaehyun dan Taefany, mereka sering meminta Johnny dan Chitta membantu Mark agar Haechan mau bicara dengan Mark.

Keluarga Jung tidak ada yang memberitahu alasan Mark, ini urusan Mark, Mark harus dewasa, dan Mark harus bisa mengurusi masalah yang ia buat sendiri, tetapi keluarga Jung tidak hanya diam, Jung Jaehyun masih tetap menyuruh bawahan nya menyelidiki keluarga Yeri.

"Di coba aja deh, kesian Mark kalo libur sering tidur di sofa" ucap Haechan dalam hati.

Ya yang sering mengasih selimut di saat Mark tertidur itu Haechan, Haechan akan keluar kamar memastikan apakah Mark sudah pulang atau belum.

Haechan memegang kenop pintu dan membuka kunci pintu.

"Be-bear" ucap Mark kaget.

Mark dan Haechan saling tatap.

"Bear" Mark menarik Haechan dan mendekap Haechan.

"Maafin aku Haechan maaf...." Mark masih memeluk Haechan dengan erat.

Haechan menahan air mata nya, Haechan tidak kuasa menahan air mata nya.

Satu butir air mata lolos keluar dari mata kanan Haechan, tetapi Haechan singkirkan, Haechan tidak mau Mark melihat Haechan menangis.

Haechan melepas pelukan Mark.

"Bicara di luar" ucap Haechan kepada Mark.

Mark dan Haechan sudah berada di taman depan pekarangan Mansion keluarga Seo.

Mark dan Haechan terduduk di kursi taman.

"Bear maaf...." ucap Mark memegang tangan kiri Haechan, dan menatap Haechan.

"Jelasin" ucap Haechan tanpa menatap balik Mark, tatapan Haechan lurus ke depan.

Mark terdiam, Mark jadi blank harus mulai dari mana.

"Oke....sebelum nya maafin aku bear....aku sama Yeri ga ada apa-apa, kita memang hanya sahabat kecil, oke aku mulai dari awal" Mark menarik nafas sebentar.

"Awal nya ak-"

"Ubah panggilan lu" ucap Haechan memotong.

Tidak ada alasan, hanya saja Haechan takut ia akan menangis, mungkin dengan panggilan seperti biasa pun Haechan akan menangis, setelah mengetahui penjelasan dari Mark.

"Bear....kenapa?" ucap Mark sedikit kecewa.

Haechan tidak menjawab, yang berarti Mark harus menggunakan lu gue lagi.

"Oke Mark sekarang turutin kemauan Haechan" ucap Mark dalam hati.

"Gue lanjut.... awal nya, gue gada kepikiran buat jadiin lu babu, gue juga ga nyangka lu bakal ngajak gue balapan, di situ gue punya rencana, ya seperti yang lu tau, kalo gue menang lu harus jadi babu gue....maaf...." Mark menghela nafas panjang, lalu Mark melanjutkan kembali "Ternyata rencana itu jadi boomerang buat gue, gue tergoda lu, gue sama sekali ga pernah berhubungan badan sama cowok, tapi....gue nikmatin lu....maaf" lagi-lagi Mark menghela nafas "Gue emang gada perasaan sama lu waktu itu, tetapi seiring waktu berjalan, gue bingung sama diri gue sendiri, mulut gue bilang gue ga suka lu, tapi lain dengan hati gue, gue berpikir seperti nya gue memang memiliki rasa suka ke elu, tapi....gue hiraukan, gue buang jauh-jauh perasaan itu, karena gue yakin gue straight....Lu inget waktu gue balik mabuk-mabukan? waktu lu bilang kenapa gue ga lakuin sex sama jalang-jalang gue? ya itu gue ngerasa jalang-jalang gue ga nikmat lagi....lu bener, gue jadiin lu babu sekaligus pemuas nafsu gue....maaf"

Beautiful Naughty Boy | MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang