part 63 (belum revisi)

3.7K 374 13
                                    

Lika-liku perjalanan hidup sudah bunda shani lewati bersama suaminya,di mulai dari pertemuan tidak sengaja dengan kedua putrinya hingga membawa bunda shani menjadi seorang ibu tanpa persiapan dari dua putri yang masih remaja, berjarak dengan salah satu putrinya karena harus mengejar mimpi sudah bunda dan papa rasakan,di jauhkan dari anak tengahnya pun pernah bunda rasakan juga karena sebuah accident.

Proses kehamilan hingga melahirkan anaknya sendiri pun bunda rasakan lima tahun yang lalu, sekarang anak laki-laki nya sudah tumbuh menjadi balita yang aktif, cerdas dan posesif sama kaka dan cici nya, tingkah posesifa nya terkadang membuat cici nya ingin menangis.

Setelah kepergian anak-anaknya, bunda shani pun sedikit bersantai di ruang keluarga yang ada di rumah nya, sambil membaca majalah bisnis dan juga menunggu suaminya yang belum bangun.

”morning sayang,tumben sepi pada kemana anak-anak?” ucap papa cio mengecup kening sang istri lalu duduk di sebelah sambil menaikkan kaki istrinya.

”morning sayang,tumben sepi pada kemana anak-anak?” ucap papa cio mengecup kening sang istri lalu duduk di sebelah sambil menaikkan kaki istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(visual papa and bunda)

”morning mas, cici pergi sama adek tadi jam setengah tujuh.” jawab bunda shani

Dengan kerutan di dahinya, ”kemana?” tanya papa cio sambil memijat kaki istrinya

Bunda shani mengendikkan bahu nya tanda tidak tahu kemana anaknya pergi. ”katanya rahasia.” ucap bunda

”aku coba telpon cici.” ucap papa cio beranjak mengambil hp nya, tapi segera ditahan oleh istrinya.

”gak usah bentar lagi juga pulang, kamu mau sarapan dulu atau mau mandi dulu?” ucap bunda shani menoleh pada suaminya yang sudah berdiri

”cici sama adek pergi sarapan dulu gak?” tanya papa cio yang masih berdiri, dibalas gelengan oleh bunda shani.

”tadi cici buru-buru perginya jadi gak sempet,sama tadinya gak mau ngajak adek tapi karena adeknya nangis jadilah di ajak.” jelas bunda shani

Sedangkan di mobil terlihat tiga saudara sibuk dengan kegiatan masing-masing tapi tidak dengan bocil satu ini. ”kok adek di cuekin sih” protes lio melirik kedua kakaknya, karena hanya dia seorang tidak di perbolehkan punya gadget pribadi.

”bentar juga kita sampe rumah,kaka lagi cek email dari kantor dulu, sabar ya adek ganteng.” ucap ka zee yang masih fokus dengan benda pipi lebar itu.

” ucap ka zee yang masih fokus dengan benda pipi lebar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang