Part 13

2.5K 149 6
                                    

Vote dulu ya sebelum baca. :)

Happy Reading.









Makan siang beberapa hari yang lalu meninggalkan kesan menyenangkan untuk Ellard dan Claire. Keduanya mengobrol banyak hal, menceritakan tentang kehidupan pribadi masing-masing.

Semakin saling tahu tentang satu sama lain, membuat Claire tidak percaya bahwa Ellard tidak seperti yang orang lain bicarakan, dan dirinya pikirkan. Ternyata semakin berbicara dengan Ellard, mampu membuat Claire semakin penasaran.

Hari Minggu, Ellard dan Claire sepakat bertemu di pacuan kuda milik Ellard. Claire menolak dijemput, jadi dirinya nanti akan datang sendiri. Ellard pun tidak mempermasalahkan itu.

Kini Claire sedang mengemudikan mobilnya menuju kantor Calvin. Dirinya harus segera menemui Calvin agar pria itu tidak lagi mengusiknya. Claire sudah menyiapkan kesabaran untuk menghadapi Calvin yang kemungkinan besar tidak akan semudah itu menuruti ucapannya.

Baik Claire maupun Ellard sama-sama tidak bercerita tentang Calvin. Keduanya merasa bisa menyelesaikan sendiri permasalahan dengan Calvin. Karena bagi Ellard dan Claire, apa yang Calvin lakukan belum terlalu sulit diatasi.

Sampai di kantor Calvin, Claire keluar dari mobil. Langkah kaki Claire masuk ke dalam kantor Calvin tidak terlalu tergesa-gesa, tapi tetap cepat. Tanpa bertanya pada resepsionis, Claire langsung menuju lift.

Ini bukan pertama kali Claire datang ke kantor Calvin yang berada di Los Angeles, sehingga para karyawan sudah mengenalnya. Claire pun bisa keluar-masuk dengan mudah, karena Claire memiliki access card. Claire masih menyimpan itu, karena merasa tidak perlu membuangnya.

Masuk ke dalam lift, Claire membalas sapaan para karyawan yang berada di dalam lift. Setelah menempelkan access card, Claire menekan angka di mana ruangan Calvin berada, lift pun tertutup. Beberapa kali lift berhenti di lantai yang berbeda.

Kini Claire tinggal seorang diri di dalam lift. Menatap dirinya di pantulan cermin yang ada di dalam lift, Claire menghela napas pelan. Sampai lift berdenting di lantai yang dituju, Claire kembali menghela napas.

Melangkah keluar dari lift, hanya ada 1 ruangan di lantai itu. Claire tersenyum saat secretary Calvin bangun dari duduknya. Langkah kaki Claire semakin cepat saat secretary Calvin melangkah menghampirinya.

"Selamat siang, Miss Garcia," sapanya.

"Selama siang. Apakah Calvin ada di ruangannya?" tanya Claire.

"Ada, Miss. Namun beliau sedang kedatangan tamu," jawab secretary.

Claire mengangguk pelan. "Sudah berapa lama?" Claire kembali bertanya.

"Sekitar satu jam, Miss."

"Kalau begitu, bolehkah aku menunggu di sini?"

"Sebaiknya Anda menunggu di ruang tunggu, Miss. Agar lebih nyaman."

"Tidak masalah. Saya ingin menunggu di sini saja."

Belum sempat secretary Calvin bersuara, pintu ruangan Calvin terbuka. Mata Claire menatap lurus ke arah pintu yang sudah terbuka lebar, lalu tidak lama seorang perempuan keluar dari sana. Perempuan itu melihat Claire dengan mata melebar.

"Claire, aku bisa jelaskan," ucapnya saat Claire melangkah.

Claire tidak mengucapkan apa pun, ekspresinya sangat datar menatap perempuan itu. Saat sudah di berhadapan, Claire melihat perempuan di hadapannya dari atas sampai bawah, membuat perempuan itu sangat gugup.

OUR SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang