Part 18

2.1K 131 9
                                    

Happy Reading.









Semalam tidak ada yang terjadi. Saat Ellard masuk ke dalam kamar, Claire menyambut dengan senyuman. Claire memilih memakai satu set pakaian tidur dengan lengan pendek dan celana panjang. Ellard melihat itu tidak masalah, karena tidak berharap Claire memakai gaun tidur atau pun lingerie.

Tidak berpikir langsung melakukan malam pertama, Ellard ingin memberi Claire waktu. Merasa tidak perlu terburu-buru, Ellard ingin saat melakukan itu atas dasar sama-sama mau. Hari ini sudah cukup melelahkan, jadi Ellard berpikir lebih baik istirahat.

Berusaha tidak canggung, Claire pun bersikap seperti layaknya seorang istri yang ingin menyiapkan pakaian tidur untuk Ellard saat Ellard berkata ingin mandi. Namun saat mendengar bahwa Ellard terbiasa tidur shirtless, beberapa detik Claire hanya diam.

Ellard menyadari itu langsung berkata tidak masalah kalau merasa tidak nyaman maka dirinya akan memakai kaus. Claire pun menggeleng, merasa dirinya harus terbiasa melihat Ellard tidur seperti itu.

Jadi Ellard pun tetap tidur hanya mengenakan celana training pendek berwarna hitam. Tubuh atletisnya terlihat jelas di mata Claire, tapi Claire terus berusaha mengalihkan tatapannya. Ellard berusaha membuat suasana tidak canggung, memilih bertanya apakah Claire terbiasa tidur dalam keadaan lampu menyala atau mati, karena dirinya terbiasa tidur dalam keadaan hanya satu lampu tidur yang menyala.

Ternyata Claire pun juga seperti itu. Sehingga hanya lampu tidur di samping Claire yang menyala. Keduanya berbaring dengan jarak tidak terlalu dekat. Ellard tidak ingin mengucapkan selamat malam dan selamat tidur setelah beberapa detik hanya diam.

Claire pun membalas itu, lalu memejamkan mata. Karena terlalu lelah seharian lebih banyak berdiri, tidak butuh lama untuk Claire tertidur. Claire yang memang mudah beradaptasi dengan kamar baru, karena terbiasa bepergian, membuatnya tidak merasa kesulitan untuk tidur.

Ellard pun ikut memejamkan mata. Meski tidak secepat Claire hingga terlelap, tapi perlahan Ellard tertidur pulas. Keduanya terlelap di jam 11 malam dengan suasana sangat hening dan pencahayaan yang minim.

***

Keesokan paginya, Claire terbangun lebih dulu. Posisi Claire saat bangun sangat dekat dengan Ellard, membuatnya hampir saja berteriak, karena sempat lupa dirinya dan Ellard sudah resmi menikah. Tanpa membangunkan Ellard, Claire berusaha bangun dari posisinya.

Namun karena Ellard memiliki kepekaan yang tinggi terhadap gerak dan suara, membuatnya menjadi ikut terbangun. Ellard berusaha mengumpulkan kesadarannya dengan mata perlahan terbuka. Sementara Claire yang kini sudah duduk hanya diam menatap Ellard.

Sampai matanya terbuka sempurna, Ellard mendongak, tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Claire. Ellard berusaha bangun sambil beralih melihat ke arah jam dinding. Ternyata sudah jam 6 pagi.

"Maaf, pergerakanku membuatmu terbangun," ucap Claire.

"Tidak masalah. Sudah waktunya untuk bangun juga," balas Ellard.

"Aku akan mandi lebih dulu, lalu menyiapkan sarapan. Kau ingin makan apa?" tanya Claire.

Sungguh, Claire berusaha bersikap biasa saja, dan berbicara sesantai mungkin. Meski berbanding terbalik dengan jantungnya yang berdebar kencang. Suasana seperti ini terasa masih canggung untuknya.

"Kau tidak perlu memasak. Sarapan pasti sudah dibuat," jawab Ellard.

Claire mengangguk pelan. Memang kemarin sudah ada yang memperkenalkan diri sebagai chef pribadi di mansion. Namun Claire merasa tidak ada salahnya jika Ellard mau dirinya memasak.

OUR SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang