Part 20

2.4K 97 2
                                    

Happy Reading.









Pagi hari, Claire terbangun lebih dulu di pelukan Ellard. Perlahan bergeser, tapi tetap membuat Ellard terbangun, mambuat Claire memilih diam sampai mata Ellard terbuka sempurna.

"Jam berapa sekarang?" tanya Ellard dengan suara serak.

Claire melihat ke arah jam dinding. "Jam tujuh," jawab Claire sambil bangun dari posisinya.

"Good morning," ucap Ellard ikut bangun.

"Morning," balas Claire.

"Apa kau punya bahan masakan?" tanya Claire.

"Tidak ada. Aku sudah meminta assistant-ku memesan sarapan untuk kita. Aku hanya perlu menghubunginya, akan langsung diantar," jawab Ellard.

"Kau ingin sarapan apa?" tanya Ellard.

"Samakan saja denganmu," jawab Claire.

Ellard mengangguk mengerti, lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

"Kalau begitu aku mandi lebih dulu," ucap Claire sebelum turun dari ranjang.

Kini Claire memakai gaun tidur, sementara Ellard hanya memakai boxer. Semalam setelah melakukan hubungan intim berberapa kali, sebelum tidur Ellard mengajak Claire membersihkan diri lebih dulu. Bahkan mengganti seprai berdua, karena seprai sebelumnya sudah tidak layak ditiduri.

Sesuatu yang membuat canggung tapi juga menyenangkan dilakukan bersama. Baik Ellard dan Claire berusaha bersikap santai. Claire harus mengakui bahwa Ellard tipe gentleman, karena menanyakan kondisinya. Serta memastikan dirinya baik-baik saja. Bahkan Ellard juga selalu meminta izin saat ingin melakukan hubungan intim lagi.

Merasa beruntung dirinya rajin berolahraga, Claire harus akui bahwa stamina Ellard benar-benar luar biasa begitu besar. Meski napas Ellard tersengal, Claire melihat itu tidak separah dirinya yang rasanya seperti lupa cara bernapas.

***

Saat Claire keluar dari kamar mandi, Ellard langsung tersenyum tipis.

"Sepuluh menit lagi makanan diantar," ucap Ellard.

"Okay," balas Claire.

Ellard bergantian menuju kamar mandi, sementara Claire melangkah menuju walk in closet. Saat sudah di dalam walk in closet, Claire tidak langsung berpakaian. Mengambil salah satu tas-nya miliknya, Claire membuka tas itu, lalu mengeluarkan kotak obat berukuran kecil.

Claire mengambil tiga butir obat, lalu memasukan kembali kotak obat ke dalam tas. Claire keluar dari walk in closet, melangkah menuju nakas, di atas nakas terdapat satu gelas air miliknya. Semalam setelah mengganti seprai, Ellard mengambilkan minum untuknya.

Meminum ketiga butir obat itu secara bergantian, tatapan Claire tertuju pada pintu kamar mandi. Setelah selesai, Claire meletakkan kembali gelas di tangganya, lalu melangkah menuju walk in closet.

Dua vitamin, dan satu pil pencegah kehamilan.

Itu yang Claire minum.

Claire membiarkan semua orang tahu dirinya setuju untuk hamil, sementara aslinya memutuskan mengkonsumsi pil pencegah kehamilan. Claire akan menyimpan pilihan ini sebagai rahasianya.

***

Sarapan bersama, lalu memutuskan bersiap untuk berjalan-jalan. Hari ini sudah janji akan bertemu Ara dan Fazio untuk makan siang bersama di mansion mereka. Claire sangat tidak sabar bertemu dengan kedua anak Ara dan Fazio.

Menikmati suasana pagi dengan berkeliling, Ellard menikmati itu karena pergi bersama Claire. Jika bukan karena Claire, sudah pasti dirinya tidak akan pernah berjalan-jalan seperti ini.

Setiap kali keluar kota kota atau keluar negeri, tujuannya bukannya liburan. Melainkan ada pekerjaan. Sehingga Ellard bahkan lupa kapan terakhir dirinya datang ke tempat wisata.

Besama Claire, apalagi kini tujuannya untuk honeymoon, Ellard tidak merasa terpaksa, karena ini pilihnya juga untuk menikah, jadi menikmati saja kebersamaan seperti ini yang tidak pernah dirinya rasakan.

Bahkan secara spontan, Ellard mengeluarkan ponselnya untuk memotret Claire tanpa Claire ketahui, membuat para bodyguard yang berjaga harus pura-pura tidak melihat apa yang Ellard lakukan.

"Mommy minta foto kita. Apa kau mau foto denganku?" tanya Claire.

"Tentu," jawab Ellard, membuat Claire tersenyum.

Ellard memanggil assistant-nya. Meminta memotret dirinya dan Claire. Sebenarnya Claire tidak terlalu suka difoto, tapi karena Mommy-nya yang minta, jadi mau tidak mau harus foto bersama Ellard.

***

Sebelum ke mansion Fazio dan Ara, Claire mengajak Ellard membeli hadiah untuk kedua anak Fazio dan Ara. Setelah mendapat sesuai yang diinginkan, keduanya langsung menuju mansion Fazio.

Sampai di sana, Fazio dan Ara sudah menunggu. Ara dengan wajah antusia, sementara Fazio tetap dengan wajah datarnya. Wajah Claire pun ikut antusias menerima sambutan Ara, dan wajah Ellard sama seperti Fazio.

"Aku membelikan ini untuk twins," ucap Claire sambil memberikan paper bag di tangannya setelah pelukan terlepas.

"Woah.... Kau ini repot-repot sekali," balas Ara sambil menerima paper bag itu.

"Terima kasih," lanjut Ara.

"Tidak masalah," balas Claire.

Kedua pria yang kini saling bertatapan, terlihat baru saja selesai berjabatan singkat, membuat Ara menggelengkan kepalanya.

"Mereka benar-benar seperti patung," celetuk Ara.

Claire hanya tersenyum mendengar itu. Ara langsung menyapa Ellard. Claire pun menyapa Fazio. Suasana tidak canggung, karena Ara selalu berhasil menghidupkan suasana. Mereka pun masuk ke dalam mansion.









Mau double update.

Vote dulu ya.

See you next part. 👋

OUR SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang