Part 19

2.4K 125 4
                                    

Happy Reading.









Claire memilih ke kamar menunggu Ellard mengambil gunting entah di mana. Perlu waktu beberapa menit untuk pria itu kembali ke kamar dengan tangan kanan memegang gunting kecil. Claire tersenyum tipis, meski merasa gugup.

"Sini aku lihat lagi," ucap Ellard sebelum akhirnya sampai di hadapan Claire.

Claire mengangguk, lalu membalik badannya. Ellard langsung menduduk dengan tangan menuju gaun yang Claire kenakan. Dengan sangat hati-hati, Ellard mulai berusaha mengeluarkan benang-benang yang tersangkut di ritsleting.

Sementara Claire beberapa kali harus menahan napasnya merasakan tangan Ellard beberapa kali menyentuh kulit punggungnya. Gaun yang dikenakan memiliki punggung rendah dan terbuka, sehingga pasti tangan Ellard akan tidak sengaja menyentuh kulitnya.

Ditambah merasakan embusan pelan napas Ellard, membuat Claire kembali merasa merinding seperti sebelumnya. Ellard menyadari tubuh Claire seperti berusaha menjauh langsung mendongak.

"Kau baik-baik saja, Claire?" tanya Ellard.

Claire tersentak kaget, bahkan Ellard menyadari itu sehingga langsung menenggakan tubuhnya.

"Ya, aku baik-baik saja. Apakah masih lama?" Claire balik bertanya.

Ellard menyentuh tangan kanan Claire, membuat Claire menghadapnya.

"Apa kau merasa tidak nyaman?" tanya Ellard.

Seperti terhipnotis, Claire mengangguk begitu saja, lalu tersadar segera menggeleng, membuat Ellard harus menahan diri untuk tidak tersenyum.

"Tidak, ya.... Maksudku—"

"Sepertinya akan lama, tapi aku bisa mempercepat dengan merusaknya. Apa kau tidak keberatan?" sela Ellard.

"Merusak? Maksudmu kau ingin merobek gaunku?" tanya Claire dengan suara terbata.

Ellard mengangguk. "Iya, aku akan gunting atau langsung merobek bagian samping dari ritsleting jika kau tidak keberatan," jawab Ellard.

Claire diam sejenak. Gaun yang dikenakan adalah salah satu gaun kesukaannya. Ini dibuat oleh mendiang Auntie-nya.

"Claire," panggil Ellard melihat Claire melamun.

"Aku tidak masalah menunggu. Jangan rusak gaun ini," ucap Claire setelah tersadar dari lamunannya.

"Kenapa? Apakah gaun ini limited?" tanya Ellard mendadak penasaran.

Claire mengangguk. "Ya. Gaun ini dibuat oleh mendiang Auntie-ku.... Aku selalu memakai gaun ini beberapa kali untuk acara penting," jawab Claire.

Acara penting.

Dua kata itu langsung Ellard garis bawahi. Secara tidak langsung Claire menganggap pergi bersamanya adalah acara yang penting. Sehingga tidak mungkin rela merusak gaun itu.

"Baik. Aku akan coba agar tidak merusak gaun ini.... Namun sebaiknya kita duduk agar kau merasa nyaman," ucap Ellard.

Claire mengangguk setuju. Ellard pun mengajak Claire duduk di pinggir ranjang.

***

Ternyata duduk di pinggir ranjang bukan pilihan yang tepat. Karena membuat jarak semakin dekat dibandingkan berdiri. Claire benar-benar khawatir Ellard mendengar suara detak jantungnya yang berdebar tidak karuan.

Sementara Ellard tetap fokus pada apa yang dilakukan. Sejak tahu gaun itu special, Ellard menjadi semakin berhati-hati. Bahkan merasakan hawa panas padahal pendingin ruangan menyala, karena takut merusak gaun yang Claire kenakan.

OUR SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang