Sebelum baca vote dulu ya. :)
Tolong komen dong, gimana cerita ini menurut kalian?
Happy Reading.
Masih harus duduk di kursi roda, Claire tetap menemui Ara di hotel tempat Ara dan Fazio menginap. Sebenarnya Ara ingin datang ke mansion, tapi Claire merasa lebih baik dirinya yang menemui Ara. Meski kesal, Ara akhirnya setuju Claire datang ke hotel tempatnya menginap.
"Kau ini keras kepala sekali," cetus Ara sebelum mengambil alih kursi roda Claire.
Claire tersenyum, lalu menoleh ke arah perawat yang merawatnya sejak accident itu. "Kau bisa pulang ke mansion bersama sopir. Nanti aku akan diantar Ara," ucap Claire.
"Baik, Nona. Kalau begitu saya permisi," balasnya sambil membungkuk hormat pada Claire dan Ara.
"Apa kau benar-benar meninggal kedua putramu di Barcelona?" tanya Claire.
"Ya. Sudah lama mereka tidak bertemu dengan Grandpa-nya.... Jadi aku dan Z ingin memberi Daddy Federico dan twins waktu bersama lebih lama," jawab Ara.
"Bukan karena kau berniat ingin honeymoon di sini?" tanya Claire bercanda.
Ara tertawa pelan. "Tidak. Aku dan Z sepakat menunda punya anak lagi. Karena ingin menghabiskan waktu ber-empat lebih lama," jawab Ara.
Claire mengangguk pelan. "Kita akan ke mana?" tanya Claire saat Ara tidak menuju ke lift, melainkan ke arah lain.
"Restoran," jawab Ara.
"Untuk apa?" Claire kembali bertanya.
"Apa kepalamu juga terbentur?" Ara balik bertanya.
Kening Claire berkerut, lalu menggeleng. "Tidak. Kepalaku aman," jawab Claire dengan wajah polos.
"Ya Tuhan. Kenapa kau menggemaskan sekali," ucap Ara tertawa pelan.
"Ini sudah jam makan siang. Z sedang pergi menemui temannya, jadi aku ingin makan siang bersamamu," lanjut Ara.
Claire mengangguk mengerti. Ara pun terus melangkah sambil mendorong kursi roda Claire menuju restoran yang ada di lobby.
***
Sementara kini Ellard berada di tempat lain. Lebih tepatnya di bangunan yang waktu itu Ellard tunjukkan pada Claire. Triangle Secret. Itulah nama bangunan itu. Jika dilihat dari udara, bangunan itu berbentuk segitiga.
Ellard mengisap rokoknya sambil menatap pria yang kini sedang mengembuskan asap rokoknya. Pria itu tampak tenang, sorot matanya lurus menatap Ellard. Kini keduanya duduk berhadapan dengan meja menjadi pembatas.
"Jadi, apa rencanamu setelah menikah nanti?" tanyanya.
Ellard mengembuskan asap rokoknya. "Membiarkan Claire mengenalku dengan matanya sendiri," jawab Ellard.
"Aku tidak suka mencampuri urusan siapa pun. Tapi karena Ara berada di pihak Claire, aku tidak mau sampai dia salah paham padaku," ucapnya sebelum mematikan rokok di asbak yang ada di meja.
Fazio. Pria yang sejak tadi bicara dengan Ellard adalah Fazio. Bangun dari duduknya, Fazio menatap Ellard yang juga ikut berdiri.
"Aku dan Ara sudah berjanji untuk saling terbuka. Jadi saat kau sudah menikah dengan Claire, segera selesaikan semuanya.... Jangan sampai tidak sesuai rencana," jelas Fazio.
"Aku pamit," lanjut Fazio.
Ellard hanya mengangguk. Tatapan mata Ellard lurus menatap papan tulis kaca yang pernah dirinya perlihatkan pada Claire. Di sana terdapat foto seseorang yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 Setiap orang memiliki rahasia dalam hidupnya. Tidak terkecuali dengan Ellard Axe Martinez dan Claire Mia Garcia. Keduanya sama-sama memiliki rahasia yang dijaga sebaik mungkin. Apa yang akan terjadi pada pernikahan Ellard dan Claire? A...