"Maaf jika saya lancang. Apa benar kalau kamu laki-laki" ucap Marcel menatap Al dengan tatapan curiga
Dengan santai Al mengangkat kakinya sebelah dengan tumpuan kakinya satu lagi seolah olah tempat itu rumah nya sendiri.
"Saya laki-laki tulen kalau bapak ga percaya silahkan cek saja" kata Al percaya diri
Mendengar jawaban Al , Marcel meneguk ludahnya. Walaupun sesama jenis Marcel tidak perna melihat apa yang sudah biasa terlihat. Dalam artian mendalam.
"Baiklah, kamu sudah bisa bekerja langsung. Tapi sebelum itu kamu harus menandatangani kontrak ini " Marcel menyerahkan map itu kepada Al.
••••
Setelah membaca kontrak tersebut. Al tampak bingung karena kesehariannya yang hampir sama seperti ngurus bayi.
"Bapak serius? Saya harus ngerjain semua ini? Tanya Al dengan syok
"Iya Al, apa ada masalah?" Tanya Marcel sambil meneguk secangkir kopi yang telah di siapkan maid
"Baru kali ini saya tau kalau ngurus pria tua sama dengan mengurus bayi yang baru lahir" gumam Al
"Kamu bisa cek lembaran setelahnya. Kalau kamu tidak berkenan, kamu bisa tolak lamaran kerja di sini" setelah Marcel mengatakan itu, Al langsung mengecek lembar selanjutnya dan alangkah terkejutnya dia kalau setiap pekerjaan yang dilakukan secara sempurna akan di gaji 50 Jt.
Dengan mata yang melebar dan mulut yang masih terbuka Al melihat map dengan tatapan tak percaya sambil melihat Marcel. Berulang-ulang dia melakukan itu. Sampai Marcel menyadarkan Al.
"Bagaimana?" Tanya Marcel
"Wow.. ini gila. Jika setiap satu pekerjaan yang saya lakukan dengan sempurna akan mendapatkan 50 Jt apalagi semuanya. Sedangkan semua keseharian majikannya ada 100!" Kata Al dengan semangat. Semakin semangatnya ia sudah tidak dapat berpikir lagi akan berapa banyak jumlahnya jika dia melakukan perkejaan yang sangat sempurna.
Tanpa berbasa-basi lagi Al langsung menanda tangani kontrak dan memberikannya kepada Marcel.
Marcel yang melihat gelagat Al hanya menaruh rasa bangga. Karena sekarang dia tau kelemahan Al. Saat pertama kali berbincang Al nampak seperti seorang yang santai tapi saat membicarakan soal uang dia akan lupa segalanya.
"Kalau begitu mohon kerja samanya" kata Marcel saat selesai mengecek kontrak yang sudah di tanda tangani Al.
Mereka sama sama berdiri dan bersalaman. Marcel berharap maid yang satu ini dapat bertahan dan Al berharap ia mendapatkan uang yang banyak supaya kehidupannya yang aman dan damai segera terpenuhi. Membayangkannya saja ia sudah tidak sabar.
"Karena sekarang sudah sore, kamu bisa mulai bekerja besok. Untuk saat ini, kamu pelajari aja semuanya dulu. Apa yang tidak kamu paham, kamu bisa tanya ke maid lain atau ke saya. Disini pekerjanya cowok semua jadi kamu bisa lebih santai" kata Marcel sambil berjalan ke arah kamar yang akan di tempati Al
"Ini kamar kamu" lanjut Marcel dan memberikan kunci kepada Al
"Saya harus pergi, karena ada yang harus saya lakukan" Marcel langsung pergi begitu saja tanpa memberikan ruang untuk Al berbicara
Al membuka pintu kamarnya dan terlihat barang yang tersusun rapi serta aroma yang begitu menyejukkan. Tanpa berlama-lama ia pun langsung terjun ke kasur sambil mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Karena kesehariannya yang lalu menjadi pengangguran, ia sedikit lelah. Al akan memikirkan tugasnya nanti yang paling penting memberikan tubuhnya istirahat terlebih dahulu.
Tanpa terasa waktu sudah berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam. Al mulai terbangun dari tidur nya dan melirik ke kanan dan ke kiri. Ia mulai bangkit dan pergi ke dapur untuk mengambil jatah makanannya. Suasana sangat sepi hingga membuat Al leluasa untuk bergerak. Al kembali ke kamarnya setelah makan dan melihat kembali kontrak yang akan menjadi tugasnya. Perlahan matanya kembali merasa lelah. Mungkin saja karena efek kekenyangan. Walaupun seorang maid, mereka dapat memakan makanan yang mewah seperti ayam, sayur, daging dan berbagai hal. Al mulai tertidur dan membiarkan kontrak itu menimpa wajahnya.
Keesokan harinya Al terbangun dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Tugasnya akan di mulai 30 menit lagi. Al pun mulai bersiap-siap dan berpenampilan rapi. Sebab hari ini adalah hari pertamanya bertemu dengan majikan yang akan dia layani.
Tok.. tok.. tok..
"Al kamu sudah siap? Saya Marcel" ujar Marcel dari sebalik pintu.
"Sudah pak" dengan cepat al langsung membuka pintu dan berhadapan langsung dengan marcel. Sampai tidak ada jarak di antara mereka. Marcel masih terdiam dan merasa kaku saat melihat pria yang tingginya sedada menatapnya dengan antusias.
"Ehem, pak?" Lambai Al tepat di depan wajah Marcel
Marcel yang tersadar langsung meraup wajahnya secara kasar. Karena ntah kenapa ia merasa aneh dengan dirinya. Marcel langsung pergi begitu saja dan diikuti Al dari belakang. Tujuan mereka adalah kamar milik majikan Al.
Sesampainya di depan pintu kamar majikannya, Marcel mengetuk pintu itu dan berucap "tuan saya membawa pembantu pribadi anda. Boleh saya masuk?" Tanya Marcel.
"Iya" ujar seseorang dari balik pintu
Setelah mendapatkan persetujuan mereka pun masuk. Posisi Al masih di belakang Marcel jadi tubuhnya tidak akan terlihat.
"Tuan hari ini, maid pribadi anda akan bekerja dan melayani anda secara langsung" kata Marcel
"Saya tidak melihat orangnya" kata ax tersebut, dia melihat kanan dan kiri Marcel. Orang itu tidak mendapati maid yang di katakan asistennya.
Marcel yang awalnya menunduk merasa heran. Pasalnya Al tadi berada tepat di belakangnya. Kok tuannya bisa bilang dia tidak ada. Secara perlahan, Marcel mengangkat kepala nya dan melihat ke kanan dan ke kiri. Dia merasa bingung sendiri kok Al tidak ada. Tapi saat baju nya terasa aneh karena menurun ke bawah Marcel melihatnya dan terdapat sebuah tangan yang sedang meraup baju nya hingga kusut. Marcel tertawa kecil melihat tingkah Al yang terbilang imut. Rasanya Al sangat menarik karena sifat nya yang suka sekali berubah.
Dengan perlahan Marcel melepaskan tangan itu dari bajunya dan menariknya ke samping. Terlihat sosok Al yang berdiri. Awalnya Al yang terlihat bingung memandang Marcel kini melihat ke arah depan. Bisa Al lihat seorang pria yang sedang duduk di kasur sambil menyender serta rambut yang panjang sedada dan jangan lupa kumis dan brewok yang sudah menyatu.
"WHAT. YANG BENAR AJA . SAYA KIRA MENGURUS PRIA TUA TERNYATA PETAPA TUA!" Teriakan dari Al terdengar di penjuru mansion.
"Ups" lanjutnya lagi seakan sadar yang ia hina adalah majikannya
Marcel yang mendengar teriakan Al menepuk jidatnya. Berharap setelah ini hidupnya dan hidup Al bisa terjamin.
"Marcel dari mana kamu mendapatkan pelayan yang tidak tau sopan santun ini?" Kata pria itu dengan pelan bertanda dia sedang marah.
"Maaf tuan" hanya itu yang dapat di katakan Marcel
Marcel yang nampak panik akan apa yang akan terjadi, sedangkan Al masih syok dengan apa yang baru saja mulut jahanam nya katakan masih terdiam.
Tidak ingin membuat tuannya bertambah marah, Marcel mendorong kecil punggung Al dan menyuruhnya meminta maaf.
"Maafkan saya tuan, saya khilaf. Saya akan belajar sopan santun kembali" Al hanya berucap sambil menunduk. Bukanya menyesal ia malah menggerutu sebal karena orang di depannya ini arogan sekali. Tanpa sadar al mempunyai julukan baru untuk majikannya. Petapa tua. Ya itu julukan yang pas.
"Beliau ini tuan muda ax yang tidak lain tuan muda axelio Alexander pewaris sah perusahaan ax" kata Marcel karena belum memperkenalkan majikannya lantaran terpotong oleh teriakan Al
"WHAT THE FUC*" kali ini malah teriakan umpatan yang di lontarkan Al.
Marcel yang mendengarnya hanya bisa melambai ke kamera dan berkata selamat tinggal dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)
Lãng mạnMenceritakan kisah seorang pemuda, yang memiliki perusahaan dan cabang di mana-mana harus menghilang karena kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Dan menceritakan seorang gadis sinting yang berubah menjadi laki laki serta menjadi pelayan pemuda lumpuh...