Bab 4 tampilan baru ax

2.8K 136 0
                                    

Setelah melihat kepergian Al, kepala pelayan duduk di bangku dapur dengan mengaitkan tangannya di atas meja dan wajahnya mengarah ke atap rumah. Dia masih syok dengan apa yang di masak oleh Al. Memang lebai tapi memang separah itu. Ayam nya masih berlumuran minyak lantaran minyak yang belum panas sudah di masukkan, sudah gitu di biarkan begitu saja belum lagi sayur sup yang digunakan adalah sayur selada, terong, rimbang. Kepala pelayan adalah seorang yang serba sempurna dan rapi saat memasak. Makanya ia tidak punya pelayan untuk membantunya menyajikan makanan. Tapi saat pertama kali melihat orang menyajikan makanan seperti itu ia seketika langsung drop.

•••

Keesokkan harinya, Al melaksanakan tugas yang sebenarnya sebagai pelayan tuan muda ax. Karena hari pertama penuh dengan kekacauan, maka hari ini ia akan memulainya dengan membuatkan bubur untuk majikannya. Tidak seperti semalam saat dia masak dengan melihat YouTube, kini ia masak di pantau oleh kepala koki itu sendiri. Sebenarnya Al belum mengetahui kenapa masakannya yang semalam tidak boleh di sajikan.

Saat ini Al berjalan menuju kamar ax dengan membawa bubur buatannya dan segelas air.

Tok.. tok.. tok.

"Tuan, saya Al. Saya membawakan tuan sarapan" ujar Al di sebalik pintu.

"Masuk" balas ax

Al pun langsung memasuki kamar ax dan menyerahkan bubur itu. Ax melihat bubur itu sejenak dan memakannya hingga habis.

"Apakah enak tuan?" Tanya Al yang saat ini sedang berdiri agak berjauhan dengan ax

"Lumayan" jawab ax

Al hanya mengangguk saja saat pertanyaannya di jawab singkat "tuan saat nya untuk membersihkan diri" Al mulai bersiap membantu ax untuk mandi tapi di hentikan oleh ax sendiri

"Kamu siapkan aja air panas, saya ingin mandi sendiri" ntah kenapa ax tidak ingin pelayan pribadinya ini membantunya mandi.

"Tapi tuan membantu anda mandi itu sudah menjadi tugas saya" terlihat dari raut wajah Al menuntut. Bohong jika dia mengatakan memang tujuannya untuk tugas. Padahal tujuannya ingin menggunakan kesempatan ini untuk berdekatan dengan ax.

Kemarin saat pertama kali jumpa ia memang mengatakan tuan nya ini Petapa tua. Tapi saat sudah berhadapan dan melihat lebih dekat ternyata tuan muda ax memiliki wajah yang sangat tampan. Jiwa histerisnya meronta-ronta dan ingin sekali berdekatan dengan tuan muda ax. Tujuannya simple yaitu mengubah tampilan tuan ax menjadi tampan seperti sebelum nya.

"Laksanakan saja apa yang saya minta!" Bentak ax karena melihat pelayannya ini membangkang apa yang dia perintah

Segera Al ke kamar mandi untuk menyediakan apa yang di butuhkan ax dan membantunya sampai di kamar mandi. Setelah itu, Al akan menunggu tuannya di luar. Karena takut terjadi apa apa saat tuan nya itu sedang mandi. Al pun memiliki kesempatan untuk melihat kamar tersebut dengan leluasa. Kamar yang mewah tapi sangat sedikit barang yang ada di dalam nya dan juga kamar itu sedikit menyeramkan. perhatian Al teralih ke bingkai foto yang terletak di meja kecil sebelah kasur. Ia mengambil bingkai itu dan melihat sepasang orang tua serta anak laki laki yang masih kecil tengah tersenyum lebar di foto itu. Al bertanya-tanya apakah foto ini keluarganya tuan muda ax. Karena beda jauh sekali dengan tingkah ax saat ini. Di saat Al sibuk memikirkannya, ax ternyata sudah selesai mandi dan sudah selesai juga menggunakan baju. Dengan cepat al meletakkan bingkai itu dan menatap tuan muda ax.

"Loh kok udah selesai sih tuan? Kan tugas saya melayani anda mandi dan berpakaian" Al menghampiri ax dan beralih mendorong kursi roda.

"Suka-suka saya" lagi-lagi Al mendengar jawaban itu. Perasaan kesal dan ingin mencabik wajah tuannya masih ada. Tapi ia harus bersabar untuk saat ini.

"Tuan, tuan ga ada niatan berubah?" Tanya Al tiba-tiba saat mereka berada di balkon kamar

"Kamu kira saya apa sampai harus berubah" ujar ax dengan alis yang sedikit terangkat sebelah

Al yang awalnya berada di belakang ax kini beralih ke hadapan ax sambil berjongkok.

"Bukan itu maksud saya. Sejujurnya dengan tampilan tuan muda seperti ini, tuan muda lebih seperti kakek-kakek dari pada orang dewasa" kata Al sambil meletakkan tangan nya di dagu

"Kurang ajar, apa kehendak kamu sampai mengata-ngatai saya" mata ax melotot akan ucapan yang dilontarkan Al untuk dirinya

"Saya hanya memberikan penilaian tuan dan tolong itu mata biasa aja ntar copot saya yang repot" kata Al kembali.

Kesabaran ax sudah mencapai batas nya. Ia pun membalikkan kursi rodanya dan pergi begitu saja dari balkon. Melihat kepergian tuannya, Al ikut menyusul dan mencoba merayu ax kembali.

"Tuan, jika tuan merubah tampilan tuan. Saya janji akan mengikuti perintah yang tuan berikan" tawaran Al membuat ax berhenti menjalankan kursi rodanya. Ia pun berbalik dan melihat Al. Seringai mulai terlihat dari wajah nya. Ia mendapatkan ide untuk menghukum pelayan yang kurang ajar ini

"Baik. Lakukan apa yang kamu mau, tapi setelah itu kamu harus menepati janji kamu" Ax merasa tidak akan buruk juga merubah penampilan nya dan yang paling utama yang menjadi tujuannya adalah tawaran dari pelayan nya ini.

Dengan semangat Al langsung menyiapkan setelan baju yang sesuai dan mencari berbagai alat penata rias.

"Oke yang pertama saya akan mencukur bagian yang ada di wajah" dengan kurang ajar Al langsung memegang kepala ax dan memutar ke kanan dan ke kiri. Ax yang di perlakukan seperti itu ingin sekali menguliti maid nya ini. Tapi ia tahan karena Al akan mendapatkan hukuman berat nantinya setelah kegiatan ini selesai

Al mulai menggunting dan merapikan rambut tuan mudanya. Setelah itu dia juga mencukur habis kumis dan jenggot. Al yang melihat tindakan pelayannya terlihat sangat marah terbukti dari tangannya yang terkepal kuat tapi saat melihat wajah pelayannya begitu dekat dengan wajahnya. Ax seakan terhipnotis akan kecantikan yang dimiliki oleh Al. Rasanya tidak bosan untuk terus memandang wajah itu, ia terus menatap mata Al. Ternyata pelayan pribadinya memiliki mata hazel yang cantik serta rambut yang pirang menyesuaikan standar kecantikan yang ada pada dirinya. Tanpa sadar kegiatan Al sudah selesai dan ia pun menyuruh ax untuk berhadapan dengan cermin. Al merasa bangga dengan apa yang ia kerjakan Karena hanya dengan mempermak wajah saja tuannya sudah tampan Bahkan berkali kali lipat. Begitu juga dengan ax yang terbengong melihat rupanya. Ia bahkan sudah lupa dengan wajahnya saat penyakit lumpuh ini dideritanya. Tapi saat melihat tampilan barunya baru ia ingat kalau wajahnya akan tampak seperti ini.

"Baiklah saat nya kita ganti baju. Sini biar saya ganti tuan" Al mulai meraih baju yang di pakai ax tapi tangannya di tepis

"Cukup jangan sentuh saya. Saya bisa memakainya sendiri kamu diam di sini." Perintah oleh ax

Sejenak saat ax memandang wajah Al. Ia merasa aneh dalam dirinya. Ia tidak ingin pria ini menyentuhnya lebih jauh lagi sebenarnya bukan perasaan jijik tapi perasaan yang amat menyukai. Ax mendorong kursi rodanya dengan telinga yang memerah. Ntah apa yang di pikirkan nya. Rasanya ia akan ikutan sinting saat terlalu dekat dengan maid nya. Al yang melihat kepergian tuannya hanya memiringkan kepalanya. Merasa bingung. Biasanya tuannya akan membentak atau kasar dengannya tapi ini seperti ada intonasi yang lembut saat tuannya itu berbicara.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang