Bab 3 rayuan

3.1K 129 0
                                    

Tidak ingin membuat tuannya bertambah marah, Marcel mendorong kecil punggung Al dan menyuruhnya meminta maaf.

"Maafkan saya tuan, saya khilaf. Saya akan belajar sopan santun kembali" Al hanya berucap ambil menunduk. Bukanya menyesal ia malah menggerutu sebal karena orang di depannya ini arogan sekali. Tanpa sadar iya mempunyai julukan baru untuk majikannya. Petapa tua. Ya itu julukan yang pas.

"Beliau ini tuan muda ax yang tidak lain tuan muda axelio Alexander pewaris sah perusahaan ax" kata Marcel karena belum memperkenalkan majikannya lantaran terpotong oleh teriakan Al

"WHAT THE FUC*" kali ini malah teriakan umpatan yang di lontarkan Al.

Marcel yang mendengarnya hanya bisa melambai ke kamera dan berkata selamat tinggal dunia.

•••

Setelah kejadian yang mencengangkan kini Al sedang di hukum oleh tuan muda ax. Dia harus duduk di pojok kamar ax sambil mengangkat tangan layaknya anak kecil yang sedang mendapatkan hukuman. Sedangkan Marcel melanjutkan pekerjanya sebagai asisten di perusahaan. Sesekali Al menggerutu akan hukuman yang membuat tubuhnya mati rasa.

"Dasar Petapa tua, hukuman seperti ini di kiranya ga capek apa?" Gumam Al sambil melirik ax yang sedang membaca buku di kasurnya.

Memang ax terlihat berbeda tapi sesekali dia akan membaca buku untuk mengasah pikirannya kembali. Kadang kala ax berpikir untuk tidak berhenti di tengah jalan mengenai apa yang direncanakan nya. Perusahaan yang di kelola Marcel tetap akan memakai pendapat axelio. Makanya perusahan itu tetap berjalan sampai sekarang. Syukurnya semasa dia lumpuh penghianat tidak ada di dalam perusahaan yang dia tinggalkan.

Walaupun suara Al kecil, axelio mendengarkan gumaman itu karena suasana sangat sepi. Axelio menatap tajam Al dan berkata "hukuman kamu bertambah 3 jam lagi" Perkataan ax membuat Al ingin menyerah saja. Belum melakukan pekerjaan apa apa ia sudah di hukum saja dengan bosnya.

"Ayolah tuan, saya sudah seperti ini dari jam 09.00 pagi dan sekarang di tambah 3 jam lagi?" Ucap Al dengan wajah memelas.

"Emangnya saya peduli?" balas ax dengan cuek

Mendengar balasan dari majikannya itu, Al merasa frustasi sendiri. Ia mencoba sabar dan merayu ax dengan berbagai kata-kata.

"Oh tuan ku yang rupawan, tolonglah hamba" perkataan dan tingkah Al malah tambah membuat ax jijik sendiri. Yang awalnya ax di kasur, kini ia malah pergi ke balkon kamar.

"Sialan" umpat Al saat melihat ketidak pedulian majikannya

Waktu terus berlalu, hingga hukuman yang di berikan axelio selesai.

"Hukuman kamu sudah saya cabut, sekarang kamu masak dan bawakan saya makan siang" bukannya di suruh istirahat, Al malah di suruh kerja kembali melaksanakan tugasnya.

"Baik tuan" Al perlahan-lahan bangkit dari duduk nya dan mulai berjalan menuju dapur. Ia melihat banyak orang yang berlalu lalang. Beda dengan saat dia ke dapur pada saat itu.

"Permisi, saya Al. Saya ingin membuat makanan untuk peta- eh maksudnya tuan muda" kata Al kepada kepala koki. Al mengetahui lawan bicaranya lantaran pakaian dan tindakan orang tersebut.

Dengan heran koki itu menatap Al dan berkata "kamu pelayan pribadi tuan muda"? Tanya nya dan dibalas anggukan oleh Al

Mata kepala koki itu terus menatap Al dari atas sampai kebawah. Membuat Al merasa risih sendiri. Walaupun kepala koki di mansion ini nampak matang alias umurnya sekitar 30an tapi tetap saja ia merasa merinding saat di pandang dengan intens begini.

"Ehem. Apa boleh saya masak" kata Al sesekali mengepalkan salah satu tangannya dan meletakkannya di depan bibirnya.

"Boleh, silahkan saja. Karena itu perintah tuan muda secara langsung. Saya akan duduk di kursi di sebelah sana jadi saat kamu butuh sesuatu kamu bisa panggil saya" kepala koki itu melepas pakaian masak nya dan pergi ke arah kursi yang terdapat di pinggir dapur

Melihat kepergian kepala koki, Al tersenyum sebagai balasan dan saat kepala koki tidak terlihat oleh penglihatannya Al langsung memukul meja dengan kedua tangannya.

"Petapa tua sialan belum cukup menghukum pelayannya, kini malah menyuruh pelayannya masak dan parahnya lagi aku hanya tau cara masak mie" Kata Al. Ia baru ingat perjanjian itu sudah ada di kontrak yang Al tanda tangani. Karena ketertarikan nya terhadap uang, persyaratan yang tercantum malah ia abaikan begitu saja.

"Seingatku, terakhir kali aku masak saat SMP lantaran ada praktek. Tapi itupun bukan aku yang masak" Al mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Tenang alysa, harus tenang. Masih ada YouTube untuk melihat caranya memasak" ucap Al sambil menenangkan dirinya beranggapan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Jika kalian belum tau, ia adalah perempuan gabut yang berubah menjadi laki-laki lantaran lowongan kerja yang menarik perhatiannya. Alysa nama aslinya tapi Al nama samarannya. Penampilannya memang berubah dengan rambut yang pendek, pakaian yang ia usahakan supaya terlihat seperti laki laki dan tingkah laku yang dia usahakan terlihat Maco tapi apalah daya karena wajah yang terlihat imut plus cantik karena baby face dan pipi tembem hidung kecil. Makanya masih banyak yang curiga dengannya. Tapi ia masih bisa menangani itu.

Dengan terpaksa Al mulai membuka apk itu dan melihat berbagai resep yang mencuri perhatiannya. Ia akan membuat menu ayam goreng serta sayur sup untuk menu siang ini. Al mulai mengikuti berbagai langkah-langkah dari menu tersebut sesekali dia bersenandung.

"Ternyata memasak itu mudah, tinggal Cemplung kan ayamnya ke dalam minyak. Terus sup juga sama Cemplung kan sayurnya ke dalam air dan jadi deh" Al merasa bangga dengan hasil yang dia lakukan untuk pertama kali.

"Al kamu sudah selesai?" Tanya kepala koki,

Bukannya tidak percaya dengan maid pribadi tuannya, hanya saja ia merasa heran. Karena pelayan pribadi sebelumnya akan bertanya letak atau pun rasa kepadanya tapi ini sama sekali tidak ada.

"Sudah kepala koki, terimakasih karena sudah mengizinkan saya memakai dapurnya. Kalau gitu, saya akan membawa ayam dan sup ini ke kamar tuan muda" segera Al meletakkan lauk di nampan dan membawanya, melewati kepala pelayan yang sedang berdiri di sisi dapur. Kepala koki itu melihat sekilas masakan yang telah di buat Al.

"Tunggu sebentar" merasa curiga dengan masakan itu, kepala pelayan membuka penutup makanan dan melihat makanan yang di buat oleh Al

Terlihat ayam yang berlumuran minyak serta lebih gelap warnanya. Terlihat juga sup yang tidak bewarna dan potongan sayur yang tidak biasa. Melihat itu, kepala pelayan rasanya mual sendiri.

"Kamu masak apa?" Tunjuk kepala pelayan terhadap makanan yang di tangan Al

"Ayam goreng dan sup" jawab Al dengan senyuman lebar

"Kamu tau cara memasak?" Tanya kembali kepala pelayan

"Tau, buktinya ini pertama kali saya coba langsung bisa" jawab Al bangga

Kepala pelayan memijit kening nya. Ia merasa frustasi sendiri rasanya tuan Marcel salah dalam mengambil maid pribadi ini.

"Sebaiknya kamu tinggalkan menu itu disini dan bawa masakan yang sudah saya buat. Urusan tuan muda biar saya yang menghadapinya" Al merasa heran dengan perkataan kepala koki, ia sudah masak dengan benar dan tampilan terlihat enak. Kenapa tidak masakannya saja yang di sajikan.

"Ga usah kepala koki, saya sudah masak. Ini enak loh kepala koki ga mau coba dulu?" Kepala koki itu melirik lagi masakan yang Al buat dengan ayam yang masih berlumuran minyak serta gosong dan sup yang seperti air putih serta sayur yang dipotong panjang-panjang membuat nafsu makannya hilang seketika.

"Tidak usah Al, lebih baik kamu ikuti perintah saya" dengan senyum yang merekah, kepala pelayan meletakkan nampak masakan Al dan menggantinya dengan nampan masakan koki itu sendiri

"Tapi..." Ucapan Al terpotong saat melihat wajah kepala koki yang tengah tersenyum di depan wajahnya. Bukan senyuman yang ramah melainkan senyuman yang menyeramkan. Mau tidak mau ia langsung pergi mengantar makanan yang akan diberikan kepada tuan muda ax.

Setelah melihat kepergian Al, kepala pelayan duduk di bangku dapur dengan mengaitkan tangannya di atas meja dan wajahnya mengarah ke atap rumah. Dia masih syok dengan apa yang di masak oleh Al. Memang lebai tapi memang separah itu. Ayam nya masih berlumuran minyak lantaran minyak yang belum panas sudah di masukkan, sudah gitu di biarkan begitu saja belum lagi sayur sup yang digunakan adalah sayur selada, terong, rimbang. Kepala pelayan adalah seorang yang serba sempurna dan rapi saat memasak. Makanya ia tidak punya pelayan untuk membantunya menyajikan makanan. Tapi saat pertama kali melihat orang menyajikan makanan seperti itu ia seketika langsung drop.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang