Bab 5 kesepakatan

2.2K 108 0
                                    

Sejenak saat ax memandang wajah Al. Ia merasa aneh dalam dirinya. Ia tidak ingin pria ini menyentuhnya lebih jauh lagi sebenarnya bukan perasaan jijik tapi perasaan yang amat menyukai. Ax mendorong kursi rodanya dengan telinga yang memerah. Ntah apa yang di pikirkan nya. Rasanya ia akan ikutan sinting saat terlalu dekat dengan maid nya. Al yang melihat kepergian tuannya hanya memiringkan kepalanya. Merasa bingung. Biasanya tuannya akan membentak atau kasar dengannya tapi ini seperti ada intonasi yang lembut saat tuannya itu berbicara.

•••

Setelah perubahan drastis yang di alami tuan muda ax, kini mereka berdua tengah berada ruang tv. Semua itu karena paksaan yang dilakukan oleh Al. Untuk saat ini ax menuruti perintah pelayannya itu tapi ia akan menghitung berapa kali hukuman yang akan ia lakukan nantinya.

Ax sedang menonton saluran berita seorang diri. Saat ia dan Al keluar dari kamar, banyak yang melihat kearah mereka. Karena merasa heran kalau tuan muda ax mau keluar kamar. Sedangkan disisi lain Al sedang memasak makan siang untuk ax. Al  memasak masih di pantau oleh kepala koki.

"Berita hari ini, perusahaan ax masih berada di urutan pertama di Indonesia. Tetapi kabar mengenai tuan muda tersebut masih belum di ketahui. Kami tengah menanyakan kondisi tuan muda ax dengan asistennya tuan Marcel tapi tuan Marcel langsung pergi begitu saja. Kondisi tuan muda ax masih menjadi pertanyaan untu..." Ax yang melihat berita tersebut langsung mematikannya. Mood nya tiba-tiba menjadi rusak karena wartawan selalu penasaran akan dirinya. Padahal ia sudah menghilang 5 tahun yang lalu.

"Tuan, saya membawa makanan anda. Silahkan tuan makan. Saya akan melaksanakan tugas saya selanjutnya" Al yang melihat suasana ax memburuk, lantas memberikan makanan dan meninggalkan tuan nya begitu saja. Tapi saat hendak berbalik tangannya di genggam oleh ax. Bukan semua jarinya, ax hanya mengaitkan kelingking nya dengan kelingking Al.

"Temenin saya makan, kalau perlu kamu juga makan!" Perintah mutlak tuan ax

Mau tidak mau Al menaati perintah tuannya karena bisa gawat jika suasananya makin memburuk. Jika bukan Al yang di beri hukuman maka pelayan lain yang akan diberi hukuman.

Al hanya memandang ax saat sedang makan. Memang cara makan yang elegan, tapi saat ada noda lauk yang menempel di pipi majikannya Al mengeluarkan sapu tangan di saku nya dan mengelap bekas noda itu.

"Maaf tuan, ada noda di pipi tuan" perlakukan Al membuat ax diam membeku. Ia tidak perna diperlakukan seperti ini. Karena orang lain pasti akan takut kurang ajar saat menyentuhnya. Tapi pelayannya yang satu ini tanpa izin pun sudah bertindak.

Yang awalnya mereka bertatapan kini ax mengalihkan pandangannya ke arah sapu tangan yang baru saja mengelap noda di pipinya. Sapu tangan itu nampak sudah lusuh dan juga ada sedikit aroma yang tidak sedap saat sapu tangan itu mendarat di pipinya. Karena rasa penasaran ax, ia pun bertanya ke pelayannya.

"Sapu tangan yang kamu gunakan untuk mengelap pipi saya masih bersih?"

"Masih kok, eh tapi tadi saya habis menggunakan sapu tangan ini untuk meja makan tuan muda. Karena saya ga tau letak tisu dimana hehehe.." dengan cengiran yang polos Al hanya menggaruk kepalanya saja. Terlihat wajah ax yang tengah merah saat ini menahan amarah, Al yang awalnya berada di samping tuan muda ax kini perlahan menjauh dari sana.

"Al!!!!" Teriakan menggelegar terdengar di seluruh mansion. Awalnya ax merasa tersentuh berubah menjadi rasa marah memang pelayan nya ini sangat ingin ia beri hukuman.

Setelah kejadian itu, Al langsung mendapatkan hukuman dari ax. Hukuman pertama Al harus mengeliling seluruh mansion tanpa terkecuali dengan membawa papan tulis kecil di leher nya yang bertuliskan 'saya pelayan tuan muda terbodoh'. Saat ia mulai berkeliling tak banyak yang menertawakan aksi absurd atau hukuman yang di berikan tuan muda ax. Bukan hanya sekali putaran tapi dia harus melakukannya 3 kali putaran. Hari masih sore, tapi rasanya Al ingin angkat tangan saja karena tidak kuat menjalani hukuman yang selalu memakai fisiknya yang lemah.

Hukuman Al masih berlanjut. Ia harus mencabut beberapa rumput liar di taman dan mengukur panjang nya. Ia harus mendapatkan rumput yang sama panjang sebanyak 50 buah. Ingin berbuat curang tetapi tuan nya itu mengikuti ia kemanapun pergi. Kegiatan tersebut berlangsung dari jam 7 samai 12 malam. Walaupun Al selalu di pantau oleh ax, ia memiliki cara sendiri untuk licik.

Belum cukup sampai di situ, saat ingin beristirahat Al malah di suruh ke kamar ax untuk menemaninya tidur. Bukan bermaksud untuk tidur bersama. Al hanya akan di suruh duduk di kursi pojok dan menunggu majikannya itu tertidur pulas.

Waktu terus berlalu tapi ax tidak kunjung tidur. Sedangkan tubuh rasanya sudah mau patah semuanya. Sejenak Al menyenderkan tubuhnya untuk memberikan kenyamanan. Sesekali Al melirik majikannya yang masih sibuk membaca dan menulis buku. Bolak-balik Al selalu menguap karena merasa sangat lelah. Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 tapi ax belum kunjung tidur. Secara perlahan, Al menutup matanya dan mulai tertidur. Hanya sebentar saja dia menyender dan menutup mata tapi langsung terlelap begitu saja. Posisinya masih di atas kursi dengan tangan yang berlipat dan kepala yang menyender. Sesekali ia tersentak karena hampir mau jatuh tapi setelah itu ia akan langsung terlelap.

Sebenarnya ax memperhatikan semua kegiatan yang di lakukan Al. Tapi ia pura-pura fokus akan buku yang berada di tempat tidurnya. Rasanya lucu saat melihat Al yang sedang menahan rasa kantuknya. Kadang ax tertawa kecil saat melihat kepala Al yang terantuk dinding dan kursi.

Ax mulai mendekat ke arah Al dan melambaikan tangannya tepat di wajah Al. Untuk memastikan kalau Al sudah tertidur. Ax memandangi postur wajah Al dan sesekali menyentuh mata dan hidung nya. Kulit Al sangat lembut dan kenyal untuk ukuran seorang cowok. Kadang ia menusuk-nusuk pipi Al. Saat Al mulai terusik, Al malah menggunakan kata-kata yang tidak ia mengerti.

Merasa kasihan dengan Al, ax memanggil bodyguard di depan kamar nya untuk mengantar Al menuju kamarnya sendiri. Sebenarnya ax hanya iseng, entah kenapa saat melihat wajah pelayannya mengeluarkan banyak ekspresi membuatnya sangat lucu. Biasanya ax memang tidur hanya beberapa jam saja karena sudah terbiasa dari dulu. Ia menyuruh Al untuk menemaninya karena hukuman dan keinginan pribadi yang dimiliki ax sendiri.

Setelah Al pergi dari kamarnya, Ax kembali menuju tempat tidur nya dan mulai tidur.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang