Bab 14 kebohongan

1.9K 84 0
                                    

Al yang mengikuti arah telunjuk bara, menuju ke kursi itu. Ia mulai mendudukkan dirinya dan memandang berbagai pemandangan di depannya. Ternyata di mansion ini semua tempat duduknya sangat nyaman. Apalagi lokasi nya sangat damai. Al yang menikmati hembusan angin mulai memejamkan mata nya dan tertidur.

Tak lama kemudian, bara menghampiri Al dan melihat Al yang tertidur dengan posisi duduk. Bara yang sudah di hadapan Al membalikkan badan nya dan kembali dengan selimut. Ia mulai menyelimuti adiknya dan kembali melakukan pekerjaan nya.

Al yang mulai terusik membuka matanya dan melihat selimut yang menutupi tubuhnya. Al yang sudah mendapatkan kesabarannya pun melihat jam. Ternyata ia sudah tertidur 2 jam lamanya. Al pun menghampiri tuannya sambil membawa selimut yang menutupi tubuhnya tadi. Ia yakin kalau selimut ini milik temannya yaitu bara, tapi sebelum menuju kamar tuannya Al mengembalikan selimut itu dan mencuci wajahnya terlebih dahulu.

•••

"Bara ini selimut punya kamu?" Tanya Al saat ia sudah di hadapan bara

"Iya, tadi kamu ketiduran di kursi jadi aku memberikan selimut itu" kata bara

"Ini aku kembalikan. Makasih ya bara" ujar Al sambil menyerahkan selimut itu kepada bara.

Bara menerimanya dan Al bergegas untuk mencuci wajahnya. Setelah selesai membersihkan wajah serta pakaiannya agar tidak kelihatan kusut, Al bergegas menuju kamar ax. Mana tau tuannya berada di kamar. Namun ax tidak menemukan keberadaan ax di sana.

Al pun berkeliling dan melihat ke sana dan ke sini tapi ia tidak menemukan keberadaan ax. Al sudah lama kerja di mansion ini tapi ia tidak mengetahui semua letak mansion jadi yang ia cek hanya tempat yang perna Al temui saja.

Al yang sudah kelelahan dan hari pun sudah mulai gelap tak kunjung menemukan keberadaan ax. Ia pun tidak ada pilihan lain selain bertanya dengan beberapa pelayan.

"Permisi apa kamu nampak tuan muda?" Tanya Al saat ia berjumpa dengan pelayan lain.

"Saya belum ada nampak tuan muda" balasnya

Al yang sudah kebingungan karena tidak menemukan tuannya pun istirahat sejenak di kursi dapur dan meminum segelas air. Tidak mungkin tuannya hilang bukan. Ax memang memberitahukan nya kalau ia ingin sendiri karena ada sesuatu yang hendak di kerjakan tapi Al harus mencari keberadaan ax karena tugas dan juga janjinya.

"Al kamu ngapain?" Tanya kepala koki, rencananya ia akan memasak sebuah makanan tapi saat menuju dapur ternyata ada Al yang sedang menunduk dengan gelas di tangannya.

"Eh koki, saya tidak dapat menemukan keberadaan tuan muda ax. Saya bingung mau cari tuan muda kemana lagi" kata Al

"Tadi saya berjumpa dengan tuan muda" kata kepala koki itu.

Al yang mendengar jawaban kepala koki lantas melihatnya.

"Beliau ada di ruangan terpisah mansion. Letak nya di dekat rumah kaca"

Al yang sudah mengetahui keberadaan ax pun hendak menuju ke sana tapi ia di hentikan kepala koki.

"Kalau kamu mau ke sana, bawakan makanan dan minum. Soalnya tuan belum ada makan saat kejadian dengan sepupu nya itu" saran dari kepala koki

Memang saat tuan Daren berkunjung, tuan ax hanya memakan cemilan saja saat mereka di rumah kaca setelah itu ia belum ada makan apa pun sampai saat ini.

"Tunggu sebentar, saya juga sedang ingin memasak. Makanan tuan muda biar saya siap kan saja nanti tinggal kamu antar" ujar kepala koki.

Kepala koki yang melihat kondisi Al yang frustasi akan mencari majikannya itu tak mungkin menyuruhnya untuk menyiapkan makanan yang ada makanan nya akan buruk bahkan mungkin akan lebih parah dari pada saat pertama kali ia masak.

"Selagi saya memasak, mending kamu bersihkan diri dulu"

"Saya sudah membersihkan diri"

Kepala koki melihat sekali lagi penampilan Al dari atas sampai ke bawah. Terlihat rambut yang berantakan baju yang tidak rapi  serta kusut.

"Itu yang kamu sebut bersih?" Tanya kepala koki.

Al yang melihat ke arah pandangan kepala koki mulai melihat ke arah baju dan memegang rambutnya. Ternyata baju nya memang berantakan. Al pun menuju toilet untuk membersihkan dirinya sekali lagi. Mungkin ia harus berganti jas agar terlihat bagus.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Kepala koki sudah menyiapkan makanan untuk tuan muda ax. Sedangkan Al sudah selesai membersihkan dirinya. Al pun kini tengah mencari ruangan yang di bicarakan oleh kepala koki. Ia menelusuri tempat yang di sekitar rumah kaca. Tapi tak kunjung mendapatkan nya. Al mulai berjalan ke arah sisi kanan rumah kaca dan melihat ada sinar di ujung nya. Al yang penasaran pun berjalan ke arah sinar itu dan menemukan sebuah ruangan kecil. Ia melihat sedikit alias mengintip di sela-sela pintu yang ternyata tidak di tutup rapat untuk memastikan keberadaan tuan muda ax.

"Ya saya sudah sehat dan saya sudah normal. Sudah seminggu yang lalu saya pulih sepenuhnya. Dokter yang mengecek kondisi saya memang sudah saya beri tahu untuk tidak membocorkan semuanya" dapat Al lihat ax sudah bisa berdiri dengan kedua kaki nya. Ia yang melihat itu tidak kaget dan menggenggam nampan itu seerat mungkin.

"Pelayan itu? Saya hanya memanfaatkan nya saja untuk keberhasilan rencana saya. Saya tidak menyukai sifatnya yang kurang ajar kepada saya. Sebentar lagi akan saya pecat dia. Namanya Al bukan kah nama yang aneh dan patut di curigai" kata ax. Dapat Al lihat kalau ax sedang berbicara dengan seseorang melalui telpon. Al yang mendengar ax menyebut namanya dan membicarakan dirinya merasakan sesak di dada. Padahal ia sudah tulus melayani tuannya tapi ia malah kembali di khianati.

Al yang sudah cukup mendengar percakapan itu, pergi begitu saja dengan nampan yang ada di tangannya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Semudah itukah orang mematahkan kepercayaan seseorang. Ia kira tuannya adalah orang yang baik walaupun sikap nya yang suka kasar tapi ternyata tuannya sangat licik.

Al pergi menuju kamarnya sendiri dan meletakkan nampan di di kamarnya juga. Ia mulai memikirkan semua hal yang ganjal selama ia bersama tuan muda ax. Tapi rasanya Al tidak menemukan apapun. Ax juga seperti orang yang tulus saat memeluk dan menggenggam tangannya tapi kenapa saat ia berbicara di telpon tadi seakan dia orang lain. Apa karena Al yang tidak mengenalnya atau memang ax memiliki kepribadian yang berbeda. Al merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Ingin tidak mempercayai nya tapi ia sendiri yang mendengar pembicaraan itu.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang