Bab 12 terbongkar

2.2K 86 0
                                    

Al yang mendapatkan bibit itu, mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju ax.

"Tuan ayo kita menanam bunga" seru Al

"Kamu saja" balas ax

"Ayolah, sekali ini aja" ax yang saat itu tidak bisa menolak Al mengiyakan keinginannya

Mereka pun menanam bibit bunga, sesekali tertawa bersama karena wajah yang terkena tanah saat menggali.

•••

Keesokan harinya Al dan ax kembali ke rumah kaca. Mereka melihat bunga yang semalam mereka tanam. Ax yang terakhir kali menanam bunga saat kecil, teringat kembali masa-masa yang membahagiakan saat menanam bersama Al.

Saat ini ax sedang bersantai di rumah kaca dengan buku yang berada di tangannya sedangkan Al sedang menyiram dan mengurus tanaman mereka. Walaupun belum ada yang tumbuh dan masih berupa bibit, Al menghiasnya agar tau kalau sudah besar nanti tamanan itu ax dan al yang menanam nya.

"Permisi tuan di depan ada tamu yang berkunjung" saat suasana sedang damai ax di kejutkan dengan berita kedatangan seseorang. Ia pun meminta Al untuk mengantarnya ke ruang tamu.

Kini mereka sudah sampai di sana dan melihat tamu yang berkunjung. Tamu itu adalah sepupu dari ayah nya, Ax yang melihat kedatangan pria itu menatap benci. Ia sangat tidak menyukai sepupu rubah nya ini.

"Halo sepupu, Masih cacat ya?" kata seorang pria dan berjalan mendekati ax

Al yang baru pertama kali bertemu kerabat ax menatapnya permusuhan. Kata-kata dari sepupu tuannya ini tidak sopan. Dengan cepat al berada di depan ax dan menghadang sepupunya itu untuk menghampiri ax.

"Wow kali ini kau memiliki bodyguard yang cantik dan dia sangat sigap menjaga tuannya" pria itu mendekatkan wajah nya ke Al dan melihatnya dari atas dan ke bawah

"Diam lah, kau masih saja berisik!" Kata ax karena melihat Al yang mulai risih

"Untuk apa kau datang ke sini Daren?" Tanya Ax kepada sepupu nya.

Daren yang mendengar pertanyaan ax berjalan ke kursi dan menduduki nya.

"Tenang lah, aku hanya berkunjung dan memberitahukan suatu hal" Daren memasang wajah yang serius akan pembicaraan selanjutnya

"Kau tau? Keluarga ku atau lebih tepatnya adik dari ayahmu tidak menerima kecelakaan yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Aku pun begitu, ayah mu sudah ku anggap sebagai orang yang berharga bagiku karena dia mengajariku tentang membangun perusahaan. Jika bukan karenanya, keluarga kami akan menjadi orang yang tidak sukses seperti sekarang"

Dalam keluarga mereka hanya mendiang orang tua ax saja yang memiliki perusahaan besar. Keluarga dari pihak ayahnya seorang yang sederhana, mereka tinggal di sebuah desa tapi saat ayahnya merantau dan sukses kakeknya itu mencari ayahnya dan meminta uang kepada nya. Sedangkan keluarga dari pihak ibu ax sudah lama meninggal dan saudaranya juga sudah berpencar entah kemana.

Keluarga Daren yang saat itu masih susah dan hidup dengan berjualan, di bantu oleh ayahnya ax. Ia mengajari semua hal tentang perusahaan dan lambat laut mereka mempunyai perusahaan sendiri.

Namun saat kecelakaan menimpa keluarga ax mereka kaget dan hendak berkunjung ke kediaman. Namun mereka terlambat karena pemakaman sudah di laksanakan. Mereka hanya bisa memantau dari jauh saat melihat kesedihan dari axelio mereka tidak bisa bertanya dan merangkul karena saat itu ada kakeknya.

Mereka pulang setelah melihat pemakaman itu, tapi beberapa tahun kemudian mereka malah mendapat kabar kalau axelio kecelakaan dan lumpuh. Sebagai perwakilan, Daren sering berkunjung untuk melihat kondisi axelio. Tapi ax malah mengurung diri di kamar dan tidak ingin menjumpai seorang pun kecuali asistennya dan baru inilah Daren bisa bertemu dengan axelio. Daren bukannya membenci ax tapi ia ingin ax menjadi pria yang kuat agar bisa mempertahankan perusahaan ayahnya.

"Keluarga ku mengetahui kecelakaan yang terjadi beberapa tahun lalu dan kecelakaan yang kau alami saat ini" kata Daren seraya melihat kaki ax. Ia harus mengatakan ini karena inilah kesempatannya.

"Kakek, dialah pelakunya" lanjut Daren. Dapat Daren lihat ax memandang Daren dengan melotot serta tangan yang terkepal.

Selama ini kakek sangat baik kepadanya. Ia tidak perna mencurigai kakeknya itu. Tapi apa maksud dari cerita yang Daren bicarakan.

"Kakek? Kenapa?" Kata ax. Melihat ax yang mulai kehilangan kendali Al meraih tangan ax dan menggenggam nya

"Semenjak om Axel sukses dalam membangun perusahaan nya dari nol. Kakek merantau dan meminta uang secara terus terusan kepada om Axel. Tapi saat itu om Axel sedang membutuhkan modal untuk membangun perusahaan nya dan tidak bisa memberikan kakek uang. Saat itu kakek sangat marah karena dia ingin memakai uang itu untuk berjudi. Awalnya kakek nekat dengan menculik dari brangkas om Axel tapi ketahuan oleh ibu mu yaitu ibu clara. Saat kejadian itu om Axel tidak perna mau memberikan uang nya kepada kakek dan kakek menaruh kebencian dengan ibu mu. Ia mulai merencanakan pembunuhan kepada Tante Clara. Namun saat itu om Axel malah ikut terbunuh juga karena merasa firasat buruk saat Tante Clara hendak menaiki mobil. Kakek yang mendapatkan kabar kalau om Axel dan Tante Clara meninggal sangat senang. Karena harta itu pasti akan menjadi miliknya. Tapi ternyata tidak. Harta tersebut mereka wariskan untuk anaknya yaitu kau axelio. Saat itu kakek merencanakan pembunuhan yang sama kepada mu dan ia membuat skenario yang serupa seperti orang tuamu. Tapi kakek gagal dan membuat mu cacat." Daren mengetahui hal ini karena ia menyaksikan sendiri saat kakeknya merencanakan pembunuhan. Ia bersikap baik kepada kakeknya supaya tidak di curigai.

Ada satu fakta lagi kenapa kakeknya malah meminta uang kepada Axel bukan dengan keluarga Daren. Saat orang tua axelio meninggal keluarga Daren baru melakukan pembukaan perusahaan. Saat ini pun kakeknya sering meminta uang juga kepada mereka tapi bukan untuk berjudi seperti dulu melainkan balas dendam. Selain itu Axel hanyalah anak yang di angkatnya untuk membantu istrinya mendapatkan anak kalau orang bilang anak susulan. Sedangkan ayah Daren adalah anak kandung dan satu satunya. Makanya kakek membedakan perilaku yang ia lakukan kepada ayah Daren dan om Axel.

Setelah mengatakan hal itu Daren langsung pamit begitu saja karena takut kakeknya itu curiga dengannya. Sedangkan axelio yang mendengar perkataan Daren masih syok dan tak bisa menerima takdir yang sangat bertolak belakang ini.

"Bawa aku ke kamar!" Perintah ax kepada Al

Al langsung bergegas membawa ax ke kamarnya karena keadaan fisik dan batin ax yang tidak baik.

"Tinggalkan saya sendiri" kata ax kepada Al saat mereka telah sampai ke kamar.

Al menuruti perkataan ax dan meninggalkan kamar. Al tidak benar-benar meninggalkan kamar itu, ia hanya berdiri di sebalik pintu takut hal yang tidak di inginkan terjadi dan benar saja setelah ia menunggu terdengar suara barang yang pecah dan teriakan berbagai umpatan.

Daren mengetahui akan apa yang terjadi setelahnya. Makanya ia langsung meninggalkan ax begitu saja dan ia juga yakin ax pasti akan menyelidiki kembali mengenai apa yang ia ucapkan.

Mendengar suara yang sangat gaduh dari sebalik kamar, Al yang tidak tahan menerobos masuk dan menghentikan pergerakan ax. Ia memberikan pelukan yang erat agar ax berhenti menyakiti dirinya sendiri.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang