Bab 10 kondisi ax

2.2K 99 0
                                    

"Ekhem, halo Al. Kalau gitu saya permisi dulu tuan" Marcel yang terlanjur malu langsung pergi begitu saja. Sedangkan ax dan Al saling berpandangan karena merasa aneh dengan tingkah Marcel. Setelah itu mereka tertawa bersama. Ntah apa yang lucu. Yang jelas saat mereka bertatapan rasanya ingin ketawa saja

"Sebaiknya tuan istirahat saja dan melanjutkan pekerjaan ini besok" saran Al

"Saya masih bisa mengerjakannya" ax yang harus menyelamatkan masalah di perusahaan nya tidak memiliki pilihan

"Saya lihat tuan sedang tidak fit apa bisa fokus?" Ax yang mendapatkan pertanyaan dari Al hanya terdiam

"Begini saja, tuan sebaiknya tidur terlebih dahulu. Nanti saat terbangun tuan bisa mengerjakan berkas ini"

Ax yang merasa saran dari Al berguna lantas mengiyakannya dan bergegas untuk tidur. Sedangkan Al yang mendapatkan jawaban yang memuaskan, meninggalkan tuannya untuk beristirahat dan menuju kamarnya sendiri.

•••

Al yang kembali ke kamarnya lantas juga bersiap untuk segera tidur. Ia mulai memejamkan matanya dan terlelap.

Waktu berlalu dan membangunkan ax dalam tidur nya. Ia melihat jam, ternyata ia sudah tertidur sekitar 5 jam yang lalu. Malam inilah ia bisa tertidur sedikit lebih lama. Biasanya ax hanya tertidur 2 jam saja dalam sehari. Ax pun bangun dari tidurnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

Di sisi lain Al yang biasanya tertidur lelap dan tidak memikirkan apapun. Tiba-tiba terbangun, ingin tidur kembali tapi malah tidak bisa. Al yang teringat akan sarannya yang ia berikan ke pada tuannya bergegas ke kamar ax. Dengan baju tidur bermotif beruang yang menempel pada tubuhnya, ia berjalan menelusuri mansion.

Tapi sebelum pergi ke kamar ax, Al membuatkan susu hangat serta beberapa kue kering. Ia menyelesaikan nya secara perlahan agar pelayan yang lain tidak terbangun termasuk kepala koki.

Setelah selesai Al langsung ke kamar ax dan memasukinya secara perlahan. Ia tidak mengetuk ataupun memanggil. Jaga-jaga jika tuannya masih tertidur.

Al yang sudah masuk ke kamar ax, memandang ke arah tuannya. Ternyata ax sudah terbangun dan masih mengerjakan berkas-berkas itu.

Ax yang masih tidak sadar akan keadaan Al membuat Al bisa memperhatikan ax sejenak dan berjalan mendekatinya.

"Tuan, saya membawakan susu hangat dan roti kering. Silahkan di nikmati terlebih dahulu" ax yang sedang fokus, menghentikan kegiatan nya. Ia mengira jika itu hanya imajinasinya saja tapi saat Al mendekat baru ax sadar jika Al berada di kamarnya.

Perlahan ax menoleh dan mendapati Al yang sedang berdiri di sampingnya dengan sebuah nampan.

"Kamu ga tidur?" Pertanyaan itu yang pertama kali terlontarkan oleh ax

"Saya sudah tidur tapi terbangun dan saat mau tidur lagi malah ga bisa" kata Al yang sedikit mengadu. Sebenarnya ia sangat kesal karena tidur nya yang sedikit tidak nyaman hari ini.

"Kamu bisa meletakkan nampak itu di sini dan kembali lah ke kamar kamu" kata ax yang menyuruh Al meletakkan nampan itu di meja yang agak berjauhan dengan berkas nya.

Al pun meletakkan nampan itu. Bukannya pergi dari kamar ax, ia malah duduk di kursi panjang yang berada di sebelah ax. Ax yang sudah terbiasa dengan ketidak sopanan pembantu nya hanya diam saja.

"Saya malas ke kamar tuan. Izinkan saya menemani tuan bekerja. Lagian ini sudah jam 3 pagi. Saya akan kembali saat jam 5 nanti" Al yang sudah duduk baru meminta izin ke pada ax dan ax hanya mengangguk saja sebagai respon.

Kini mereka sama sama diam. Ax yang mengerjakan berkasnya dan al yang melamun. Pikirannya berkelana saat awal melamar bekerja menjadi pelayan di rumah ini. Awalnya ia tidak mengetahui bagaimana cara keluar dari rumah. Karena kalau keluarga nya tau Al kerja dengan merubah dirinya menjadi laki laki serta tinggal di mansion yang berisi laki laki semua Al pasti tidak akan di izinkan. Maka dari itu Al meninggalkan rumah secara diam-diam dengan menuliskan surat kepada keluarganya untuk tidak mencari keberadaannya dan suatu saat nanti Al akan kembali ke rumah.

Saat tengah melamun, ax yang ingin berbicara dengan Al pun memulai percakapan.

"Kenapa kamu mau kerja di sini" tanya ax secara tiba-tiba

Al yang masih melamun, tidak mendengar pertanyaan yang ax lontarkan. Ax yang tak kunjung mendapat jawaban, memanggil Al beberapa kali.

"Al saya bertanya. Kenapa kamu mau kerja di mansion ini sebagai pelayan pribadi saya" Al yang mendapatkan pertanyaan dari majikannya pun berpikir sejenak. Tidak mungkin ia bilang kalau Al merasa tertarik setelah melihat selembaran lamaran itu.

"Saya tidak tau kalau akan bekerja di mansion ini. Saya hanya ingin bekerja saja" walau tidak puas ax hanya mengangguk sebagai respon

Hari sudah berganti, Al yang tadinya berada di kamar ax mulai beranjak dan pergi ke kamarnya sendiri.

Kring .. kring..

Al yang mendengar suara telpon, melihat hp nya dan melihat siapa yang menelpon. Ternyata yang menelpon adalah pak Marcel.

"Halo pak"

"Halo Al. Saya ingin memberi tahu kalau hari ini jadwal tuan muda ax di periksa oleh dokter. Nanti dokternya akan datang ke mansion secara langsung. Saya ingin pulang tetapi pekerjaan di perusahaan sangat banyak. Saya minta tolong sama kamu untuk menangani semuanya. Bisa Al? Al yang mendengar itu, menjawab dengan pasti.

Setelah selesai menelpon Al yang sudah mendapati seorang dokter di ruang tamu dan menghampiri nya.

"Permisi dokter. Saya pelayan tuan muda ax. Mari saya antar" pria yang memakai jas putih itu menoleh ke arah Al dan mendapati pria imut yang sedang berbicara kepada nya.

"Ayo!" Dokter itu beranjak dari tempat duduk nya dan mengikuti Al dari belakang

"Permisi tuan, dokter datang untuk memeriksa kondisi tuan. Boleh kami masuk?" Jika biasanya Al akan menerobos masuk tapi kali ini dia harus bersikap profesional

Ax yang berada di kamar, mendengar suara Al dan menyuruh mereka masuk. Ax menatap dokter itu sinis, ia sangat benci saat ada dokter yang ingin memeriksanya.

"Permisi tuan, saya cek dulu" dokter itu mulai melaksanakan tugasnya sedangkan Al berada di sisi ax.

Dokter itu juga menanyakan beberapa pertanyaan dan menjawabnya dengan singkat. Merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang di ajukan oleh dokter, ax malah menggenggam tangan Al. Al yang mendapatkan perlakuan seperti itu lantas menatap dokter. Dokter yang paham apa yang harus ia lakukan, menyelesaikan urusannya dan pamit undur diri.

Setelah dokter itu keluar, ax melepaskan genggaman nya. Al yang harus melaksanakan amanat yang di berikan oleh Marcel, meminta izin kepada ax untuk menanyakan kondisi Ax secara langsung.

"Dokter bagaimana keadaan tuan muda" saat mereka sedang berada di ruang tamu.

"Kondisi tuan muda perlahan membaik. Saya rasa ia sudah nyaman dengan kamu. Sebelumnya tuan muda hanya berdekatan dengan tuan Marcel saja. Saya harap ini adalah perkembangan yang baik untuk tuan muda ax. Walaupun trauma yang di alami beliau masih belum pulih sepenuhnya" kata dokter tersebut.

Beberapa pertanyaan, Al berikan kepada dokter itu dan di jawab dengan hasil medisnya. Al yang mendapatkan jawaban memuaskan mengucapkan terima kasih dan dokter itu izin untuk pulang.

Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang