EP. 2: ISEKAI

4K 372 19
                                    

Desclaimer: Masashi Kisshimoto

Author: RaRa04

Main Cast: Sasuke x Naruto

Warning!
Cerita ini mengandung unsur YAOI, OOC, GaJe, dan Abal-abal. EBI kurang diperhatikan dan Typo yang masih belum punah!

Don't Like? Don't read!

Happy Reading!

.
.
.

.
.

.
.

.
.
.

Deidara menangis tersedu-sedu sambil memeluk erat Naruto.

Anaknya hilang ingatan, pasti karena ia dipukul terlalu keras. Betapa kejamnya ibu mertuanya, anak yang tidak salah apa-apa harus disiksa sedemikian rupa. Ini semua adalah karena kesalahannya, karena dirinya, Naruto lahir sebagai pria bunga, karena dirinya, Naruto jadi menderita.

"Naruto, apakah kamu benar-benar tidak mengingatku? Hiks.. aku Deidara, Namikaze Deidara, aku adalah ibumu, Nak. Hiks.. aku adalah orang yang melahirkanmu. Hiks.. aku adalah orang yang memberimu penderitaan ini.. hiks.. maafkan aku!"

Naruto terkejut saat melihat bulir-bulir air mata Deidara yang jatuh dan membasahi pipinya. Entah kenapa, hatinya sangat sakit saat melihatnya. Ia juga merasa sangat ingin memeluknya dan menumpahkan keluh-kesahnya kepadanya.

"Ugh.. Ibu..,"

Deidara mengusap punggung anaknya dengan sedih.

Temari melepaskan diri dari kekangan pelayan dan berkata dengan kesal.

"Ibu, sudah cukup! Jangan memukuli Naruto lagi! Lihat, dia kehilangan ingatannya, jika kamu tetap melanjutkan perlakuan kasarmu, dia mungkin akan kehilangan nyawanya!"

Nyonya Chiyo mendengus.

"Jika dia mati, biar saja, aku tidak peduli! Toh, dia hanya pria bunga menjijikan!"

Temari mendengus.

"Benarkah Ibu tidak peduli? Apakah Ibu tetap tidak akan peduli, meskipun aku berteriak kencang bahwa ada seseorang yang mati dibunuh di tempat ini olehmu? Apakah Ibu masih tidak akan peduli? Bahkan pada reputasi keluarga ini, reputasi Ibu sendiri, dan reputasi Ayah, sebagai Kepala Desa?!"

Nyonya Chiyo seketika diam.

Temari memalingkan wajahnya dan berteriak pada pelayan pribadi Deidara yang sejak tadi ketakutan karena diancam senjata tajam oleh pelayan Nyonya Chiyo.

"Tunggu apa lagi? Kenapa kalian hanya membuka mata kalian lebar-lebar? Cepat bawa tuan-tuanmu ke dalam rumah untuk beristirahat!"

Para pelayan itu melangkah dengan tergesa-gesa ke arah tuan mereka. Mereka segera membantu Deidara dan Naruto kembali dengan hati-hati.

Temari menatap Ibunya dengan lelah.

"Ibu, meskipun Ayah tidak pernah menghukummu dengan keras karena menindas istri kakakku saat ia pergi jauh, tapi, bukan berarti ayah tidak akan pernah melakukan sesuatu padamu. Keluarga kita memiliki posisi yang mulia dan reputasi yang luar biasa di desa ini, sayangnya, dua hal itu membuat kita berada di posisi yang tidak aman dan rentan. Sekali saja kesalahan lolos dan terdengar oleh warga desa, kita akan kehilangan segalanya.

"Jangan lupa, Gaara, puteraku, cucumu, dia sedang berjuang menjadi seorang sarjana, dia sedang berjuang menjadi pejabat Kekaisaran Konoha. Namanya tidak boleh kotor dan tercoreng oleh masalah atau kejadian yang menjijikan, dan agar ia terus diberkati, rumah ini juga harus tetap suci dan terhindar dari amisnya darah dan busuknya ketidakadilan.

My Perfect Omega [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang