My Perfect Omega [BL]

EP. 22: RAHASIA

Desclaimer: Masashi Kisshimoto

Author: RaRa04

Main Cast: Sasuke x Naruto

Warning!
Cerita ini mengandung unsur YAOI, OOC, GaJe, dan Abal-abal. EBI kurang diperhatikan dan Typo yang masih belum punah!

Don't Like? Don't read!

Happy Reading!

.
.
.

.
.

.
.

.
.
.

".. Seorang Alpha.. baru saja dilahirkan ke dunia..?,"

Shizune bergumam,

"Bagaimana kamu bisa tahu bahwa bayi ini adalah Alpha? Bagaimana kamu bisa tahu apa itu Alpha?"

Shizune menyipitkan matanya dan bertanya.

"Apakah kamu.. bekerja pada Bangsawan Ibu Kota?

"Ataukah kamu.. seorang mata-mata?"

Izuna hanya diam dan mengedipkan matanya, dia juga tidak mengerti bagaimana dia bisa tahu apa itu Alpha dan bagaimana dia bisa merasa begitu yakin bahwa bayi dalam pelukan Shizune itu adalah Alpha.

Naruto menatap Izuna dan Shizune secara bergantian. Dia sama sekali tidak mengerti mengapa Shizune mempermasalahkan pengetahuan Izuna tentang Alpha. Apakah Alpha di dunia ini adalah sejenis monster yang berbahaya? Apakah informasi mengenai Alpha adalah ilegal? Naruto bertanya dengan suara pelan.

"Aku.. tidak mengerti, apa yang sedang kalian ributkan..,"

Shizune menatap Naruto dan berjalan dengan susah payah ke arahnya. Dia mengusap dahi Naruto dan membacakan mantera, sehingga tanda aneh yang bercahaya keluar, seperti sebelumnya. Dia menatap tanda itu dengan saksama, kemudian memiringkan kepalanya dengan heran.

"Bangsawan Suci, bagaimana bisa seseorang sepertimu berada di tempat yang terpencil dan menyedihkan ini?"

Naruto dengan bingung menunjuk dirinya sendiri.

"Aku? Bangsawan Suci? Apa maksudmu?!"

Shizune mengernyitkan dahinya.

"Kamu.. kamu tidak tahu identitasmu sendiri? Bagaimana bisa? Kamu-,"

Shikamaru bangkit dengan susah payah, lalu menepuk celananya. Dia berkata pada Shizune,

"Bicaranya nanti saja, Naruto baru saja melahirkan dan butuh perawatan. Sementara itu, bayi dalam pelukanmu masih berlumuran darah dan harus dimandikan. Apakah kamu tidak akan melakukan sesuatu, Tabib?"

Shizune segera sadar. Dia dengan malu mundur dan bersiap melakukan tugasnya. Tapi, sebelum itu, ia meminta sang bayi untuk tenang dan menghapus momentum Alphanya. Momentum itu terlalu kuat dan terlalu tak tertahankan untuk alam semesta.

Bayi dalam pelukannya merengek sekali dan mengguncangkan tangan mungilnya. Sepersekian detik kemudian, perasaan berat dan menyesakkan itu hilang begitu saja. Langit pun segera tenang, dan suara kicauan burung pun kembali terdengar. Semuanya kembali normal, seolah-olah, apa yang terjadi sebelumnya hanya ilusi semata.

Shizune menghela napas dan berkata,

"Setelah kamu mendapatkan perawatan dan bayimu dibersihkan, aku akan menjelaskan semuanya. Aku akan memastikan tidak ada satu pun di antara kalian yang kebingungan, dan tidak ada satu pun di antara kalian yang bisa pergi, sebelum kalian memberiku kebenaran.