Part 19

548 73 66
                                    

Krist menatap ke arah singto yang tampak gelagapan, krist menggelengkan kepalanya seakan mengatakan pada singto agar singto tak mengatakan apapun.

Singto menatap ke arah teman-temannya, gun memasang wajah kesal, sedangkan tay, new dan off menatap singto penuh harap.

Singto juga menatap ke arah mamanya yang duduk di samping papanya, nyonya anna terlihat sangat sedih sekarang.

Setelah itu singto menatap ke arah krist, krist tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

Singto memejamkan matanya dan menarik nafas panjang, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Semua yang natt katakan tak sepenuhnya benar" ucap singto membuat semua orang terkejut dan langsung menatap ke arah singto termasuk krist dan nyonya anna.

"Pukul 5 sore jam kerja berakhir, aku dan natt pulang bersama, namun sebelum itu kami makan di sebuah restoran lebih dulu, setelah itu natt berjanji akan mengantar ku pulang, tapi ternyata dia bohong, dia mengajak ku ke club dan minum di sana, malam mulai larut, aku mengajak natt pulang namun di pertengahan jalan dia menghentikan mobilnya" ucap singto.

Tuan edward menatap ke arah singto, karna penasaran apa yang akan singto katakan lagi. Singto menarik nafas panjang dan menggenggam tangannya, meyakinkan dirinya sendiri jika semuanya akan baik-baik saja.

"Dia..." Ucapan singto terhenti, rasanya benar-benar sakit jika mengatakan jika dirinya hampir di perkosa.

"Dia kenapa?" Tanya hakim.

Beberapa orang yang hadir di tempat persidangan juga mulai berbisik-bisik dan beberapa wartawan mulai mengambil foto dan video singto saat bicara karna tak ingin ketinggalan satu pun moment penting itu.

"Sing..." Ucap krist, saat melihat singto sepertinya sangat ketakutan, tubuh singto bergetar, wajahnya memucat, krist ingin menghampiri singto dan memeluknya namun polisi langsung menahan krist agar tak beranjak dari duduknya.

"Bukan krist yang menghentikan mobilnya tapi dia sendiri, dia ingin memperkosa ku, aku sempat melakukan perlawanan dan mencoba berteriak meminta tolong, tak lama setelah itu datang krist, krist memukulnya, setelah itu aku mengajak krist agar pergi sana meninggalkan dia sendiri" ucap singto.

Semua orang terkejut saat mendengar penjelasan singto, begitu juga dengan natt.

Krist menatap singto seakan kecewa padanya sedangkan teman-teman mereka tersenyum senang mendengarnya.

"Bohong!!" Ucap natt mencoba untuk membela diri.

Suasana di dalam ruangan benar-benar ricuh sekarang, siapa yang harus mereka percayai.

"Tuan krist? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya hakim kepada krist.

"Ya... A-apa yang di ucapkan singto semua benar" ucap krist, yang terlanjur pasrah dengan semua penjelasan singto.

"Tetap saja dia harus di hukum! Dia melakukan kekerasan pada ku hingga aku koma selama 2 minggu!" Ucap natt.

"Tapi kamu juga hampir melakukan pelecehan seksual terhadap singto!" Ucap krist.

"Kami melakukannya mau sama mau!" Ucap natt.

Krist berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri natt, ia mencengkram kerah baju natt lalu memukul natt dengan sangat kuat.

"Jika mau sama mau singto tak akan berteriak dan ketakutan!!" Ucap krist penuh emosi.

Singto yang melihat keributan langsung beranjak dari tempatnya, ia berjalan menghampiri krist dan memeluk krist dari belakang berusaha untuk menenangkan krist.

Love Hurts ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang