Hari-hari singto terasa tak tenang sekarang, apa lagi saat mendengar kabar dari temannya jika natt sudah pulih.
"Apa yang kamu pikirkan" ucap krist yang Baru saja datang entah dari mana itu.
Saat ini singto tengah duduk di sebuah gazebo kecil di taman belakang rumah mereka.
"Aku memikirkan natt" ucap singto jujur.
"Apa kamu mengkhawatirkannya?" Tanya krist.
"Bukan itu, krist. Aku takut dia akan mengatakan pada polisi jika kamu yang memukulnya. Aku tak mau masalah malam itu terdengar oleh orang lain, aku.. aku malu jika orang-orang tahu jika aku hampir di perkosa" ucap singto sedih.
Krist memeluk singto dan singto menenggelamkan wajahnya di ceruk leher krist.
"Apa kamu takut semua orang tahu tentang kejadian itu?" Ucap krist.
"Ya... Mama dan papa pasti akan sangat kecewa pada ku, apa lagi mereka tahu aku dekat dengan natt kemarin" Ucap singto.
"Jika polisi menghampiri ku dan menangkap ku, kamu tak perlu mengatakan apapun. Natt juga tak mungkin mengatakan jika aku memukulnya karna dia ingin memperkosa mu" ucap krist.
"Jika aku tak mengatakan itu kamu akan mendapatkan hukuman yang sangat berat nanti" gumam singto.
"Tak masalah, yang penting kejadian malam itu tertutup rapat dan kamu tak perlu malu" ucap krist lembut sembari mengusap rambut singto.
"Mama dan papa akan sangat kecewa pada mu" ucap singto.
"Aku tak masalah, yang terpenting adalah kamu sekarang" ucap krist.
Jantung singto berdetak kencang mendengarnya, sejujurnya singto juga takut akan kehilangan krist.
"Apa kamu benar-benar mencintai ku?" Tanya singto.
"Tentu saja. Aku sangat mencintai mu, aku akan selalu melindungi mu jika aku bisa, jika nanti aku di tangkap polisi dan aku di penjara, tolong jaga diri mu sendiri dengan baik, jauhi natt dan jangan mudah percaya dengan semua orang" ucap krist.
Singto menangis mendengar ucapan krist, ia semakin mengeratkan pelukannya di tubuh krist.
"Tuan, maaf mengganggu, tuan Edward menyuruh ke depan, ada seseorang yang ingin bertemu kalian" ucap clara yang baru saja datang.
"Ya" ucap krist sembari melepas pelukan singto.
"Ayo ke depan" ucap krist pada singto
Krist menghapus air mata singto kemudian mereka sama-sama berjalan ke depan.
Saat tiba di ruang tamu, tuan edward menatap tajam pada krist, di sana juga ada beberapa polisi.
"Krist, apa benar kamu yang memukul natt hingga koma?"
Tanya nyonya anna.Air mata singto menetes membasahi pipinya saat melihat polisi, ia bahkan tak menyangka jika ternyata polisi akan datang secepat itu.
"Ya" ucap krist.
*Plak... Satu tamparan mendarat di pipi krist dari tuan edward.
"Kamu benar-benar membuat papa malu, krist!!" Ucap tuan edward marah.
"Kenapa kamu melakukan itu padanya?" Ucap nyonya anna.
"Dia bisa menjelaskan di kantor polisi nanti" ucap seorang polisi.
Polisi tersebut ingin memborgol tangan krist namun singto memegang tangan krist dengan erat.
"Jangan bawa krist, pak!!" Ucap singto sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts ✓
FanfictionOrang jahat terlahir dari orang baik yang tak di hargai. Cukup lama singto memendam rasa benci dan akhirnya ia di beri kesempatan untuk membalas semuanya, singto pastikan krist akan hidup layaknya di dalam neraka. Bxb, boylove, mature content, kris...