15. Rumah Nenek

13 4 0
                                    

[Semua karakter, tempat, organisasi, agama, dan kejadian dalam cerita ini adalah fiksi]

•••

Musim dingin membuat Hanna sangat tersiksa. Dia harus tetap mengenakan pakaian tebal karena gadis itu harus tetap hangat agar tak bersin terus-menerus. Gadis itu duduk di ruang tengah sambil memangku seorang bayi laki-laki yang berusia 10 bulan. Bayi itu sebenarnya anak dari seorang pekerja yang bekerja di rumahnya. Namun sayangnya, ayahnya yang merupakan satu-satunya keluarga bayi itu telah meninggal beberapa bulan lalu. Karena kasihan melihat bayi malang itu, dia pun meminta pada Lio gar pria itu mengadopsinya untuk dijadikan seorang putra.

Karena tak tahu siapa nama bayi tersebut, Hanna menamainya dengan nama Juan. Dia menyayangi bayi lucu itu layaknya seorang adik. Setiap pulang sekolah dia langsung berlari untuk mencari bayi itu untuk bermain dengannya. Baginya, Juan adalah sebuah obat yang membantunya di saat dirinya terus meratapi kepergian Evans. Kini Hanna telah menjalani kehidupannya seperti biasa. Dia tak pernah melepas kalung dari ayah kandungnya agar dirinya bisa terus mengingatnya.

Liburan musim dingin kali ini mereka berlibur ke luar negeri sekaligus menyambut tahun baru. Lio meliburkan anak buahnya untuk memberi mereka waktu bersama keluarga. Hanya beberapa dari mereka yang tak pergi karena tak memiliki keluarga, seperti Jade dan Grover misalnya. Mereka berdua begitu setia mengikuti Lio walau harusnya mereka pergi berlibur. Grover memang memilih tak menikah, tapi berbeda dengan Jade. Wanita itu pernah menikah dan memiliki seorang anak perempuan. Namun sayangnya suami dan putrinya tewas dalam sebuah kecelakaan hingga dirinya diperkerjakan oleh Lio.

Rumah terasa sangat sepi karena tak ada siapa pun. Terlebih lagi Yohan pergi ke rumah neneknya selagi berada di negara asalnya. Hanna pun baru mengetahui bahwa pria itu berdarah campuran dari dua negara yang berbeda, tak heran jika wajahnya sedikit berbeda. Jika dipikir-pikir lagi, rasanya Hanna tak pernah mengetahui apa pun tentang pengawal pribadinya. Pria itu pun tak pernah menceritakan apa pun padanya.

Karena sudah saatnya Juan makan, Hanna pun menyerahkan adiknya pada Jade untuk di beri makan. Setelah itu dia berjalan-jalan di rumahnya. Ya, rumah yang dia tinggali saat ini juga milik ayahnya walau tak sebesar tempat tinggal aslinya. Namun walau begitu tetap saja dia kesepian di rumah besar ini. Gadis itu pun terheran karena tak melihat ayahnya sama sekali. Kemudian dia teringat bahwa beberapa hari ini ayahnya belum tidur, jadi dia pikir mungkin sekarang ayahnya sedang tidur. Lebih baik dirinya tak mengganggu istirahat sang ayah.

Hanna berhenti ketika melihat pintu ruang kerja sang ayah terbuka. Kepalanya menoleh ke sekitar untuk melihat apakah ada orang yang baru saja dari ruangan ayahnya. Namun sama sekali tak ada orang di sini. Dia pun tersenyum jahil karena tiba-tiba memiliki ide untuk mengusir rasa bosannya. Gadis itu memasuki ruang kerja ayahnya sambil memperhatikan sekitar. Ditutupnya pintu itu dengan perlahan lalu menghampiri meja yang ada di ruangan itu. Di luar dugaannya, rupanya meja ayahnya sangat rapi.

Dia melihat berkas yang ada di meja kerja ayahnya, sebuah folder yang berisi data diri para pengawal. Dia melihat satu persatu hingga berhenti di dokumen yang tertulis nama 'Yohan Gray'. Hanna memotret dokumen tersebut dan langsung merapikannya lagi lalu dia segera keluar dari ruangan itu.

Gadis itu pergi ke kamar untuk memakai jaket dan syal, tak lupa membawa semua uang yang dia miliki kemudian berjalan keluar rumah. Dia menanyakan pada orang asing tentang bagaimana caranya agar dia bisa sampai di alamat rumah Yohan. Dia menaiki bis luar kota dan beberapa jam kemudian dia sampai. Hanna bertanya lagi pada seseorang lalu terus berjalan dan akhirnya sampai di rumah pengawalnya.

Hanna melihat pagar dengan pintu kayu. Dia pun mengetuk pintu itu sambil berkata, “Permisi!”

Tak lama kemudian seorang wanita dengan banyak uban di rambutnya keluar. Wanita itu menatapnya dengan bingung melihat seorang gadis asing dengan hidung yang memerah. Dia pun bertanya, “Kau siapa?”

LIO And His Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang