19. "Apa pun Untukmu"

13 3 0
                                    

[Semua karakter, tempat, organisasi, agama, dan kejadian dalam cerita ini adalah fiksi]

•••

Siang ini Lio sedang makan bersama Paul. Akhir-akhir ini pria tua itu sering menemuinya untuk bertanya tentang masalah perusahaan atau pun putrinya. Mereka sangat dekat layaknya keluarga. Paul telah menganggap Lio sebagai putranya sendiri. Dia sangat memperhatikan Lio dan putrinya. Hanya Lio yang dapat dia percaya, bahkan pria tua tidak percaya pada cucunya yang merupakan pewaris.

"Kudengar dia telah lama kembali" ucap Paul tanpa menatap Lio.

Lio menatap Paul dan langsung mengerti siapa yang dimaksud. Dia pun menjawab, "Sepertinya begitu"

"Kau sudah bertemu dengannya?" tanya Paul yang kini menatap Lio.

Lio menggeleng sambil menjawab, "Belum, tapi dia sudah pernah menculik Hanna. Saya rasa dia sudah bertemu dengan Hanna"

Raut wajah Paul sedikit terkejut karena dia menyukai Hanna dan mendengarnya dalam bahaya membuatnya tak suka. Pria tua itu pun berkata, "Kau harus lebih berhati-hati dan memperketat penjagaan putrimu"

"Sudah saya lakukan"

"Jika kau bertemu dengannya, bunuh saja. Dengan begitu semua akan aman. Ini perintah dariku"

Lio tersenyum dan menjawab, "Anda tahu saya sudah lama berhenti membunuh"

Paul menatap Lio yang sangat berbeda dengan dahulu. Setelah memiliki seorang putri, dia merasa Lio mulai meninggalkan hal-hal buruk yang dulu sering dilakukan. Dia bisa mengerti hal itu. Pasti Lio hanya ingin menunjukkan hal yang baik saja ada putrinya karena dia pun dulu begitu. Setelah memiliki seorang anak, orang tua pasti ingin menjadi seorang teladan yang baik bagi anaknya.

Setelah makan siang selesai, mereka berbincang sebentar kemudian Lio kembali ke kantornya. Tadi dia diberi tahu bahwa cucu Paul akan lulus kuliah bersamaan dengan putrinya yang akan lulus sekolah menengah atas. Sepertinya itu waktu yang tepat untuk menyerahkan perusahaan padanya, tapi lagi-lagi keputusan ada di tangan Paul.

Cucu Paul adalah seorang pria berumur 22 tahun. Namun walau telah berkepala dua, pria itu masih belum dewasa. Kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Dia menjadi yatim piatu di umur satu tahun. Banyak orang yang mendekati pria itu untuk mendapatkan posisi dan jabatan yang bagus. Dia juga mengenal Lio dan menganggapnya seperti pamannya sendiri. Mereka cukup dekat karena Lio sering mengajarkan banyak hal karena dirinya seorang pewaris tunggal semua kekayaan Paul.

Lio duduk di kursi kerjanya sambil melamun memikirkan sesuatu. Dia ingat bahwa telah memberikan sebuah pena pada putrinya yang dilengkapi kamera tersembunyi. Pria itu menggunakan kata hadiah sebagai dalih agar putrinya mau menerima pena itu. Dia berharap dengan pena itu, dia bisa memantau lingkungan di sekitar putrinya.

Dia kemudian membuka komputernya untuk memeriksa putrinya. Pria itu menyangga kepalanya menggunakan tangan kirinya. Dilihatnya rekaman yang menunjukkan situasi di sekitar putrinya. Suasana tampak ramai karena mungkin sedang jam makan siang, sepertinya putrinya menaruh pena itu di sakunya hingga terlihat apa yang ada di depan gadis itu. Keningnya berkerut karena seorang gadis tampak sedang beradu argumen dengan putrinya. Dia pun memperhatikan apa yang menjadi permasalahan mereka.

"Semuanya, lihatlah gadis yang menyedihkan ini. Bukankah dia selalu menyebabkan banyak masalah?" ucap gadis yang tidak lain adalah Felly.

"Hei, apa yang kau lakukan?" ucap gadis yang mencoba menghentikan Felly. Gadis itu tampak takut terseret dalam masalah yang disebabkan Felly.

LIO And His Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang