Ujian kebenaran

164 19 1
                                    

Beberapa hari kemudian berlangsung seperti biasanya. BoBoiBoy sudah masuk kembali, ia kini telah duduk disampingku seperti biasanya.

"Hai y/n! Selamat pagi!" Sapanya.

"Hai BoBoiBoy! Pagi juga~" balasku sambil melambaikan tangan.

Kami berdua saling bertatap muka, memandangi satu sama lain. Kulihat senyumannya yang ceria kembali lagi.

Tak lama kemudian, guru datang memasuki kelas. "Selamat pagi anak-anakku semua!" Sapanya dengan suara lantang.

"Pagi cikgu papa zola!" Balas kami satu kelas.

Benar, beliau cikgu papa zola. Beliau baru pindah kesini satu hari yang lalu, tapi sikapnya yang sksd membuatku agak risih. Sejak kemarin aku terus saja diganggu oleh beliau.

"Sedialah ujian MATEMATIK!!!" Teriaknya yang mengkagetkan kami semua.

"APAAAAAA!!!" Jawab kami semua.

"Alamak y/n, kau tak cakap aku ke kalau hari ni ujian?" Tanya BoBoiBoy gelisah.

"Aku juga ngga tau BoBoiBoy, gurunya baru datang kemarin masa sekarang langsung ujian?!" Balasku cepat.

Aku segera membuka buku catatan matematikaku. Membolak-balikkan halaman dengan cepat.

"Taruh buku di tas semua! CEPAT CEPAT!" Ucapnya yang membuat seluruh isi kelas makin kacau.

5 menit kemudian, ujian pun dimulai.

Ketika lembaran soal dibagikan kami semua kebingungan melihat pola soal ujian yang diberikan.

"Ibu membeli kue sebanyak 5 buah, kemudian membeli buah sebanyak 1 kg. Hitunglah jumlah semut yang ada di pasar?" Ucapku dalam hati.

"Cikgu!" Panggil BoBoiBoy.

"Iye?" Balasnya singkat.

"Soalan nomor satu ni macam mana? Semut kan banyak cikgu," tanya BoBoiBoy.

"Kamu liat muke saye ni?" Jawabnya.

"Hmm, iya?" Balas BoBoiBoy.

"Ade muke saye ni kisah?" Balasnya degan memasang muka yang tidak peduli.

BoBoiBoy hanya bisa menepuk jidat yang tak bersalah.

aku menggeleng-gelengkan kepalaku sambil memikirkan bagaimana cara menyelesaikan soalan yang ada diujian matematika ini.

KRING!

Bel berbunyi menandakan waktu ujian selesai.

"CEPAT WAHAI ANAK MURIDKU, KUMPULKAN SOALAN UJIAN TU!"

Kami sekelas akhirnya dapat bernafas lega karena ujian telah berakhir. Entah berapa hasil ujianku ini.

"Huft,"






.

Aloo, maaf ya kalau jarang up :(
Belakangan ini sibuk banget, banyak tugas. Tugasnya buat novel, gmn kl ku up juga ceritanya? Genrenya romance gt ttg masa² di sekolah, up ga up ga?

Oiya, bakal kuusahain up walau jumlah kata masih sedikit T_T

Byeee <3

Back to realityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang