Kamu tahu?

145 19 3
                                        

...

"Hiks hikss...."

Aku masih tak bisa berhenti menangis sedari tadi. Rambutku biarkan terurai berantakan.

"Hikss hikkss mm hikss...," tangisku.

Mataku masih saja mengeluarkan air mata. Badanku menggigil kedinginan. Seluruh tubuhku terkujur lemas.

Perlahan-lahan kurasakan sesuatu lembut nan hangat sekilas dirambutku. Seperti diusap layaknya anak kecil.

"Srett."

"Hangat," pikirku.

Aku membuka kedua mataku perlahan.

Kudapati aku berada di atas kasur berselimut biru tua motif bintang. Tanganku sedang memeluk pinggang seseorang yang ramping.

Aku mendongakkan kepalaku dan terkejut.

"BoBoi-"

"Shhttt, cup cup cup...," ucap BoBoiBoy menenangkanku.

"B-boBoiBoy... k-kk kamu masih hidup?!! Hikss hikss... alhamdulillah....," ucapku sesegukan dilanjut dengan menangis hebat dihadapannya.

Tak peduli betapa buruknya wajahku yang sedang menangis bodoh layaknya anak kecil ini.

BoBoiBoy hanya diam dan mengangguk kecil. Ia memelukku sekali lagi.

Hangat ya...

"Kapan terakhir kali aku merasakan kehangatan yang luar biasa ini?" Batinku.

Aku menyeka kedua mataku yang masih basah. Akan tetapi, ia mencegahku tuk melakukannya.

"Infeksi. Kejab aku ambilkan tisu. Hitung ye~" ucapnya sambil melepaskan tanganku dari cengkramannya.

"Oh oke, satu dua tiga empat lim-" ucapku sambil mencerna ucapannya.

Seketika dia berlari sangat kencang untuk mengambil tisu.

"Nih huftt hhh," katanya.

Dia kembali sebelum lima detik. Cepat sekali.

BoBoiBoy duduk tepat disebelahku. Ia kehabisan napas sepertinya. Aku tertawa kecil melihat tingkah lakunya yang susah ditebak.

Kau oke ke y/n?" Ucap BoBoiBoy kepadaku.

Aku hanya bisa mengangguk. Aku mengepalkan kedua tanganku. Menahan perasaan takut akan kehilangan sosok seperti dirinya.

"Takut akan kehilangan seseorang lagi ya?"

"Sudah berapa banyak orang yang meninggalkanku seorang diri..." batinku.

"Tadi, aku bermimpi tentang kamu BoBoiBoy," ucapku lirih.

Dia menyanggah tangan kanannya dan menatapku serius seperti menyimakku bercerita tentang mimpi burukku tadi.

Saat ceritaku sudah selesai, aku mulai menatapnya kembali. BoBoiBoy hanya diam tak bergerak.

"BoBoiBoy..." sapaku sambil melambaikan tangan di depan wajahnya.

Ia terkejut.

"Ehh eh sudah ke ceritanya?" Ucapnya lugu.

"Ternyata kamu ngga ndengerin aku ya! Hmph!" Gertakku.

"Ehh eh bukan macam tu y/n.." sanggahnya.

"Lalu? Kenapa melamun tadi?" Tanyaku penasaran.

Back to realityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang