Tiga

7.5K 319 1
                                    

Cassandra merasa terusik saat samar samar telinganya mendengar suara beberapa pria yang tengah berbincang di dalam ruang rawatnya.

Mata yang semula terpejam, perlahan lahan terbuka dengan sempurna.

Netranya menelisik seisi ruangan, dan mendapati dua orang pria tengah berbincang dengan masing masing soft drink dan spagheti yang masih mengepul dihadapan keduanya.

"Berisik." Tegur Cassandra dengan suara serak khas bangun tidur.

Atensi kedua pria itu beralih kearah Cassandra yang tengah menatap jengah kearah keduanya.

"Hai Cassie. Apakah kami membangunkanmu?" Tanya si rambut coklat yang kini menggaruk tengkuknya. Dia Austin Harold.

"Ya."

"Oh maafkan kami, kau bisa melanjutkan istirahatmu." Seru sirambut pirang, dia Arsenio Wilson.

"Kalian berdua berisik, bagaimana bisa aku melanjutkan istirahatku?" Cibir Cassandra yang menunjukkan jika dia benar benar merasa terganggu oleh kehadiran kedua pria itu.

"Wow, semenjak bangun dari koma kau jadi semakin frontal ternyata ya." Arsen menatap kagum kearah Cassandra.

"But i like this." Lanjutnya yang langsung mendapat delikan tak suka dari Cassandra.

"Sedang apa kalian berdua disini? Apakah kalian tidak memiliki kegiatan lain selain menggangguku?" Protes Cassandra karena merasa terganggu dengan kehadiran mereka untuk yang kedua kalinya.

"Arthur menyuruh kami untuk menjagamu." Jawab Austin.

Cassandra menaikkan sebelah alisnya. "Arthur? Kenapa dia yang menyuruh kalian?" Tanya Cassandra keheranan.

"Karena hanya kami bertiga yang peduli padamu." Seru Arsen singkat

"Jadi jangan berharap jika Axel akan mempedulikanmu juga." Tambah Austin seolah paham kemana arah pembicaraan yang diucapkan Cassandra.

Cassandra merubah raut wajahnya menjadi datar saat Austin malah membahas pria sinting itu.

"Lagipula siapa yang mau dipedulikan si bajingan Axel itu, hah?" Sinis Cassandra.

Austin dan Arsen menjatuhkan rahangnya terkejut saat mendengar ucapan Cassandra barusan.

"It's you, Cassie?" Tanya Austin terkejut.

"Wow! Apakah kami melewatkan banyak hal?" Sambung Arsen yang tak kalah terkejutnya dengan perubahan Cassandra.

"Berhenti membahas Axel, aku benar benar muak."  Final Cassandra yang membuat kedua pria itu mengunci mulutnya rapat rapat.

Situasi awkward menyelimuti ruangan dengan bau obat obatan menyengat itu selama beberapa saat.

"Ehemm." Arsen berdehem singkat untuk memecah keheningan yang benar benar membuatnya tak nyaman.

"Aku ak-"

"Permisi." Ucapan Arsen terpotong saat Alaska memasuki ruangan dan mendekat ke arah Cassandra.

"Ahh maaf mengganggu, aku hanya ingin memeriksa kondisi Cassie sebentar saja." Ujar Alaska tak enak hati.

"Tidak apa apa, dok. Kami akan menunggu diluar saja." Usul Austin sambil membawa ponsel dan juga makanannya ke luar ruangan diikuti oleh Arsen.

Setelah kepergian dua pria itu, Alaska mulai mengecek detak jantung dan denyut nadi Cassandra.

"Apakah ada yang sakit?" Alaska kembali memasang stetoskop yang barusan ia pakai untuk mengecek kondisi Cassandra ke lehernya.

Another Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang