"Rowena, Jacob telah mengatakan, bahwa ia akan menitipkan Cassandra dirumah kita selama ia pergi berbisnis ke Las Vegas bersama Catarina." Damian yang baru saja mendapat informasi dari Jacob langsung memberi tahukan hal itu kepada istrinya.
"Benarkah? Itu hal bagus, sudah lama sekali aku tidak memasak bersama Cassandra." Rowena tampak berbinar ketika memikirkan hal – hal yang akan ia lakukan bersama dengan gadis itu nanti.
"Baiklah, aku akan mengatakannya kepada Jacob."
"Kapan mereka akan berangkat?"
"Lima hari lagi, tolong siapkan kamar untuk Cassandra." pinta Damian yang langsung disetujui oleh Rowena.
Sementara itu, putra tunggal mereka yang berusia tak jauh berbeda dengan Cassandra pun turut membuka suara ketika mendengar bahwa Cassandra akan tinggal selama beberapa waktu di rumahnya.
"Berapa lama Cassie akan tinggal disini?" tanya pria itu penasaran.
"Mungkin selama dua minggu." jawab Damian.
"Hm, baiklah."
"Selama Cassandra tinggal disini, berbuat baiklah kepada gadis itu. Jangan terlalu sering mengusilinya." peringat Rowena kepada putranya.
"Memangnya kenapa kalau aku mengusilinya? Dia itu sudah seperti adik ku sendiri, Mom."
"Tapi kalian sudah besar, Arthur. Kalian bukan anak kecil lagi."
"Bagiku, Cassandra tetap seperti anak kecil. Dia itu sangat lucu, Mom. Apalagi ketika sedang marah." Arthur yang terkenal dingin oleh sebagian orang, tiba – tiba saja berubah menjadi pria aktif yang banyak berbicara ketika bersama dengan kedua orang tuanya.
"Terserah kau saja, asal jangan terlalu berlebihan." ujar Rowena kembali memperingati Arthur.
"Hm, baik Mom."
🦋🦋🦋
Siang itu, Cassandra tengah menonton televisi di ruang tengah ditemani oleh Jacob dan Catarina yang sedang mengecek pembukuan yang baru saja dikirim oleh asisten mereka.
Dengan mata yang fokus menatap kearah siaran televisi di depan sana, sesekali Cassandra mengunyah bola – bola coklat favorit nya yang berada di dalam sebuah toples berukurang sedang di pangkuan nya.
"Cassie, kami ingin membicarakan hal serius." Catarina membuka percakapan ketika merasa timing nya tepat.
"Ya, Mom. Apa yang ingin kalian bicarakan?" Cassandra menyimpan toples berisik bola – bola coklat itu ke atas meja, dan netra biru itu kini sepenuh nya menatap ke arah kedua orangtua nya.
"Kami akan berangkat ke Las Vegas beberapa hari lagi." tutur Catarina.
"Lalu?"
"Kami khawatir meninggalkan mu sendirian, maka dari itu kami berniat untuk menitipkan mu dirumah paman Damian selama beberapa waktu. Apa kau tidak keberatan?" tanya Catarina lagi.
Cassandra mengernyitkan kening nya, mencoba mengingat – ngingat siapa dan yang mana kah Damian itu? Namun semakin Cassandra mengingat siapa sosok yang baru saja ibunya sebutkan, tak ada satupun gambaran yang keluar dari ingatanya mengenai pamannya itu.
"Bagaimana, Cassie? Apa mau menyetujuinya?" Tanya Catarina dengan harap – harap cemas.
"Sebenarnya tak perlu sampai menitipkan aku kepada paman Damian, Mom. Aku sudah besar, aku bisa menjaga diriku sendiri. Dan aku tak masalah jika harus tinggal sendiri disini selama kalian pergi ke Las Vegas." karena Cassandra tak menemukan clue tentang siapa Damian yang ibunya maksud, Cassandra mencoba menolak permintaan itu dengan cara halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life (On Going)
Teen FictionWARNING!!! 17+ ⚠️NO PLAGIAT⚠️ [Murni hasil pemikiran sendiri] Prily Brisiana tidak menyangka jiwanya akan terlempar ribuan kilometer ke raga seorang gadis bernama Cassandra Grisella.Gadis yang tergila gila kepada seorang pria bernama Axelion Addison...