Dua Puluh Tujuh

2.4K 80 6
                                    

Ada yang kangen sama Axel dan kawan-kawan?

Siang itu, Axel dan ketiga temannya tiba di Midway International Airport, Chicago. Setelah mengambil barang-barang mereka di bagagge claim, keempat pria itu langsung bergegas mencari orang yang akan menjemput mereka di lobby bandara.

Max Steel, detektif swasta yang di bawa oleh Axel dari New York, akan tiba keesokan harinya karena dia harus mengumpulkan beberapa bukti penting yang akan membantu pencarian mereka selama di Chicago.

Dan selama mereka tinggal di Negeri Angin ini, Axel sudah menyewa sebuah penginapan di pusat kota, sekitar danau Michigan.

"Oh, man! Dimana orang yang akan menjemput kita?" tanya Arsen ketika mereka telah sampai di lobby bandara.

"Disana." seru Axel dengan membawa tungkai jenjang nya ke arah barat, tepat dimana seorang pria tengah melambai-lambaikan tangannya cepat.

"Hi, dude. It's been a while. How have you been?" pria asing dengan tato disepanjang lengan kanan nya itu, menyapa Axel dengan raut sumringah.

"I'm doing fine." setelah menjabat tangan pria itu, Axel kemudian mengenalkannya pada ketiga temannya.

"Dia temanku, Jade Grayson."

Sementara itu, Jade menatap ketiga teman Axel dengan wajah ramah, berbanding terbalik dengan beberapa tato yang dia miliki. "Aku Jade, salam kenal."

"Arsen."

"Arthur."

"Austin."

Dan setelah mereka berkenalan, Jade menggiring mereka ke sebuah mobil Cadillac Escalade yang terparkir dengan apik tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Apa kau ke Chicago untuk berlibur?" tanya Jade di sela-sela mengemudikan mobilnya.

"No, kami kesini untuk mencari seseorang." jawab Axel, yang kebetulan duduk di samping pria itu.

"Siapa?"

"Kekasih ku."

Jade mengernyitkan keningnya heran, "Kenapa kau mencari kekasih mu sampai ke Chicago?"

"She's missing, and i still can't find her." jawab Axel dengan netra abu nya yang menatap leluasa ke arah butiran salju di luar sana.

"Apa?! Bagaimana bisa? Maksudku mengapa kau mencarinya sampai ke Chicago? Apakah kau yakin dia benar-benar ada disini?"

"Kalau aku tidak yakin, aku tidak akan ada disini, Jade." balas Axel dengan tak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Sementara itu Jade yang mendengar nya hanya terdiam sejenak. "Apakah kau sudah menemukan titik dimana kekasihmu itu berada?"

"Belum."

"Chicago itu luas, apa kau butuh bantuan?" tawar Jade sembari melirik sekilas ke arah Axel yang kini sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Aku tak ingin merepotkan mu."

"Tidak sama sekali. Jadi, apakah kau ingin aku membantumu?

Axel menatap manik biru terang milik Jade, seperti sedang mempertimbangkan sesuatu. Lalu tak lama setelah itu, dia menganggukkan kepalanya singkat. "Sure."

Melihat itu, Jade tersenyum puas.

Lagipula, Axel berasumsi, jika banyak yang membantu mencari Cassandra, maka kemungkinan besar gadis itu akan dapat segera ditemukan.

"Kemana tujuan kita?" tanya Jade menarik Axel dari lamunannya.

"The Homestead di Glen Arbor."

Dan tanpa mengatakan apapun lagi, Jade membawa Cadillac Escalade itu melaju dengan cukup kencang diantara jalanan yang nyaris tertutupi salju.

Another Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang