"Aku menemukan lokasi kekasihmu." seru Zac melalui panggilan telpon.
Axel yang mendengar itu sontak berdiri dengan perasaan campur aduk, antara bahagia dan khawatir tentang bagaimana kondisi Cassandra selama ini.
"Dimana?" tanya Axel terburu-buru.
"Hutan barat Chicago." jawab Zac.
"Beritahu Jade untuk meneleponku." seru Axel.
Dan setelah mengucapkan terimakasih, Axel langsung memberitahu ketiga temannya tentang informasi ini. Tak lupa, Axel juga memberitahu kabar ini pada Max, dan Detektif swasta itu langsung mengabari Sheriff George untuk meminta bantuan agar segera mengerahkan anggotanya.
"Ada yang bisa aku bantu, Axel?" tanya Jade disebrang sana, suaranya terdengar seperti bangun tidur.
"Ya, temani aku ke hutan barat Chicago." pinta Axel tak berbasa-basi.
"Apakah Zac berhasil menemukan lokasi kekasihmu?"
"Ya, cepat kemari."
"Baiklah, apakah aku harus membawa geng motorku?"
"Bawa saja beberapa, jangan terlalu mencolok. Aku tidak ingin mereka mengetahui rencana penyergapan kita malam ini. Ah, bawa juga Zac, dia yang akan menunjukkan lokasi akuratnya."
Setelah mendapat persetujuan dari Jade, Axel mematikan sambungan teleponnya. Dia segera bersiap dengan memakai mantel, sarung tangan, dan menyambar kunci mobilnya.
Axel menunggu Jade dan teman-temannya datang ke penginapan dengan perasaan yang membuncah, ada perasaan bahagia ketika membayangkan, bahwa usahanya kali ini dalam mencari Cassandra tak berakhir sia-sia.
"Axel, Detektif Max dan pihak berwajib sudah pergi lebih dulu." tutur Arthur, ketika mendapati Axel tenggelam dalam lamunannya.
"Jade akan kemari, Zac akan menunjukkan lokasi akuratnya." seru Axel.
Arthur yang paham pun menganggukkan kepalanya singkat. Tak lama setelah itu, terdengar suara deruman motor yang bersahut-sahutan di luar penginapan.
"Jade datang." Arsen memberitahu kedatangan Jade dan teman-temannya.
Dan saat mereka hendak pergi menuju mobil mereka, tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan dua orang yang sama sekali tak diduga-duga.
Catarina dan Jacob, tiba-tiba saja muncul dihadapan mereka.
Namun mereka tak memiliki waktu untuk sekedar bertanya, tentang mengapa mereka berdua ada di Chicago.
"Biarkan kami ikut." pinta Jacob.
Arthur yang mendengar itu, menatap Axel seolah meminta persetujuan.
"Baiklah, mereka akan satu mobil denganku." ucap Axel.
"Tidak, mereka satu mobil denganku saja. Kau pergilah dengan Jade untuk menyusul Detektif Max. Kami akan segera menyusul." seru Arthur.
Axel yang mendengar itu langsung setuju. Jade memilih untuk menitipkan motornya di penginapan, Dia akan ikut satu mobil bersama Axel dan Austin. Sementara Arthur dan Arsen akan pergi bersama kedua orangtua Cassandra.
Jade juga membawa sebelas orang temannya yang kini beriringan memimpin jalan menggunakan sepeda motor. Mereka dikomandoi oleh Zac yang mengetahui titik pasti lokasi Cassandra.
Ditengah hujan salju yang terus turun, mereka tampak kontras dengan jaket hitam bergambar puma yang mereka kenakan.
"Apa Zac mengetahui tempatnya?" tanya Austin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life (On Going)
Teen FictionWARNING!!! 17+ ⚠️NO PLAGIAT⚠️ [Murni hasil pemikiran sendiri] Prily Brisiana tidak menyangka jiwanya akan terlempar ribuan kilometer ke raga seorang gadis bernama Cassandra Grisella.Gadis yang tergila gila kepada seorang pria bernama Axelion Addison...