Tiga Puluh Tiga

2.4K 65 6
                                    

Yuhuuu i'm back
Budayakan vote sebelum membaca ya guys
Makasih sebelumnya❤

Part ini akan sedikit panjang, dan full dengan flashback tentang cerita masa lalu antara Evander, Catarina sama Miguell.

🌟 H A P P Y R E A D I N G 🌟


Flashback On

Evander Pov

Seperti biasa, aku selalu menghabiskan waktu istirahatku di rooftop sekolah hanya untuk sekadar mencari angin atau tidur selama beberapa waktu, guna menghalau rasa perih di perutku yang terus berontak minta untuk diisi.

Kenapa harus rooftop? Jawabannya adalah, karena selain suasananya yang tenang, diwaktu istirahat seperti ini, hampir seluruh murid Empire State Senior High School  pergi ke kafetaria untuk mengganjal perut mereka.

Kenapa aku juga tidak pergi ke kafetaria? Karena aku jarang membawa uang saku, dan aku pun tak membawa bekal sama sekali yang bisa aku nikmati ketika waktu istirahat tiba.

Ayah dan ibuku memiliki 6 orang anak yang harus mereka hidupi, dan aku adalah anak pertama yang selalu dituntut dewasa dalam segala hal apapun. Sementara itu, ayahku hanya bekerja sebagai pengantar koran di pinggir kota yang penghasilannya tak menentu, bahkan terkadang tak bisa mencukupi kebutuhan kami sehari-hari. Ibuku bahkan harus ikut membanting tulang demi dapat memberi kehidupan yang layak bagi aku dan kelima adikku.

Maka dari itu, ketika aku berbeda dengan kebanyakan murid lain yang mendapatkan uang saku setiap harinya, aku tak pernah merasa iri sedikit pun pada mereka. Karena pada dasarnya orangtuaku pun sudah berusaha memberikan yang terbaik bagiku sebagai anaknya. Dan aku tak berani menuntut hal yang dapat memberatkan pundak dan pikirannya.

Lamunanku buyar ketika suara pintu rooftop dibuka dengan sangat perlahan oleh seseorang. Aku belum membuka mataku sama sekali, namun aku tetap menajamkan pendengaranku guna memastikan keberadaan langkah kaki seseorang yang kian mendekat ke tempat dimana aku berbaring.

Suara langkah kaki itu berdiri tepat di samping kursi usang yang sedang aku gunakan untuk tertidur saat ini, dan tak berselang lama, suara lembut yang sangat aku kenali mengalun dengan jelas tepat di telingaku.

"Evander."

Saat mendengar namaku disebut dengan nada yang teramat lembut, membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

Aku masih setia memejamkan mataku, tak berniat menggubris keberadaan gadis itu sama sekali. Ya, orang yang saat ini berdiri dihadapanku adalah seorang gadis, dan gadis ini adalah satu-satunya orang yang selalu memperlakukanku dengan baik, diantara segelintir orang yang berada di sekolah ku.

Dan dia adalah gadis pertama, yang bisa membuatku merasakan perasaan asing, yang orang-orang bilang itu adalah jatuh cinta. Gadis itu adalah Catarina Grisella.

Entah kapan perasaan itu tumbuh, namun yang pasti, setiap aku berdekatan dengannya, jantungku selalu berdetak cepat seperti saat ini.

"Aku tahu, kau tidak tidur. Cepat bangun, aku membawakanmu makanan."

Sikap pedulinya, kebaikannya, semuanya yang ada dalam diri Catarina, membuatku menjadi merasa bahwa aku adalah orang yang sangat penting dalam kehidupannya.

"Kenapa kau kesini?" tanyaku dengan mata yang masih terpejam.

"Aku membawakanmu makanan, ayo kita makan sama-sama." dan tanpa menunggu persetujuanku, gadis itu mengeluarkan kotak makan dan beberapa makanan lain yang sengaja dia beli dari kafetaria.

Another Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang