Tiga Puluh Empat

4.2K 115 3
                                    

Hallo guys!!
Maaf aku baru update lagi, seperti yang aku bilang waktu itu, aku ada jadwal kuliah dari pagi sampe sore. Dan pas hari jumatnya aku ga update, karena nonton pertandingan final
Persib vs Madura.

Alhamdulillah, PERSIB BANDUNG JUARA GUYS🥇🤩Aku seneng banget pokoknya, euforia nya bahkan masih berasa sampe sekarang, huhu.
Jadi maaf ya, kalo aku up nya lama..soalnya dari kemarin aku scroll ig terus, seru abisnya liat story para pemain persib yang lagi konvoi bawa piala😍 Pokoknya tanggal 1 juni kemarin, Bandung jadi lautan biru💙

⭐⭐⭐

Readers, ada yang suka bola kayak aku ga?😅






💙H A P P Y R E A D I N G💙

Pihak kepolisian bersama Detektif Max, hampir sampai di lokasi tempat dimana Cassandra berada. Namun, ada satu kendala yang cukup berat ketika mereka akan menuju ke arah hutan barat Chicago. Selain akses jalannya yang sempit, badai salju yang turun cukup tebal selama beberapa hari terakhir pun, menjadi salah satu faktor yang menghambat perjalanan mereka.

Dan setelah beberapa saat berdiskusi dan melakukan banyak pertimbangan, akhirnya Sheriff George meminta Detektif Max dan anak buahnya untuk melanjutkan perjalanan hanya dengan berjalan kaki. Selain melihat rute yang akan mereka lalui cukup sulit dan dirasa akan memakan waktu, hal ini juga dilakukan dengan bertujuan untuk menghindari keberadaan mereka yang akan diketahui jika menggunakan kendaraan.

Dan disinilah mereka, di tengah hamparan tanah bersalju, beberapa orang anggota kepolisian bertubuh tinggi tegap, lengkap dengan persenjataan mereka, mengendap-ngendap menyusuri jalan setapak yang akan membawa mereka ke sebuah rumah kayu yang berada ± 1 kilometer di depan sana.

"Kabari klienmu, Detektif. Beritahu mereka untuk tidak membawa kendaraan ke lokasi ini." pinta Sheriff George.

"Baik, Mr. George." ucap Detektif Max yang langsung menghubungi Axel melalui telepon seluler.

"Ya, apakah kalian sudah sampai?" tanya Axel disebrang sana.

"Hampir sampai, tadi kami mengalami sedikit kendala." jawab Detektif Max, "Ah, iya. Sheriff George meminta kau dan teman-temanmu untuk tidak membawa kendaraan apapun ke lokasi ini, karena hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan rencana kita akan diketahui oleh para pelaku penculikan Cassandra."

"Para pelaku?" Axel terdiam sejenak "Bukankah pelakunya hanya satu orang?"

"Tidak, mereka lebih dari satu orang. Dan ada satu orang yang berpengaruh yang ikut terlibat dalam penculikan kekasihmu." jawab Detektif Max, "Tidak usah banyak bertanya, cepat datang kemari. Kita tidak tahu, disana mereka sedang merencanakan apa pada Cassandra." ucap Detektif Max lagi, saat mendengar Axel akan membalas perkataannya. Dan tepat setelah mengatakan itu, Detektif Max segera menutup panggilannya.

🦋🦋🦋

Di sisi lain, Evander baru saja menyelesaikan kisah tentang masa lalu nya. Dan selama pria paruh baya itu bercerita, raut wajahnya akan terlihat bahagia ketika menyebutkan nama Catarina.

"Setelah aku mendengar ceritamu, aku jadi tahu, jika sifat Teressa yang sangat suka mengganggu milik orang lain itu ternyata menurun dari kau sebagai ayahnya." ucap Cassandra.

"Hahaha, ya kau benar. Harusnya dulu aku tidak meragukan dia sebagai anakku." balas Evander, seolah tak merasa tersinggung sama sekali oleh ucapan Cassandra.

Another Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang