03

1.3K 62 2
                                    

Happy Reading~~

Jienanda langsung menarik tangan Mathevan untuk pergi dari sana dan membawanya ke ruangannya. Lalu ia mengambil 1 buah seragam dan memberikannya ke Mathevan.

"Nihh, pake" ujar Jienanda

Mathevan menerima seragam tersebut dan langsung melepas hoodie yang diberikan Jienanda tadi. Ia melepas seluruh kancing nya dan memakai seragam yang diberikan Jienanda.

Kegiatan itu tak luput dari mata seorang Jienanda yang memperlihatkan tubuh yang sedikit berotot dan kulit yang putih. Saat mereka bertukar pandangan, Jienanda langsung mengalihkan pandangannya.

"Ck, dasar mesum" gumamnya pelan

"Apa kata lo" tanya Jienanda

"Gak, gak ngomong apa apa" jawab Math

"Udah belom, gue tinggal kalo lo lama" ujarnya

"Udah ini udah" ujar Math

Mereka pun keluar bersama dari ruangan Ketua OSIS dengan Mathevan yang memakai seragam yang baru. Ia mengendus endus aroma parfume yang ada di seragam tersebut, baunya berbeda dari parfume milik nya, tapi ya sudah lah.

"Lo belum makan kan" tanya Jienanda sembari memainkan ponselnya

"Belum" jawab Math

"Yaudah, makan bareng gue" ujarnya

"Tapi–"

"Gue gak suka penolakan" ujar Jienanda membuat Mathevan mati kesal di buatnya

Mereka mulai berjalan menuju ke kantin dan memakan makanan yang mereka pesan. Untung saja jam istirahat di sekolah mereka cukup lama sehingga mereka masih ada waktu untuk makan.

"Nanti pulang sekolah lo free gak?" tanya Jienanda

"Free sih kak, kenapa?" tanya Math

"Minta nomer lo" ujar Jienanda sembari menyerahkan ponselnya

Mathevan mengambil ponsel tersebut dan mengetikkan nomer telponnya. Setelah selesai, ia mengembalikan kembali ponsel nya dan melanjutkan makannya.

"Nanti malem mau nonton gak?" tanya Jienanda

"Uhukk"

"Pelan pelan makannya" ujar Jienanda sembari memberikan tisu dan menepuk nepuk punggung Math.

"Tetiba banget?" tanya Math

"Kenapa? mau gak lo?" tanya Jienanda

"Bilang aja sama kak Kevin, kalo dibolehin mah ya udah" jawab Math

Jienanda hanya menganggukkan kepala nya dan melanjutkan untuk menghabiskan makanannya. Setelah habis, ia mengantar Mathevan lagi ke kelas nya. Namun yang ini ia tidak meninggalkannya begitu saja, ia mengusak rambut Mathevan terlebih dahulu baru ia tinggalkan dia.

"Ck, pelakor dateng" ujar salah satu siswi

"Yaudah sih wir" ujar temannya

"Kalo gak tau faktanya gausah banyak bacot" jawab Math yang sudah sedikit kesal

"Ya faktanya emang situ pelakor" jawabnya

Mathevan mengepalkan tangannya hingga ujung ujung kukunya memutih. Lalu ia pergi berjalan meninggalkan kelas nya. Ia pergi ke rooftop dan duduk di ujung platform atap sekolah.

"Hahh.. gini banget sekolah baru gue" ujarnya

"Loncat dari sini asik kali ya, kayak trampolin, nanti mantulnya langsung ke sisi tuhan, wkwk" ujarnya dengan sedikit candaan

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang