15

643 24 0
                                    

Happy Reading~~


Sesampainya di sekolah, seperti biasa, mereka melakukan pembelajaran, istirahat dikantin, mengerjakan tugas. Yang membedakan hari ini adalah ekskul mereka sudah mulai berjalan. Seperti saat ini, Jienanda dengan Mathevan ada dalam satu ruangan basket yang sama.

"Gak usah takut sayang, ada aku, semuanya bakal baik baik aja" ujar Jienanda

"Huftt" hela Mathevan mencoba meredakan rasa gugupnya

Saat semuanya sudah berada di lapangan basket, ekskul mereka pun dimulai. Tentu saja dari yang mudah mudah terlebih dahulu materinya, seperti cara mengoper bola, membawanya menuju ring dan masih banyak lagi.

Tentu saja guru mereka kakak kelas yang dahulu pernah menjuarai tingkat nasional. Terutama Jienanda sebagai kapten tim dahulu. Ia mengajari anak baru mereka dengan tegas, terkecuali untuk Mathevan.

"Oke sekarang kita game" ujar Jienanda

Mereka langsung membagi menjadi 2 tim dan memulai permainan. Awalnya semua berjalan dengan aman aman saja. Hingga saat Mathevan mulai tersungkur karna perutnya di sikut oleh lawannya membuat permainan berhenti.

"Kita akhiri sampai disini saja" ujar salah satu teman Jienanda yang paham akan situasi

Setelah semua anak anak baru itu mulai pergi meninggalkan lapangan, teman teman Jienanda langsung menghampiri mereka berdua.

"Aman kan Ji?" tanya salah satu temannya

"Hm, aman kok" jawab Jienanda

"Kalian pulang aja, biar gue yang urus" lanjut Jienanda

Setelah semua teman teman Jienanda ikut pergi, Jienanda langsung menggendong Math dan membawanya untuk ke tepi lapangan. Ia mengobati dengan apa yang ada, seperti kompres dengan air dingin.

"Masih sakit?" tanya Jienanda

"Udah mendingan" jawab Mathevan

Saat sedang mengobati itu, tiba tiba siswa yang menyikutnya tadi memasuki lapangan dan menghampiri keduanya. Ia langsung meminta maaf karna kejadian tadi.

"Maaf kak sebelumnya" ujar siswa tersebut

"Pergi" ujar Jienanda dingin tanpa menoleh ke arahnya

"Tapi kak—"

"Gue bilang pergi ya pergi!" bentak Jienanda

Siswa tersebut tetap tidak pergi meskipun sudah dibentak oleh Jienanda. Jienanda yang sudah tersulut emosi mulai bangkit dan mencengkram kerah baju milik siswa tersebut.

"Mas udah" ujar Mathevan

"Gue bilang pergi ya pergi, gausah caper lo" ujar Jienanda

"Gue gak—"

"Gausah banyak alesan lo brengsek!"

"MAS UDAH!" kini giliran Math yang membentak Jienanda

Jienanda lantas melepasnya kasar dan mulai menggendong Math lalu membawanya menuju parkiran. Meninggalkan siswa tadi seorang diri. Namun, ternyata Jienanda masuk ke dalam rencana tikus siswa tersebut.

"Dapet gak lo?" tanya nya pada teman yang merekam semua kejadian tadi

"Dapet" ujarnya

~•••~

Keesokan harinya, video tentang Jienanda yang membentak siswa kemarin viral satu sekolah. Membuat ia harus menghadap ke ruang kepala sekolah dan menjelaskan seluruh kejadian.

"Tapi perilaku kamu ga–"

"Terserah ibu mau bilang apa ke saya, saya gak peduli. Yang saya lakukan sudah benar dan saya gak akan merasa bersalah sama sekali" ujar Jienanda sembari bangkit dari duduk nya dan mulai berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang