Boyfriend? || MattWoong (END)

19

Happy Reading~~

"Ahhh ahhh hahhhh"

"Ahhh sayanghhh shhh"

"Akhh nghhh udah mashh nghhh"

"Ahhh aku keluarhh nghhh"

"AHHH"

Jienanda langsung mengeluarkan penis nya dan ambruk disamping tubuh istrinya. Ia lalu memeluk tubuh Math dan menidurkannya terlebih dahulu. Hari ini ia sangat bahagia karna ini adalah hadiah terbaik sepanjang ulang tahunnya.

Mereka melakukannya sebanyak 5 ronde saja, karna kehamilan Mathevan yang sudah dibilang besar.

Setelah memastikan Math tertidur, ia lalu membersihkan semua kekacauan yang mereka buat, dan ia membersihkan dirinya juga.

Matahari sudah mulai menampakkan wajahnya, dan bertepatan dengan Jienanda yang keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang sama sebelum mereka melakukan kegiatan panas sepanjang malam.

"Ahhh gimana ini, aku masih pengen lagi" gumamnya

"Tubuhmu candu sayang" ujarnya pelan

Namun, karna ia melihat wajah Mathevan yang nampak sangat kelelahan, akhirnya ia mengurungkan niatnya dan membawanya keluar dari hotel tersebut dan pulang kerumah mereka.

Sesampainya dirumah, ia menidurkan kembali istrinya, lalu mengganti pakaian yang ia pakai dan ikut tertidur bersama.

Hingga akhirnya, mereka dibangunkan oleh panggilan dari ponsel Jienanda. Itu adalah sekretaris nya. Ia seketika menolak panggilan tersebut dan melihat Mathevan yang ikut terbangun juga.

"Kebangun ya? maaf sayang" ujar Jienanda

"Gapapa kok mas" jawab Math sembari tersenyum

"Gak ada yang sakit kan sayang? semacam perut kamu sakit gitu gaada kan?" tanya Jienanda khawatir

"Gak kok mas, paling pegel aja" jawab Mathevan

"Makasih sayang atas hadiah nya kemarin" ujar Jienanda memeluk Mathevan sangat erat

"Suka sama kejutannya?" tanya Mathevan

"Suka banget sayang" jawab Jienanda

"Bentar, kamu makan dulu, kamu belum makan apa apa dari semalem" ujar Jienanda sembari bangkit dan mengambilkan makanan serta susu untuk kehamilan istrinya

~•••~

"Ahhh nghhh daddyhh ahhhh"

"Nghhh keluarh sayanghhh nghhh"

"Ahhh"

Mathevan langsung ambruk diatas tubuh Jienanda dan mengatur nafasnya. Jienanda langsung mengambil tisu dan membersihkan keringat Mathevan beserta keringatnya karna permainan panas mereka.

Ini bermula saat Mathevan yang meminta untuk mereka melakukannya lagi. Tentu saja Jienanda langsung setuju, bagaimana pun nama nya juga having sex bersama istri siapa yang akan menolaknya.

"Udah ya sayang" ujar Jienanda

"Ung" jawabnya sembari mengangguk

Jienanda pun melepaskan penis nya dari dalam lubang Mathevan dan menepuk nepuk punggung Math yang sepertinya masih kelelahan.

"Mandi ya?" tanya Jienanda yang dibalas anggukan Mathevan

Ia pun mengangkat tubuh istrinya dan mencelupkannya kedalam bath up yang berisikan air hangat beserta sabun dengan busa yang begitu banyak.

"Sini sayang" ujar Jienanda sembari mengarahkan tangannya untuk mendekat

Mathevan menurut, ia lalu bersandar pada tubuh suaminya dan memainkan sabun yang ada. Sesekali ia iseng kepada Jienanda dengan menyiram rambutnya dengan sabun.