10

910 32 1
                                    

Happy Reading~~







































WARNING!!!

"Akhhh ahhh nghhh"

"Ahhh babe, shit ahhhh"

"Ahhh mau keluarhh nghhh"

"Bersama sayang"

"NGHHHH"

"Udah kak capek"

"Iya ini udah sayang"

Jienanda pun mengeluarkan penis nya dari dalam tubuh Mathevan dan ia mencium kening nya, lalu memeluk nya dan menuju ke alam mimpi bersama pada pukul 3 dini hari.

Pagi hari nya, alarm pada ponsel Jienanda mulai berdering, menandakan sudah pukul 5 lewat 30 menit. Hal itu membuat Mathevan sedikit terusik. Jienanda yang merasakan ada nya pergerakan langsung mematikan alarm tersebut dan menidurkan kembali bayi nya.

"Nghhh kak Ji" ujar Math

"Kenapa sayang?" tanya Jienanda

"Ngantuk"

"Iya sini tidur lagi" ujar Jienanda

Mathevan langsung mempersingkat jarak antar kulit mereka. Sehingga kedua nya tidak ada jarak sama sekali. Mathevan juga menduselkan wajahnya di dada sang suami, sedangkan Jienanda juga mempererat pelukannya.

Tok tok tok

"Gak masuk" teriak Jienanda

Dan akhirnya mereka melanjutkan tidur mereka kembali. Sedangkan, Kevin yang mengetuk pintu dan mendengar teriakan Jienanda langsung memasukan kembali tas nya ke dalam kamar dan berbaring.

"Kanapa hm?" tanya Zander

"Jienan sama Math gak masuk hari ini" jawab Kevin

"Terus? kamu juga gak masuk?" tanya Zander yang dibalas anggukan Kevin

Kevin berdiri, lalu menghampiri suami nya dan mencuri ciuman sekilas dari sana. Tangannya berada di pundak Zander, sedangkan Zander reflek langsung memeluk pinggang Kevin.

"Dari pada sekolah, mending kita having seks"

"Sure babe, why not"

Zander langsung membawa Kevin ke atas kasur dan membuka satu persatu seragam yang digunakan oleh Kevin, tak lupa, ia juga melepas seluruh pakaiannya.

"Nghhh ahhh" desah Kevin saat lidah Zander mendarat pada salah satu dari putingnya

"Ahhhh nghhhh"

Zander mengambil pelumas yang tak jauh dari posisi mereka tanpa melepaskan mulutnya dari dada Kevin, ia mengoleskannya ke jari tengah dan perlahan jari tersebut masuk ke dalam lubang Kevin.

"Ahhhh shhhh"

Dan sekarang biarkan saja mereka melakukan aktivitas yang diinginkan, beralih ke Jienanda dan Mathevan yang masih berada di alam mimpi masing masing.

Tetapi, entah ada apa, tiba tiba Jienanda membuka matanya dan mengumpulkan kesadarannya. Setelah terkumpul, ia menepuk nepuk punggung Mathevan dan berniat akan melepaskan pelukan dari istrinya. Namun ternyata pelukan itu sangat lah erat.

"Sayang, hey baby, bangun dulu" ujar Jienanda

"Gak mauu" rengek Math sembari mengeratkan pelukannya

"Okay okay, tapi morning kiss dulu" ujar Jienanda

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang