Happy Reading~~
"Lo hamil?!"
"Biasa aja woii" ujar Math
"Masalahnya lo masih kelas 10, kagak papa kah?" tanya Kenzo
"Yaa kalo emang takdirnya gini yaudah" jawab Math
"Wahh, btw, selamat udah jadi bumil, ehh pakmil maksudnya" ujar Kenzo sedikit tertawa di akhir
"Yaa yaa yaa" ujar Math malas
"Aaaa jangan ngambek laa" ujar Kenzo
"Gak ngambek" ujar Math tanpa melihat ke arahnya
Kenzo ingin menjawabnya, namun guru sudah masuk lebih dahulu. Selama pembelajaran Math sangat memperhatikan. Walaupun ia sudah mati matian menahan kantuknya.
"Mathevan" panggil sang guru
"Iya pak?" tanya Math
"Cuci muka dulu sana kalo ngantuk" ujar sang guru
"Iya pak, tapi masih bisa kok pak" ujar Mathevan
"Yaudah kalo gitu" ujarnya
Sedangkan disisi lain, Jienanda sangat resah karna ia tidak berada di samping sang istri yang tengah mengandung.
"Jienanda" tegur sang guru
"Iya bu?" tanyanya
"Perhatikan dan fokus ke depan" ujar sang guru
"Baik bu" jawabnya
Setelah itu ia hanya menatap guru tersebut tanpa ada niatan memahami materi yang disampaikan. Ia hanya menatap nya namun pikirannya berjalan jalan tentang Mathevan.
Hingga akhirnya Bell istirahat berbunyi, ia langsung berlari menuju kelas Math dan menunggu istrinya di depan pintu. Saat ia melihat istrinya yang sudah keluar, ia langsung menariknya dan membawanya ke Ruang OSIS.
"Kenapa mas?" tanya Mathevan saat sudah sampai di ruang tersebut
"Kangen" ujarnya sembari memeluk manja sang istri
"Baru 2 jam loh mas" ujar Math gemas
"Ungg" rengek Jienanda
"Iya gak iya" jawab Mathevan
Setelah cukup lama berpelukan akhirnya mereka melepaskan pelukan tersebut dan memakan bekal yang dibawa Mathevan.
"Makan yang banyak" ujar Mathevan
~•••~
Bell pulang sekolah mulai berbunyi. Seperti biasanya Mathevan dan Jienanda selalu pulang bersama. Setelah sampai di dalam mobil, Jienanda langsung meraup bibi Mathevan yang ia tahan sedari tadi.
"Mhhh nghhh"
"Hahh.. hahh.. bisa gak sih mas kasih aba aba" protes Mathevan
"Maaf sayang hehe" ujarnya sembari memberikan senyuman tak berdosa nya
"Kamu mau sesuatu baby?" tanya Jienanda tiba tiba
"Es krim" jawabnya
"No, selain es krim" jawab Jienanda yang membuat Mathevan mengerucutkan bibirnya
"Tapi baby na mau es cim" rengek Mathevan
"Hahh.. baiklah, hanya 1 cup kecil saja okay" ujar Jienanda
"Okay daddyy" jawab Mathevan senang
Mereka pun mulai melajukan mobilnya dan menuju ke toko eskrim lalu membeli 1 cup kecil. Setelah itu mereka langsung menuju ke rumah karna hari juga sudah mulai malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend? || MattWoong (END)
FantasiaJienanda Alaska seorang pemuda kelas 11 yang mengambil jurusan IPA, seorang Ketua OSIS yang sangat diincar para siswa dan siswi yang berada di SMA ONE BASE. Hanya setia pada satu orang, pacarnya sendiri. Tapi itu prinsipnya sebelum ia bertemu dengan...