05

1.2K 47 3
                                    

Happy Reading~~

"K-kak Ji" ujar Math terkejut

"Sini duduk dulu nak" ujar sang papa

Mathevan menurut, ia lantas duduk di sebelah papanya dan di depan Jienanda langsung. Lantas papa nya tersenyum dan memposisikan dirinya kembali.

"Baiklah tuan, ini anak saya yang akan saya jodohkan dengan anak tuan" ujar sang papa

"Oh iya, kamu tadi kenal anak saya ya?" tanya nya

"I-iya om" jawabnya

"Jangan panggil om, keliatan tua saya, panggil saja ayah" ujarnya

"Jadi Jienanda ini mau saya jodohkan dengan kamu, tapi kalau kamu menolak tidak apa apa" ujarnya

"Bagaimana sayang?" tanya sang papa

"Gak, Math gak nolak perjodohan ini" ujar Math

"Baiklah, kalau begitu, mulai minggu depan kalian sudah tinggal bersama ya" ujar ayah Jienanda

"M-maaf?" tanya Math

"Ayah !" ujar Jienanda dengan nada sedikit tinggi

"Bercanda, mulai minggu depan kalian akan kami nikahkan" ujar sang ayah

Keduanya sama sama terkejut, lain dengan Kevin dan Zander yang tersenyum bahagia. Lantas ia mendekat dan duduk di belakang sang papa.

"Kamu dan Kevin akan menikah bersama" ujar sang papa

"Pa, bukankah ini terlalu cepat?" tanya Math

"Tidak sayang, semuanya sudah siap, iya bukan Kevin?" tanya sang papa

"Iya pa, semua sudah siap" ujar Kevin

"Sudah, kalian berdua berjalan jalan dulu saja, menghabiskan waktu bersama" ujar sang ayah

Mathevan dan Jienanda pun berdiri dan keluar dari pekarangan rumah tersebut lalu menaiki mobil hitam milik Jienanda.

"Kamu kaget ya?" tanya Jienanda

"Iya" jawab Math sembari menunduk

"Aku juga kaget, awalnya aku kira aku bakal dijodohin sama yang lain" ujarnya

"Tapi, sebelum ini, aku udah ada rasa sama kamu" ujar Jienanda

"Kamu pelan pelan aja, gausah dipaksain" ujar Jienanda

"Iya kak, tapi aku usahain bisa" ujar Math

"Yaudah, mau kemana kita?" tanya Jienanda

"Ke apart aku?" tawar Jienanda yang dibalas anggukan Math

~•••~

"Sini" panggil Jienanda

"Kenapa kak?" tanya Math

Jienanda langsung menarik tubuh Math dan mendudukannya diatas pangkuannya. Math yang diperlakukan seperti itu sedikit terkejut dan susah menelan ludahnya.

"Boleh?" tanya Jienanda

"B-boleh a-apa kak?" tanya Math gugup

Mata Jienanda mengarah pada sesuatu di bawah hidung nya, lalu kembali menatapnya. Mathevan yang paham langsung menganggukkan kepala nya pelan, membuat Jienanda tersenyum.

Ia meraba tengkuk Mathevan dan dengan perlahan ia menariknya. Ia juga memiringkan kepala nya dan kedua bibir itu menyatu dengan perlahan. Jienanda melumat lembut bibir Math, begitu juga dengannya.

"Emphh mphh"

Mathevan juga mengalungkan lengannya di leher sang dominan. Setelah puas, Math melepaskan lumatan tersebut dan menatap sayu Jienanda.

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang