08

1K 32 2
                                    

Happy Reading~~




























WARNING !!!










































"Ahhh ahhh kak Ji" desah Math

Saat ini hari sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Dan mereka belum menyelesaikannya dari pukul 8 malam. Entah sudah ke berapa kali nya Jienanda mengeluarkan sperma nya didalam lubang Math, dan entah juga Math sudah orgasme berapa kali.

"Ahhh sayang, saya keluar" ujar Jienanda

Beberapa hentakan terakhir, Jienanda kembali mengeluarkan isi nya di dalam lubang Mathevan. Setelah itu baru lah ia mengambrukkan tubuh nya di atas tubuh Math yang sudah lemas sekali.

"Lelah kak" ujar Math

"Kita tidur sekarang sayang, besok gausah sekolah" ujar Jienanda

Mathevan hanya mengangguk. Setelah itu Jienanda melepaskan penis nya dan membenarkan posisi tidur mereka agar nyaman. Ia menepuk nepuk pantat Math agar cepat tertidur.

Setelah terdengar dengkuran halus, ia pergi ke kamar mandi, lalu memakai kembali baju nya dan menggendong Mathevan menuju ke mobilnya kembali. Dan mereka mulai menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah, Jienanda langsung mendengar desahan desahan dari kamar sebelah yang sepertinya belum tuntas melakukan ritual mereka. Ia kembali fokus pada istrinya dan ikut tidur bersama nya saat ia sudah menidurkan istrinya di atas kasur.

Keesokan harinya, seperti yang kalian duga, Kevin dan Mathevan tidak bisa berjalan dengan lancar hari ini, berakhirlah kedua suami yang membuat Kevin dan Mathevan yang tidak bisa berjalan berangkat ke sekolah bersama.

Namun, baru setengah perjalanan, mereka memutar stir menuju ke rumah mereka. Karna Zander dan Jienanda yang khawatir akan istri istri mereka.

"Sayang" ujar Jienanda manja dan langsung memeluk Mathevan

"Astaga"

Jienanda langsung menciumi seluruh inci wajah istrinya dan yang terakhir ia mencium bibir Math, dengan lama sekali.

"Kenapa gak jadi sekolah?" tanya Math

"Khawatir sama kamu" jawab Jienanda

"Kak, perut aku rasanya penuh" ujae Math sembari cemberut

"Maaf ya, kayaknya aku keluar banyak semalem" ujar Jienanda tersenyum tanpa dosa

Mathevan langsung memanyunkan bibirnya. Membuat Jienanda menahan gemas nya. Lalu ia beranjak untuk berganti baju dan mengambilkan Math makan.

"Dibilangin kenyang loh kak" ujar Mathevan

"Makan dikit aja ya" bujuk Jienanda

"Gak mauu" rengek Math

Jienanda menghela nafas nya dan meletakkan piring tersebut diatas nakas. Ia lalu menindih Mathevan dengan cepat dan langsung menciumi leher Math untuk membuat tanda disana.

"Ahkk nghhhh kak" rintih Math

"Makan ya sayang" ujar Jienanda lembut

Mathevan pun menurut dan memakan semuanya. Setelah selesai, Jienanda mengoleskan salep pada lubang Mathevan agar bengkak di sana cepat hilang.

"Udah rasain kan gimana alkohol itu" ujar Jienanda

"Iya kak" ujar Math

"Besok besok gausah minum kayak gitu, kamu gak kuat, nanti gampang sakitnya" ujar Jienanda yang dibalas anggukan Mathevan

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang