22

498 29 1
                                    

Happy Reading~~

Detik, Menit, bahkan Jam sudah berlalu. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Biasanya orang kantoran sudah mulai bisa pulang ke rumah masing masing. Begitu juga dengan Jienanda.

"Ayo sayang" ujar Jienanda

"Hum iya mas" ujar Mathevan yang terlihat nampak sangat lelah

"Sini Aska biar aku gendong aja" ujar Jienanda

"Kamu keliatan capek sayang, kenapa? kamu sakit?" tanya Jienanda

"Gak mas, ngantuk aja" jawab Mathevan

Jienanda hanya mengangguk sebagai jawabannya. Setelah itu mereka berjalan menuju parkiran yang terdapat mobil milik Jienanda.

"Kamu tidur aja ya sayang" ujar Jienanda

"Iya mas" jawab Mathevan

Tak butuh waktu lama, Mathevan dengan cepat menuju alam mimpinya. Jienanda pun hanya mengulas senyum nya dan fokus menyetir sembari menggendong Aska.

"Umamumumum" oceh Aska tak jelas

"Kenapa sayang hm? Kangen daddy kah? buna lagi tidur sayang, jangan di ganggu otthey?" ujar Jienanda kepada anaknya

Setelah itu ia kembali lagi fokus ke jalanan. Namun, saat ingin sampai rumah, ia menepikan mobil yang ia kendarai. Karna ia melihat anaknya sudah tertidur dengan posisi kurang nyaman. Ia lantas membenarkan posisinya dan kembali ke lajur.

~•••~

"Ahhh nghhh mashh"

"Ahhh enakh sayanghh nghhh aku udah lama gak masukin kamu hmm nghhh"

Tepat pukul 12 malam, Jienanda dan Mathevan melakukan hubungan panas mereka. Karna Jienanda yang tiba tiba ingin melakukannya. Namun tentu saja ruangan adegan panas dengan kamar tidur anaknya berbeda.

Mereka melakukan adegan panas itu di sebuah kamar tamu yang tak jauh dari kamar mereka.

"Ahhh lebih dalamhh nghh"

"Sesuai permintaan mu babe"

"AHHHH" desah Mathevan ketika penis suaminya menyentuh titik prostatnya sekaligus klimaks nya yang datang bersamaan

"Disitu tenyata hm?"

"Ahhh mashhh nghhh"

"Ahhh aku keluar sayanghh"

"AHHH" desah Jienanda sembari menyemburkan benihnya didalam lubang milik Math

"Capek mas" ujar Mathevan

"Iya sayang, kita istirahat" ujar Jienanda

"Besok mas kerja?" tanya Math

"Gak sayang, besok mas libur" ujar Jienanda sembari membenarkan posisi mereka dan memeluk tubuh istrinya

"Beneran libur ya" ujar Mathevan manja

"Iya sayang, kangen berat sama mas hm?" tanya Jienanda

"Ung, kangen berat" ujar Mathevan

"Cium dulu dong" ujar Jienanda

Cup

"Masih manis bibir kamu sayang" ujar Jienanda

"Badan mas juga masih bagus"

"Bisa aja kamu hmm"

~•••~

Pagi hari tiba dengan cepatnya, menyinari kedua insan tanpa pakaian yang saling memeluk satu sama lain. Tentu hal itu membuat sang sub tidak nyaman karna silaunya cahaya matahari.

Boyfriend? || MattWoong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang