Hari itu masih terlalu awal untuk memulai sebuah aktivitas namun keributan sudah terdengar di luar gerbang kediaman Kim Taehyung.
Ada empat orang tanpa rasa malu membuat keributan. Berteriak Teriak menuduh Taehyung dengan kejam. Itu adalah ibu Myung-soo. Wanita tua ini menebar omong kosong bagaimana Taehyung menelantarkan mereka. Bagaimana Taehyung bersikap kejam kepada seluruh keluarganya.
Taehyung berdiri di atas anak tangga, memilin ujung jubah ungu gelap miliknya menjadi kusut. Dia terlihat sangat gugup juga khawatir. Saat Dita keluar, yang dilihat adalah penduduk desa mulai mendesak Taehyung untuk bertanggung jawab terhadap ayah juga saudara nya.
Dita sangat marah, ,hingga dia ingin sekali mematahkan kepala satu persatu dari warga.
"Kakak perempuan, apa yang harus kita lakukan? Mereka akan menutup kedai kita jika kita tidak memperbaiki sikap tidak berbakti kalian." gumam Jisung mengaduk jarinya. Dia tidak pernah berada di situasi seperti ini sebelumnya. Begitu melihat kerumunan menggila, dia menjadi ketakutan.
"Apa yang perlu di khawatirkan, jika mereka ingin menutup kedai maka lakukan saja. Kalian sudah bekerja keras akhir-akhir ini. Baik bagi kita untuk istirahat sejenak. Ayo kemasi barang-barang kalian, kita akan pergi untuk bersenang-senang di ibu kota."
Mata Jisung menjadi lebih cerah. "Benarkah? Aku akan pergi! Aku akan mengemas barang-barang ku." seru nya mencengkram lengan Dita.
Dita kemudian menghampiri Taehyung.
Saat Taehyung menemukan wajah Istrinya menjadi tidak bahagia, dia merasa bersalah.
Taehyung meraih ujung jubah Dita, menggoyang nya seperti bocah yang sedang membujuk ibunya untuk sebuah mainan atau saat bocah sedang merasakan kemarahan ibunya. Dia menundukkan kepala, mengayunkan lengan jubah Dita dengan menyedihkan.
Dita sudah bekerja keras untuk hasil ini dan sekarang keluarganya datang untuk mengacaukan nya. Bagaimana dia akan menghadapi kemarahan Dita karena provokasi dari keluarganya.
"Apa kamu akan membantunya?" tanya Dita.
Taehyung menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat. "Maka kita tidak akan membantunya."
"Bagaimana dengan kedai nya?"
"Jika mereka ingin menutup kedai ini, maka lakukan, tapi aku tidak akan menjamin, orang kaya dari kota akan diam saja melihat rumahnya di obrak-abrik."
Mendengar itu, Taehyung segera menoleh ke pintu rumah Min Yoongi yang masih tertutup.
"Kedai ini berada di bawah kepemilikan nya. Jika keluargamu pergi ingin mengklaim kedai ini, itu adalah kebodohan."
Taehyung tertawa kaku. Jadi kekhawatiran nya tidak berguna?
Namun belum sempat Taehyung sepenuhnya pulih, Irene kembali mendekati Taehyung.
"Kim Taehyung, suamiku adalah saudara mu. Dia terluka dalam kebakaran semalam. Bisakah kamu menolong nya? Kami tidak lagi memiliki sesuatu yang berharga. Ku mohon padamu, meskipun ini tidak pantas, tetapi mengingat hubungan kita dimasa lalu, bisakah kamu membiarkan kami untuk tinggal? Aku mohon padamu, kim Taehyung." Irene menarik lengan Taehyung dan menunjukkan air matanya yang seperti air bah.
Dita mendengus keras. "Hak apa yang dimiliki Taehyung untuk memasukan mu kedalam rumahku?"
"Jangan keterlaluan, Dita. Ini adalah rumah Taehyung dari ayah. Sekarang ayah dan anggota keluarga telah kehilangan tempat tinggal, tidak bisakah kita tinggal di tempat ini. Rumah ini juga bagian dari Kim."
Dita memutar matanya dihadapan Irene. Betapa membosankannya wanita ini. Jadi inilah gadis yang di sukai Taehyung? Melihat hasil akhir, rasanya Dita menjadi jengkel dengan selera suaminya. Tidak tahu malu.
"Apa yang salah dengan kami tinggal di sini. Ini adalah rumah kami juga. Jika bukan karena keluarga Kim kami, Apakah Taehyung akan bisa menikmati hidup yang nyaman?"
Changbin, Yeongju, Jungkook dan Jimin terperangah mendengar ketidak masuk akalan ibu Myung-soo. Urat malunya sudah diputus oleh tuhan.
"Benar-benar sial untuk kakak perempuan. Dia menikahi Taehyung dan mendapatkan masalah terus menerus. Lihatlah keluarganya, benar-benar tidak tahu malu."
"Sudah menjadi berkah jika dia tidak di tinggalkan. Dia bodoh, memiliki istri yang luar biasa tetapi lihat, Bahkan dia tidak bisa melindungi istrinya sendiri."
Hati Taehyung berdenyut sakit mendengar Kata-kata dari orang lain yang Seolah mengatakan bahwa dia tidak layak untuk Dita.
"I...ibu... Rumah ini sudah ku berikan kepada istriku. Ini namanya. Jika istriku berkata tidak. Kamu tidak bisa masuk."
"Apa? Anak bodoh! Apa maksudmu memberikan rumah ini kepada istrimu? Ini adalah rumah Myung-soo di masa depan. Dia akan menempati rumah ini begitu anak mereka lahir."
"Ibu ayah... Ayah memberikan rumah ini padaku."
"Ya, dia memberikan ini padamu tetapi Myung-soo juga membutuhkannya. Rumah ini akan di ambil."
Semua orang mulai membuka diskusi di belakang.
"Eoh ya tuhan wanita kim ini benar-benar tidak tertahankan. Meskipun Taehyung bukan anaknya sendiri, dia anak suaminya juga."
"Hey! Kim Taehyung sudah meninggalkan rumah Kim dan sekarang rumah kim telah terbakar. Wajar jika mereka memintanya kembali. Seharusnya Kim Taehyung mencari rumah sendiri dengan uangnya bukan? Kenapa harus meminta dari keluarga yang di tinggalkan?"
"Jika bukan karena keluarga Kim Apakah dia bisa sesukses ini?"
Entah kenapa semakin lama, orang-orang ini semakin tidak masuk akal. Hanya karena satu ucapan ibu Myung-soo, ketidak adilan yang diterima oleh Taehyung tidak terlihat lagi.
"Apakah kalian lupa Bagaimana keluarga Kim memperlakukan Taehyung. Dia dibuang dengan sengaja hingga ke pelosok, saat dia sudah hidup dengan baik, keluarga datang. Siapa yang akan tahan?"
"Benar! Itulah kenapa mereka memisahkan diri, ini adalah kesalahan ibu Myung-soo. "
Wajah ibu Myung-soo pucat, Mendengar warga kembali memihak Taehyung.
"Apa yang kalian bicarakan? Meskipun aku tidak menyayangi nya, fakta bahwa dia masih hidup dan sehat masih bisa membuktikan belas kasih ku. Sekarang aku dan keluargaku dalam kesulitan namun anak yang tidak berbakti ini tidak ingin membantu, aku sangat sial." dia menangis tersedu-sedu dihadapan penduduk.
"Kim Taehyung, jika mereka tidak memasuki pandanganmu untuk mendapatkan bantuan, bisakah kamu melihatku. Aku Irene, Benarkah kamu tidak akan menolong ku? Pertimbangkan untuk perasaanmu, Apakah kamu sanggup melihatku bersedia?"
Dita ingin memuntahkan tiga liter darah. Wanita keji ini sudah kehilangan otaknya.
Lebih menyakitkan saat melihat Irene meraih tangan Taehyung. Brengsek! Pria ku benar-benar murah?
Demi tuhan jika ada keraguan yang muncul di wajah Taehyung, dia benar-benar akan menceraikan nya.
"Lepaskan tanganku. Aku sudah memiliki istriku." Taehyung menyentak tangan Irene kasar.
Tidak buruk. Dia puas!
Sebelum Taehyung dan Dita mengeluarkan sepatah kata, semua orang seketika terdiam.
Pria besar berdiri di atas balkon kayu. Dia memandang semua orang dengan tatapan merendahkan.
"Ku beri kalian masing-masing 5 perak, untuk siapapun yang bersedia merobohkan rumah dan kedainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si dungu dan putri Disney sesungguhnya
Фанфикsepulangnya dari pertemuan negara, Dita memutuskan untuk mengunjungi salah satu Museum Nasional di Korea. Nasib Dita begitu sial, dalam kunjungannya, sekelompok pencuri aterfak datang untuk mengambil salah satu batu giok yang menjadi koleksi Museum...