Bagian 45

131 23 13
                                    

Tangis meraung keluarga Kim menjadi lelucon di lingkungan sekitar. Mereka tidak menyangka bahwa pria dengan marga Min akan merobohkan rumah juga kedainya.

Tidak ada siapapun yang berani menghentikan tindakan anarkis tersebut, malah sebaliknya, semua orang berlomba-lomba untuk segera menghancurkan rumah itu dan mengambil upah yang telah dijanjikan.

Dita hanya diam, sedangkan Taehyung sedikit kesakitan di lubuk hatinya.

Rumah itu baru saja mereka bangun menjadi lebih baik juga kedai baru saja berdiri namun Min Yoongi merobohkannya tanpa berkedip.

Dia akan berlari dan ikut berduka seperti keluarga Kim yang lain, tetapi Dita menarik lengannya dan mengeram. "Jika kamu berani mengambil satu langkah, aku akan memukulmu. "Ancamnya.

Seketika Taehyung berbalik. Dia tertunduk memegang ujung dari kaliman bajunya.

Jin Hee meletakkan lengan di atas pundak Taehyung sembari berbisik. "Jangan khawatir, leluhur ini sangat kaya. Aku akan memberimu tanah dan rumah yang lebih baik. " bujuknya mengabaikan wajah Yoongi yang mulai menghitam seperti pantat panci.

Taehyung mengakatan pandangan, dia hendak berseru untuk mengutarakan rasa Terima kasih kepada Jin Hee namun yang dia temukan adalah tatapan membunuh dari pihak Yoongi, seketika wajah Taehyung memucat, dia bergidik ngeri dan meringsek ke sisi Dita mencari perlindungan teraman.

Perubahannya terlalu cepat, Dita merasakan kasihan melihat suaminya yang murahan. "Jin Hee, suamimu menggertak bayiku. "

Sontak Yoongi membuang pandangannya, bersikap seolah tidak ada apapun yang terjadi.

"Dia berani?! Aku akan membuat akun (perhitungan) dengannya jika meletakkan satu inci jari di atas Taehyung. " ucapnya sembari mengutuk Yoongi terus menerus.

Taehyung adalah pria dengan kebutuhan yang sedikit istimewa, Jinny secara alami mengetahui sikap seperti apa yang harus di ambil untuk merawat pria itu. Dia dan Dita berteman baik. Merawat Taehyung juga menjadi keharusan untuknya. Anggap saja dia merawat adik yang baru dia ambil.

"Aku bahkan tidak mengatakan apapun." Keluh Yoongi merasa telah dianiaya. "Lihatlah, aku baru saja membantunya mengatasi pembuat onar dan aku masih harus di tuduh seperti ini, kalian benar-benar srigala bermata putih (orang yang tidak tahu berterimakasih). Lanjutnya dengan wajah gelap.

Jin Hee memutar matanya. Pria ku terlalu berlebihan. "Kami hanya menggodamu, tidak perlu memasukkannya kedalam hatimu. "

Yoongi meletakkan kepalanya di bahu Jin Hee dan berkata lirih. "Leluconnya sedikit keras. Hatiku sangat lembut, tidak sanggup menanggungnya. "

Ingin rasanya memuntahkan sisa makanan semalam. Yoongi benar-benar tidak tahu malu. Apa yang dia ucapkan tidak pantas dengan sosoknya, membuat orang memandang dia sedikit jijik.

Dita membiarkan Taehyung terus memeluk lengannya. Dia masih menunggu keluarga Kim memainkan drama itu hingga tuntas.

"Kamu harus mengganti kerugian ku. Ini adalah rumah kami tetapi kamu membiarkan teman mu yang kasar menghancurkannya. "

Nyonya Kim melompat hendak menerjang Dita namun Taehyung lebih dulu menghadangnya.

"Kim Taehyung, apa yang harus aku lakukan? Kemana aku harus tinggal." Baru Irene mendatanginya lagi dan lagi. Menunjukkan wajah memelas seolah dia telah dilecehkan satu dinasty.

Dita sangat kesal, wanita ini terus memburu suaminya tanpa kenal lelah?

Dia melepaskan lengan Taehyung dan meninggalkannya untuk bergabung dengan Jin Hee dan Yoongi.

"Ayo kita kembali ke kota. Biarkan Taehyung merawat keluarga juga kakak iparnya. Membawa dia hanya akan memberi kita keluarga Kim yang terus mengacau."

Jin Hee adalah yang pertama melihat isyarat dari Dita dan dia segera masuk dalam drama. "Bagaimana dengan perutmu? Bola ketan di dalam masih miliknya."

"Kita akan mengambil seseorang dengan acak, biarkan mereka (bayi di dalam perut Dita) mengambil nya sebagai ayah. "

Mendengar bahwa Dita akan mengambil suami lain, Taehyung segera melompat dan membuat keributan besar.

"Tidak boleh... Anaknya milikku, kamu juga milik ku." Seru Taehyung memasukkan Dita kedalam pelukannya. "Tidak boleh! "  telapak tangan Taehyung terangkat, dia menutup mata Dita dengannya (telapak tangan).

"Taehyung apa yang kamu lakukan? Aku tidak bisa melihat! " teriak Dita memukul punggung tangan Taehyung di atas matanya  ....

"Tidak lihat. Istri tidak diijinkan melihat pria lain. Jangan lihat! Jangan lihat! "

"Omong kosong! Singkirkan tanganmu dari wajahku. Aku ingin muntah mencium aroma Iren dari tanganmu. "

Wajah Taehyung memucat dia mengambil satu timba penuh air dan memasukkan  tangannya kedalam sambil terus merancau. "Menghilang... Menghilang... Aromanya harus menghilang." Pandangan Taehyung berpindah ke wajah Irene penuh kebencian. "Jangan sentuh... Jangan sentuh.. Tidak boleh menyentuhku. Tidak boleh menyentuhku. " teriaknya berlari ke arah Irene sembari melemparkan air dari dalam timba. "Wanita jahat! Tidak boleh menyentuh." Taehyung berlari kembali ke sisi Dita  dia berusaha menunjukkan ke arahnya bahwa dia telah dibersihkan.

"Tidak kotor. Tidak bau. Istri jangan menikah. Istri Taehyung! Istri Kim Taehyung. "

Sebenarnya ini sudah cukup untuk menunjukkan kepada Irene bahwa Taehyung sudah tidak memilikinya di dalam hatinya. Tapi Dita sangat terhibur dengan kata-kata jujur juga polos milik suaminya. "Siapa istrimu? " umpat Dita terus menggoda Taehyung.

"Kamu istri orang ini. " teriak Taehyung keras, sambil terus menarik lengan Dita agar mau dimasukan kedalam pelukannya. Tapi wanita itu masih terus menggodanya dengan melawan keinginan Taehyung. "Tidak pergi. Berpelukan! Berpelukan! " teriaknya tanpa rasa malu.

Jin Hee dan Yoongi memandang keduanya dengan tatapan jijik. Dita sungguh iblis. Dia terlihat seperti gadis yang menggertak anak kecil hanya untuk merebut permennya.



Maaf ya dikit dulu..

Si dungu dan putri Disney sesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang