bagian 11

475 111 8
                                    

Jangan lupa vote and komentar.



















3hari sudah berlalu, situasi diantara Dita dan Taehyung tidak lebih baik dari sebelumnya. Dita masih tidak berbicara dengannya.

Hari ini Dita pergi ke ladang bersama Taehyung, Jungkook dan Jimin. Dia membawa cukup banyak makanan untuk mereka disiang hari.

Mereka bekerja dengan sangat keras. Mengairi ladang dan membersikan rumput-rumput liar yang mengganggu tanaman mereka.

Beberapa orang sesekali mengintip dari balik tanaman yang rimbun, merasa iri atas sumber mata air yang dimiliki Taehyung.

Dita mengetahui hal tersebut, dia menatap mereka dengan senyum tulus. Semua orang yang ditatap oleh Dita segera memunculkan diri dan merasa sedikit khawatir dengan reaksinya.
"Tuan Lee, apa ini saatnya menyirami ladang mu?" Tanya Dita dengan ramah.

Penatua Lee terlihat begitu gugup. "Ya, nyonya kecil Kim. Kami akan pergi ke sungai, mengambil air untuk mengairi ladang kami."

Dita menarik lagi sudut bibirnya dan berkata. "Tidak perlu tuan Lee. Kau bisa mengambil air dari sumur kami. Kami memiliki cukup banyak air."

Mata tuan Lee berbinar, akan lebih mudah baginya menyiram ladang dari sumur Taehyung. Dia tidak akan terlalu menguras tenaga, namun memikirkan jika air dalam sumur habis, dia khawatir akan mengacaukan Kim Taehyung. "Tidak perlu, nyonya kecil Kim. Aku akan mengambil air dari sungai..."

"Tidak. Tolong. Aku mengijinkan mu mengambil air dari sumur kami. Kami adalah tetangga, terlihat buruk jika kami tidak saling membantu. Mohon tuan Lee jangan sungkan." Kata Dita memotong ucapan tuan Lee.

Dita berbalik menatap Jungkook. "Jungkook-ssi, bisa kau ambilkan ember untuk tuan Lee dirumah kami. Dan beberapa makanan yang ku simpan dirumah." Jungkook menganggukan kepalanya dan berlari menjauh meninggalkan ladang.

Tuan Lee bersyukur atas kebaikan Dita. Dia cukup tua untuk menarik gerobak dari ladang ke sungai dan kembali lagi ke ladang berulangkali.

Taehyung terlihat tidak senang dia berjalan mendekati bibir sumur, mengintipnya berulangkali dan menyandarkan tubuhnya di pembatas sumur. Dia merentangkan kedua tangannya. "Aku tidak mengijinkan. I-ini sumurku. Jika kau membagikan air ini, kita tidak akan memiliki apapun lagi." Protes Taehyung.

Dita terkejut dan nyaris mati tersedak mendengar konsep pemikiran Taehyung. Kedua alis dita bertaut dan menatap Taehyung dengan tajam. "Kau tidak akan kehabisan sumber mata air, tidak perduli seberapa banyak kau mengambilnya, Kim Taehyung."

Tubuh Taehyung mekeret, melihat tatapan Dita yang begitu garang. Dia telah melakukan kesalahan dan memiliki pemikiran konyol tentang sumber mata air yang akan habis hanya karena untuk menyirami ladang.

"Benarkah sumber ini tidak akan habis?" Tanya Jimin bergabung dengan mereka.

"Jika hujan tidak kunjung datang dan kita mengalami kekeringan tentu sumber akan habis, tapi kami berada di kawasan kaya akan sumber mata air. . . Kurasa kami akan tetap memiliki air dalam sumur kami." Jelas Dita.

Mereka membicarakan sumber mata air dengan tuan Lee, sampai pada saat suara Jungkook mengejutkan mereka.

"Dita-ssi! Seorang tuan muda dan nona muda dari kota datang mencarimu." Teriak Jungkook sembari berlari.

Kedua alisnya bertaut. "Tuan muda? Nona muda? Siapa yang kau maksudkan?"

Bibir Jungkook tertarik, menunjukkan senyum konyol di wajahnya. Dia begitu bersemangat.
"Keluarga Kim dari kota, mereka anak-anak dari gubernur kami."

Si dungu dan putri Disney sesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang