Bagian 39

237 61 6
                                    

Aku akan up kalo vote ada di angka 50, oke!

Brak. . . Bark. .. . Brak. . .

"Tuan Jung! Apa kau baik-baik saja? Aku mendengar sesuatu yang keras dari dalam kamarmu!" Teriak Jinhee dari balik pintu.

Yoongi memandang JinHee dengan mata lelah. Dia tidak ingin memiliki malam yang buruk dengan pertengkaran yang tidak diperlukan, untuk itu dia hanya pergi sesuai keinginan istrinya meskipun kantuk tidak dapat dihindarkan.

Jung Ho-Seok tidak kunjung membuka pintu, hal itu membuat JinHee semakin khawatir, saat JinHee hendak mendobrak pintu di hadapannya, secara tiba-tiba pintu tersebut terbuka oleh Ho-Seok. Mata JinHee mengedar ke sekeliling, dan terhenti pada dua sosok asing di dalam kamar. Wajah wanita itu beku, ada tekanan besar dari sorot mata yang terpancar.

JinHee menatapnya lekat, mengamati dengan seksama tanpa meninggalkan satu jengkal yang tersisa sebelum akhirnya menatap Ho-Seok penuh keingin tahuan. "tuan Jung! Siapa nona ini?" Tanya JinHee yang diikuti  oleh Yoongi karena rasa penasaran. Yoongi memasuki kamar Ho-Seok, dia mendapati orang lain didalam sana dan mengamati, sama seperti yang dilakukan oleh istrinya.

"Eoh. . . . Dia Putri mahkota negeri Jiang Nan, Kim Hulli istri dari panglima Jung, bukan begitu?" Tebak Yoongi asal.

Jung Ho-Seok tidak mengira tuan Min muda memiliki hobi untuk bergosip bahkan wacana rahasia yang dimiliki tidak bisa lepas dari pendengarannya. Namun berbeda dengan Ho-Seok, wajah Hulli terlihat lebih mengerikan saat mendengar fakta akan statusnya di negeri Chong. Dia tidak berfikir akan ada omong kosong tentang jalinan antara dirinya dengan panglima besar Jung.

"Kau mengetahuinya?" Tanya JinHee beralih menatap Yoongi.

Dia mengangguk remeh dan berkata. "Tentu! Tuan Jung secara pribadi mengajukan proposal kepada raja Jiang Nan, dan merubah dekrit raja untuk menghapus semua kandidat dalam hareem. Dia begitu berani meminta raja secara pribadi untuk mempersunting Putri tertua negeri Jiang Nan, siapa yang tidak mengenal kisah ini. Di perbatasan mubei seorang panglima besar jatuh hati oeh kerendahan yang kasar. Seluruh penjuru negeri miliki kisah ini bahkan kau bisa melihat dalam pertunjukan-pertunjukan di restoran besar di negeri ini." Jelas Yoongi menuang apapun yang dia ketahui.

Hulli semakin pucat, dia menatap Ho-Seok seolah dia adalah luka dengan garam yang tertabur.

"Ya dia istriku!" Ujar Ho-Seok berbohong. "Dan juga anakku." Lanjutnya setelah melihat Hulli terus mendekap bayi didalam pelukannya.

"Apa yang terjadi? Aku mendengar suara. . ." Kata-kata Dita terhenti saat melihat dua orang asing didalam kerumunan. "Siapa dia?" Tanya Dita penasaran.

Belum sempat seseorang memberikan jawaban, geliat bayi membuat wajah gadis dihadapannya semakin pucat. "Duan tidak apa-apa, sayang. . . . Ibu disini, aku akan menjagamu. Tidak apa-apa." Bisiknya menenangkan sembari menepuk lembut punggung bayi Duan.

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Dita mendekat, namun tangan yang terulur ditepis secara kasar oleh Hulli.

"Jangan mendekat!" Bentak Hulli mengejutkan semua orang.

Dita mengikuti perintah Hulli namun dia tidak dapat mengabaikan keanehan pada bayi dihadapannya. "Bayi mu sedang sakit?" Tebak Dita masih menatap bayi dalam dekapan Hulli.

"Tidak! Dia baik-baik saja." Ucapnya tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Dita ingin mempercayai perkataan Hulli namun fakta bahwa bayi tersebut tidak dalam kondisi baik-baik saja, dia tidak dapat mengabaikan-nya. "Aku bisa merasakan suhu panas dari tubuh bayimu. Kau bisa merasakannya juga, bukan? Apabila kau terus membiarkan kondisi ini berlarut-larut, anak mu akan dalam bahaya, bisa saja dia tidak selamat." Jelas Dita mengingatkan Hulli yang semakin memucat.

Si dungu dan putri Disney sesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang