Bagian 43

150 40 8
                                    

Dita datang saat hari mulai larut. Semua orang sedang mengambil barang-barang dari dalam kereta, menyusunnya di depan halaman mereka. Dia tidak akan lagi menunggu, dita berlari kencang tanpa perduli dengan tatapan protes dari suaminya. Dia menghambur pergi, menaiki anak tangga kediaman Min dan menerobos masuk kedalam kamar.

Tatapan penuh kejutan saling membentur. Jin hee dan Yoongi membelalakkan matanya saat mendapati seseorang bandit kecil masuk kedalam kamar mereka.

Ini adalah scene yang memalukan, mereka membiarkan dita melihat tampilan layaknya anjing kawin di atas ranjang.

"Jangan salahkan aku. Kenapa kalian tidak menutup pintu sebelumnya, Eoh?" Dita seolah sudah kehilangan urat malu, dia melenggang dengan santai memasuki kamar jin hee, tidak perduli dengan ketelanjangan Min Yoongi.

Jin hee mendorong tubuh pria itu dan memungut pakaian yang berserakan di lantai.

Wajah Yoongi sudah seperti kepiting rebus, memungut pakaian dengan tergesa-gesa dan mengenakannya secara ceroboh. namun Jin Hee mengambil sikap yang berbeda,  seolah itu adalah hal yang lumrah.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau begitu terburu-buru?" tanya Jin Hee terlampau malas.

"Ada hal bagus yang akan ku bagikan dengan mu."/seru dita menghambur kearah jin hee dan memeluk lengan pucatnya.

Kini warna merah yoongi telah terganti dengan hitam. Dia marah melihat interaksi intim antara dita dan Jin Hee. Dengan kasar dia menyetak lengan dita agar menjauh. " haruskan kau pergi begitu jauh. Dia seorang wanita, jaga dengan baik batasanmu."

Tangan jinny berayun, dia memukul Dengan kasar lengan Yoongi. "Hentikan! Kau bisa pergi, ada hal yang harus ku bicarakan dengannya." menunjuk dita dengan dagunya.

"Aku tidak akan pergi! Aku tidak mungkin membiarkanmu hanya berdua dengan istri taehyung."

Jin hee memiringkan kepalnya dengan tidak percaya. "Kau tau akan hal itu? Dia istri kim taehyung! Kenapa kau harus berpesta cuka di malam yang dingin, Eoh? Aku hanya akan berbicara, tidak lebih." dia mendorong Yoongi untuk pergi dari kamarnya dan bergumam. "Apakah LGBTQ sangat trend sekarang?"

"Katakan, apa hal bagus yang kau miliki." kata Jin Hee menarik Dita untuk duduk.

"Aku menemukan tambang minyak di gua." Bisik Dita bersemangat.

Mata Jin Hee terbelalak. Dia menggoyang tubuh Dita antusias. "Benarkah? Kau tidak membohongiku? Tuhan, kita akan kaya dan kaya!" Jin Hee berhenti sejenak. " apakah ada yang mengetahui hal ini?"

"Ya! Hoseok, Taehyung, dan beberapa orang yabg ikut dalam rombongan.."

"Sial! Jin Hee mendengus. Seharusnya mereka tidak perlu tahu tentang tambang minyak.

" jangan serakah. Semakin banyak yang kita temukan, negara ini akan semakin makmur."

Jin Hee mengambil pakaiannya. Hal ini harus di bicarakan lebih dalam dan serius. Cepat atau lambat akan banyak orang dari kawasan lain yang mendengar surga minyak ini. Jika dia tidak bergerak lebih cepat dan cermat mungkin mereka benar-benar menderita Banyak kerugian.

"Kita tidak bisa menunda. Akan lebih baik jika kita bicarakan hal ini dengan Seokjin. Dia Raja di sini." ujar Jin Hee.


Di kehidupan terakhir, tambang telah di kelola oleh orang tuanya (dita). Dia hanya bekerja untuk melanjutkan apa yang sudah ada. Tetapi ini berbeda, dia menemukan tambang lebih awal. Aku sangat penasaran apakah ini wajar, menemukan tambang di dalam Goa? Atau ini salah satu jari emas dari tuhan untuknya?

"Aku membiarkan beberapa orang Hoseok tetap tinggal. Dan Hoseok pergi membuat laporan kepada Raja. Aku membawa banyak rempah dari perjalanan kali ini." Dita mengambil Rosemari dari kantung yang dia simpan. "Percayalah ada begini banyak bahan yang bisa kita gunakan. Ada pohon kapas. Bagaimana jika kita membuat kasar dan bantal yang lebih nyaman? Eoh juga aku berpikir akan membuat tas sekolah, Bagaimana menurutmu?"

Bukankah wanita ini terlalu bersemangat?

"Aku yakin apa yang akan kita buat sangat diminati di masa depan. Dan pikirkan, kita bisa membuat lapangan pekerjaan lebih besar, bukan?"

Mendengus dan mencela pemikiran Dita. " kau pikir itu baik? Jika semua kau ambil, cepat atau lambat mayat mu akan ku temukan di aliran sungai. Akan banyak orang yang tidak menyukai mu. Aku tahu niatan mu sangat baik tetapi tidak semua orang memiliki hati nurani yang suci sepertimu, oke!" gerutunya.

Dia benar. Semakin banyak terobosan yang aku buat, semakin banyak orang yang mengincar ku. Ini tidak baik.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Biarkan tetap seperti ini. Kita akan memulai saat yang lain kehilangan daya tarik nya."

Dita berdiri, dia bersiap untuk kembali ke rumah. "Aku akan kembali. Kita bicarakan hal-hal lebih lanjut, besok."

Dia berlari dan menarik daun pintu dengan tiba-tiba, membuat penguping   terjungkal maju.

"Kim Taehyung! Apa yang kau lakukan?" tanyanya terkejut.

Taehyung menindih Yoongi. Dengan wajah malu Keduanya berusaha untuk bangkit.

"Aku datang... Aku datang menjemputmu." jawabnya, memilin ujung lengan jubah.

Dia khawatir dengan apa yang dikatakan oleh Yoongi saat datang. Istrinya (taehyung) dan istrinya (Yoongi) memiliki hubungan yang rumit. Keberadaan keduanya tidak layak untuk di biarkan hanya berdua. Dita selalu meraba-raba tubuh Jin Hee yang kupikir adalah sebaliknya. Pasti Jin Hee lah yang terus menyentuh istrinya.

Dengan pikiran hitam, dia bergegas datang. Dia akan menangkap ketidak jujuran  istrinya. Namun saat sampai disini, dia tidak dapat mendengar apapun. Di dalam begitu sunyi. Apa yang keduanya lakukan. Kenapa begitu tenang. Saat pikiranku mulai bercabang, tiba-tiba pintunya terbuka. Di dalam hatiku aku ingin menangis dan memukuli Min Yoongi. Pria kucing ini adalah hantu penyesat. Beberapa kali dia harus berkelahi dengan Dita karena bujukannya.

Si dungu dan putri Disney sesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang